4. pengakuan

95 24 0
                                    

Devano terus terusan menatap Venny yang tengah sibuk menyalin catatan, ada hal yang ingin ia sampaikan namun terasa berat karna melihat Venny yang nampak serius dengan buku buku dihadapannya

"tsk !" Venny meletakan alat tulisnya dan memicing menatap devano

"Lo ngapa sih ngeliatin gua melulu, kan gua jadi gak konsen..." cicit venny kesal

"gak konsen atau lo salting ?" devano memang tampan dan kadar ketampanannya akan berkali kali lipat saat ia tersenyum seperti sekarang hanya saja masalahnya orang yang ia senyumi adalah Venny si perempuan yang sering dikata aneh dan tidak pas untuknya

"tsk.. ngarang terus, gua gak suka tipe cowok kek lo.." ujar Venny yang to the point apa adanya

"lah kenapa ? masalahnya apa coba ?" devano tidak terima, banyak perempuan berterus terang menyukainya tapi kenapa Venny tidak

"masalahnya lo terlalu ganteng bahkan muka lo itu gak wajar, percis lah yang orang orang bilang kalau lo itu kek pangeran pangeran kerajaan.."

semburat merah nampak terlihat diwajah devano saat mendengar ucapan Venny, ia memang sering dipuji karna memiliki paras rupawan tapi biasanya ia tidak pernah tinggi hati bahkan terus merunduk tapi berbeda kalau Venny yang mengucapkan.

hatinya berdebar debar

"Lo ngakuin kan kalau gua ganteng..." lirih devano

"iya lo emang ganteng kok tapi lo bukan tipe gua hahahaha !" tawa venny seketika membuat wajah malu malu kucing devano menghilang. baru saja ia terbang tapi harus sadar diri kalau ternyata kakinya masih menapak tanah

"terus tipe lo yang kek mana ?"

"kek ducky dong hehehe dia kan pacar gua.."

kali ini devano yang berdecih "padahal tadi lo muji gua.."

"lah gua mah jujur aja, kalau ganteng ya gua bilang ganteng kalau gak ya mon maaf gua juga bilang enggak. dan ini kan masalah tipe, gua kan emang gak suka sama cowok ke pangeran macem lo karna gua sukanya sama ducky yang gantengnya real bersertifikat kek V BTS wkwkwk !"

"apasih lebihnya dia padahal baru juga ketemu, bisa aja kan dia cuma mau maen maen ?" cicit devano sembari melipat kedua tangannya, tidak salahkan kalau dirinya berkata seperti itu. dari pada sosok Algha tentu ia lebih jauh mengenal Venny dan harusnya Venny juga sadar akan hal itu

"kan emang mau maen maen ? kalau serius mah gua ajak  nikah.." ujar Venny sekenanya

"ven gua serius !"

"lah dikira gua bercanda ? lagian gua juga gak butuh sesuatu yang serius kok untuk saat ini.." jawab Venny

"kalau lo cuma butuh seseorang buat menghibur dan ngisi kekosongan hati lo gua juga bisa !"

devano tidak akan lagi diam, ia sudah tidak tahan dan tak mau lagi memendam perasaannya.

ia menyukai Venny !

"Lo suka ya sama gua ?" ujar venny tiba tiba kembali membuat devano merona malu

"anjir... beneran ya ?" devano memalingkan muka enggan menjawab, sangat mudah ditebak tapi kenapa selama ini Venny tidak sadar ?

"kok lo selama ini gak bilang ?" ucap Venny lagi

"sekarang lo tau kalau gua suka sama lo kan ? ayok kita pacaran..." ujar devano, sebenarnya ia malu mengatakan hal itu secara langsung tapi mau bagaimana lagi Venny tidak peka dengan perhatian perhatian yang selama ini ia berikan

"oh no, oh tidak, gua kan udah punya ducky lagian gua nyaman sama lo yang seperti ini. sorry kalau gua gak peka karna gua pikir lo tulus temanan sama gua tanpa embel embel.."

Pacar RandomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang