Destiny [1]

1.8K 259 12
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hubungan yang di hasilkan dari perjodohan,memang tidak selamanya berakhir mencintai.Demikian pula,hubungan itu di alami oleh Irene dan sang suami.Walaupun keduanya telah memiliki seorang putri,hal itu tidak membuat mereke memiliki perasaan



Dan karena hal itu juga,sang anaklah yang menjadi korbannya.Putri mereka yang bernama Bae Lalisa,sama sekali tidak pernah merasakan kehangatan yang di berikan oleh kedua orang tuanya.Sang Ayah yang selalu sibuk dengan wanita-wanitanya,dan sang Ibu yang sibuk dengan urusan kantornya




Lisa baru berusia tujuh tahun.Sedari kecil,ia sudah hidup mandiri,karena memang orang tuanya tidak pernah mempunyai waktu untuk dirinya.Meskipun terlahir dari keluarga kaya raya,Lisa tidak pernah menggunakan fasilitas yang orang tuanya miliki




Berangkat ke sekolah pun,anak itu memilih untuk berjalan kaki.Teman-teman sekolah Lisa,bahkan tidak pernah tau,jika Lisa adalah anak dari Bae Irene,salah satu pengusaha terkaya



"Lisa-ah!"panggil seorang gadis kecil,yang usianya dua tahun di atas Lisa



"Seulgi Eonni"ucap Lisa dengan senyum bahagia



Lisa tipikal orang yang tidak ingin menunjukan kesedihannya pada orang lain.Lisa selalu tersenyum,terkadang teman-temannya menganggap Lisa adalah anak yang paling beruntung di keluarganya,hanya karena anak itu selalu tersenyum setiap saat


"Kau sudah sarapan?,Eomma mengisi bekal ku terlalu banyak,,bisa tolong aku untuk menghabiskannya?!"pinta Seulgi,sambil menunjukan deretan gigi rapinya



"Hmm,kebetulan aku belum sarapan Eonnie,jadi ayo kita berdua makan sekarang"


"Gomawo Lisa-ah"Lisa tersenyum bahagia ke arah Seulgi



"Bolehkah aku bertanya?"Lisa mengangguk



"Apa kau tidak pernah merasa sedih?,kau selalu menunjukan senyumu setiap saat.Bahkan saat kau terjatuh dan terluka pun,kau menunjukan senyum mu.Jujur saja,aku sedikit takut,karna biasanya,anak seusiamu pasti akan menangis,bahkan aku sendiri juga pasti akan menangis"



Lisa bingung harus menjawab apa"hmm,aku tidak tau.Mungkin karena aku sudah biasa tersenyum,sehingga aku lupa caranya menangis"ucap Lisa,lalu dirinya tertawa


Seulgi menatap mata Lisa dalam"kau bohong,nyatanya kau hanya berusaha menutupi sedihmu"ucap Seulgi,membuat Lisa langsung menghentikan tawanya



"Aku lapar Eonnie,bisakah kita makan sekarang?"Seulgi tersenyum kecil.Kotak bekal pun mulai Seulgi buka,di ambilnya potongan sandwich,untuk ia berikan pada Lisa



"Makanlah,setelah ini,aku akan mengantarmu ke kelas,baru aku pergi ke kelas ku"Lisa tersenyum,lalu mengangguk semangat ke arah Seulgi




Tentang LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang