BAB 4 .

550 37 10
                                    


Puncak gunung halimun Raden
Kian Santang saat ini tengah
Melamun tanpa sadar dirinya
Meneteskan air mata saat
Teringat perbuatan Raka Sam
Bung nya serta ibu sambung nya
Terhadap dirinya dan lagi-lagi
Membuat Raden kian Santang
Menangis dalam diam.

"Rayi kian Santang apa yg kau
Lakukan disini hari sudah
Menjelang malam," ujar Abikara
Raka kembar ke 3 Raden kian
Santang yg sangat tidak suka
Melihat rayi bungsu nya
Bersedih hati seperti ini.

"Raka Abikara, aku sedang mem
ikirkan salah apa aku kepada
Raka gagak ngampar dan ibunda
Ambet kasih. Mereka dulu men
Yayangiku namun hanya karena
Hasutan mereka membenciku
Raka, aku juga merindukan
Ibunda ," ucap Raden kian Santang Abikara langsung men
ghampiri Raden kian Santang
Dan mendekap nya erat.

"Bersabarlah Rayi Raka abisenta
Mencari mu sebaiknya kita
Masuk kedalam gua Raka tidak
Ingin kau sakit udara malam
Disini tidak baik bagi tubuhmu
Rayi," ucap abikara yg membawa
Masuk kedalam gua tanpa Raden
Kian Santang sadari Raka ,
Kembar kedua nya abisenta
Ada disana tangan Raden abisenta mengepal sungguh dia
Tidak akan memaafkan mereka
Yg sudah membuat Rayi tercinta
Nya bersedih seperti ini .

"Rayi kemarilah,"ucap Raden
Abisenta merentangkan kedua
Tangan nya Raden kian santang
Langsung menghambur kepelukan sang raka.

"Raka hiks aku sangat merindu
Kan raka juga raka kembar lain
Nya hiks,hiks,"tangis raden kian
Santang pilu membuat raden,
Abiyasa dan abikara mengutuk
Para golongan hitam mereka
Bersumpah akan membuat para
Golongan hitam maupun kelua
Rga sumedang larang membayar
Perbuatan mereka terhadap rayi
Bungsu mereka.

S
K
I
P

Pagi hari puncak gunung halimun raden kian santang
Sedang bersama rakanya raden
Abikara sedang berada di bibir
Sungai untuk mencari ikan
Untuk mereka bakar.

"Raka ikan- ikan ini sudah
Cukup kah ? Tanya raden kian
Santang yg berhasil menangkap
Ikan sebanyak 5 ekor sedangkan
Abikara menangkap 3 ekor ikan.

"Ini sudah lebih dari cukup rayi
Sebaiknya kita kembali ke gua,
Kedua raka kita pasti sudah
Menunggu kita," ucap abi kara

"Iya raka, tunggu sebentar raka,"
Ucap raden kian santang yg
Membuat raden Abikara meno
Leh dan menatap rayi nya
Bingung. Dan yah Abi kara
Baru sadar rayi nya butuh ban
Tuan nya.

"Genggam tangan raka hati-hati
Banyak bebatuan runcing di
Dalam sungai rayi," ucap raden
Abi kara yg berhasil membantu
Sang adik dan sekarang kedua
Nya sudah berada di dalam gua.

"Kalian sudah kembali rayi kian
Rayi abi kara kemari" ucap
Raden abiyasa sedangkan raden
Abisenta sedang bersemedi.

"Iya raka kami sudah kembali,
Rayi kau baik-baik saja? Tany
Abikara pada adiknya raden
Kian santang yg sedang melam
un entah apa yg sedang dirinya
Lamunkan raden abiyasa tau
Apa yg sedang adik bungsu nya
Lamunkan sekarang.

"Rayi, apa ada yg menganggu
Pikiran mu ," tanya abiyasa.
Sedangkan raden abisenta 
Sedari tadi memperhatikan
Rayi bungsunya.

"Rayi kian santang apa ada yg
Sedang kau pikirkan hingga kau
Melamun seperti ini rayi," ucap
Raden abisenta.

"Tidak ada raka, aku hanya
Sedang memikirkan mencari,
Bunda ratu dewati dan mem
Bawanya ke istana untuk di
Adili raka abisenta,"ucap raden
Kian santang sambil meman
Dang wajah sang raka.

"Huhh, raka paham rayi kau,
Tidak usah mencarinya biar
Raka yg akan mencari nya dan
Membawanya ke istana bersama
Sama rayi, kami sepertinya
Akan pulang ke istana kami,
Merindukan ibunda,raka walang
Dan juga yunda rara santang,
Rayi ,"ucap abisenta.

