Farewell [2]

1.9K 238 21
                                    

Tiffany terdiam dan tak bersuara.Kini dirinya tengah dalam perjalanan pulang bersama dengan Jinny.Melihat sang ibu tiri yang diam dengan pandangan kosong,Jinny pun langsung memegang tangannya erat

"Eomma?!"panggil Jinny lembut

Tiffany tersentak"hm,wae?"

"Ada apa?,apa yang Eomma pikirkan?,apa terjadi sesuatu?"Tiffany menggeleng sambil tersenyum kecil

"Tidak ada sayang,Eomma baik-baik saja"ucap Tiffany,dengan mengelus kepala Jinny lembut

Jinny pun mengangguk.Keduanya kembali diam.Tetapi,Jinny tidak tenang,dia sebenarnya masih memikirkan kejadian tadi,dimana Tiffany terlihat menghawatirkan Lisa

"Apa mereka memiliki hubungan?"batin Jinny penuh tanya

"Setelah sekian tahun,aku baru melihat putri ku lagi.Tapi kami bahkan sangat asing sekarang"batin Tiffany sedih.Tanpa sadar air matanya terjatuh,tapi dengan cepat ia menghapusnya

Jinny menyaksikan itu,dia melihat jelas bahwa sang ibu menangis"Eomma gwenchana?"tanya Jinny kembali,dan Tiffany menggeleng dan tersenyum

Tidak jauh berbeda dengan Tiffany,Lisa juga tampak diam dalam perjalanan pulang bersama dengan Irene.Mereka memang di pulangkan lebih awal dari pada murid yang lainnya

Irene menatap Lisa khawatir"Eomma!"panggil Lisa lirih,dengan pandangan melihat ke pintu samping mobil

"Hm,wae?,ingin sesuatu?"Lisa diam.Dengan helaan nafas panjang,Lisa menoleh ke arah Irene

"Terima kasih"ucap Lisa sambil tersenyum manis

Irene menjadi kebingungan,karena tiba-tiba Lisa mengucapkan terima kasih padanya"ada apa hm,mengapa mengatakan terima kasih?"tanya Irene sambil terkekeh

"Hanya ingin.Eomma....mau kah menemani ku jalan-jalan?,aku belum ingin kembali ke rumah!"pinta Lisa.Irene tersenyum

🪽

Irene dan Lisa berjalan-jalan di sekitar taman dekat sungai han.Lisa menggenggam tangan Irene erat.Keduanya duduk di salah satu bangku,menghadap ke arah sungai

Lisa tidak melepaskan tangan Irene,malah dirinya semakin erat menggenggam tangan itu"aku hanya punya Eomma di sisi ku,tolong jangan tinggalkan aku.....karena rasanya sangat menyakitkan!"ucap Lisa dengan air mata yang perlahan mengalir,lalu menoleh pada Irene

"Jangan tinggalkan aku.Aku tidak sekuat itu untuk hidup sendiri"ucap Lisa dengan tangisan pilu.Irene menghapus air mata Lisa,di bawanya Lisa kedalam pelukannya

"Eomma akan selalu di sisi mu,menangislah!,tidak apa-apa,Eomma siap menghapusnya"ucap Irene tulus.Lisa semakin erat memeluk Irene,dan menangis tersedu-sedu di pundaknya

"Aku merindukannya,tapi rasa marah dan kecewa ku untuknya,lebih besar di bandingkan rasa rindu ini"lirih Lisa yang masih terus menangis pilu.Melihat Tiffany yang datang dengan wajah panik,lalu memeluk Jinny erat,membuat Lisa semakin kecewa pada sang ibu kandung

..........

"Di mana Jinny"tanya tuan Park,pada pelayan yang sedang bertugas membersihkan rumah

"Ada di kamar bersama nyonya,Tuan"ucap pelayan,sungkan

Tuan Park langsung buru-buru menaiki tangga,membuka kamar putrinya"apa yang terjadi?"tanya tuan Park pada Tiffany

"Ayo bicara di luar,dia baru saja tertidur!"ajak Tiffany.Keduanya akhirnya berbicara di kamar mereka

"Jinny mengalami bully,tapi untungnya tidak parah,karena ada yang menolongnya tadi"

Tentang LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang