Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"HUAH, PANAS BANGET.."
Sekarang kau dalam perjalanan pulang setelah dari pasar membeli bahan masakan untuk stok sampai bulan depan.
Menjadi wanita berumur 18 tahun keatas tidaklah mudah; tugas sekolah yang menumpuk, membersihkan kost, memasak, dan masih banyak lagi.
Kau lumayan kewalahan dalam mengatur waktu, tapi kau tetap menjalani nya dengan penuh semangat. Harus tetap stay happy walaupun hati ingin menjerit.
Untungnya jarak pasar ke kost mu tak jauh, kau melempar sendal dengan asal kemudian membuka pintu dalam keadaan tangan kanan penuh dengan plastik belanja.
Kau mendorong pintu menggunakan bokongmu hingga tertutup, tak lupa menaruh plastik belanja ke dapur walaupun rasa malas menguasai.
Dering ponsel terdengar ditelinga mu, mengetahui itu berasal dari ponsel mu dengan panik kau mencari setiap sudut ruangan dapur.
Pasti yang menelpon adalah Ibumu, seingatmu beliau akan memberi info penting siang ini.
Setelah menemukan ponsel mu yang rupanya tergeletak di sofa, kau memutuskan bersantai disofa lalu menjawab telpon.
"Iya bu."
"Nanti malam ibu bakal kirim uang bulanan mu, jangan lupa membayar biaya sekolah dan membeli hal-hal yang dibutuhkan."
Kau menghela nafas malas, "Iya bu, siap. Name bakal laksanakan."
"Jangan hanya iya iya Name, lakukan apa yang ibu suruh.."
Kau menekan ikon loudspeaker kemudian menaruh ponsel ke meja diseberang mu, sambil melihat-lihat kuku kau pura-pura mendengar ocehan ibumu lalu sesekali menjawab.
"Iya bu, baik bu.." Katamu dengan malas.
"Kelemarin teman kamu si Alya kasi tahu ibu kalau kau dihukum guru karena terlambat datang hari senin."