Abikara dan abiyasa tentu akan
Sangat bahagia bisa berkumpul
Bersama ibunda dan kedua,
Saudaranya. Kian santang juga
Tersenyum sumbringah.

S
k
I
p

Beberapa hari kemudian abiyasa
Berhasil mengetahui persem
bunyian ratu Dewati dan juga ,
Wiramantri berada tanpa
Menunggu lama abiyasa dan
Juga abisenta menangkap kedua
Nya dan membawa mereka ke,
Istana Padjadjaran untuk di adili.

Sementara itu Raden kian Santang di temani Raka nya
Raden abikara kembali ke istana
Padjadjaran sesampainya di
Istana Raden kian Santang di
Sambut gembira.

"Dimana semua anggota keluarga kerajaan prajurit" ucap
Raden abikara dengan tegas.

Prajurit : semua anggota keluarga kerajaan berada di
Balairung untuk sidang .

"Baiklah mari Rayi kita masuk
Kedalam, kita lihat hukuman
Apa bagi kedua penghianat itu
Ujar Raden abikara yg langsung
Ke Balairung bersama sang adik
Sesampainya di depan pintu masuk Balairung.

"Mereka berdua lah yg harus
Nya kalian salahkan dan kalian
Adili ibunda ambet kasih Raka.
Gagak ngampar, bukan Rayi
Kian Santang yg kalian salahkan
Atas kesalahan yg tidak pernah
Di perbuat nya"  Ujar abikara dengan datar.

Raden abikara memasuki
Balairung dengan tatapan mata
Yg tajam dan datar.

Semua yg berada di dalam Balairung tersentak kaget
Atas kedatangan abikara Raka
Kembar Raden kian Santang.

"Kenapa kalian tampak kaget
Dengan kedatangan ku," ujar
Raden abikara dengan datar.

"Ra Rayi abikara kau kah itu,"
Ucap nyimas Rara Santang.
Yg menatap penuh kerinduan
Pada adik bungsunya setelah
Kian Santang.

Raden Abikara menatap sekilas
Tunda dan Raka nya Raden,
Walang sungsang sekilas.

"Ya ini aku abikara, namun
Bukan hanya aku yg pulang ke
Istana namun kedua putra  kembar mu yg lainnya juga ikut ,
Pulang ke istana ibunda," ujar
Raden Abikara sedangkan Raden
Kian Santang berdiri dalam
Diam di samping sang Raka .

Tidak lama kemudian Raden
Abiyasa dan abisenta pun,
Masuk kedalam Balairung
Istana dengan tatapan datar
Mereka seraya berkata.

" Sudah kalian mengetahui
Dalang atas kekacauan di Padjadjaran ,dan kau bunda
Ratu Dewati akuilah kesalahan,
Mu itu " ujar Raden Abiyasa .

" Iya aku yg mengadu domba,
Kalian semua,aku juga yg menyuruh Wira mantri memfitnah Raden kian Santang
Atas kematian prabu amuk ,
Marugul ke Raden Arya sadat
dan juga nyimas megantari.

Serta mengkambinghitamkan
Sumedang larang serta Cirebon
Dengan fitnah jika Nanda kian
Santang menginginkan tahta
Padjadjaran itu semua rencana
Ku dan NYI rompang ha ha ,
," Ratu Dewati tertawa .

Pengakuan ratu Dewati membuat
Semua yg berada di dalam balai
Rung menjadi marah. Prabu
Anom surawisesa dengan marah nya ingin menampar ratu Dewati
Namun langsung di cegah Raka
Nya Raden kian Santang.

"Jangan kau kotori tangan mu
Hanya karena wanita ini rayi,
Ujar Raden kian Santang .

" Ibunda ratu Dewati meski
Kau sudah memfitnah ku atas
Kesalahan yg tidak pernah ku
Lakukan aku masih memaafkan
Mu, apa sebenarnya kesalahan
Yg ku lakukan pada ibunda
Sehingga kau memfitnah ku ,
Seperti ini bunda dewati ujar
Raden kian Santang.

"Karena ayahanda mu, karena
Ayahanda mu kanda prabu
Siliwangi sudah membunuh,
Ayahanku kian Santang ," ucap
Ratu Dewati membuat ketiga
Kembar Padjadjaran mengeram
Marah .

" Jika kanda prabu ygr membunuh ayah mu , kenapa
Harus kau fitnah putra kami.
Nanda kian Santang" marah
Ratu kentring manik yg langsung
Turun dari tempat duduknya
Menghampiri putra sambung
Nya kian Santang lalu memeluk nya dan menenangkan putra,
Nya yg sudah menangis .

"Kenapa harus aku yg bunda,
Fitnah hiks, apa salahku bunda
Hiks ," Isak Raden kian Santang
Dalam pelukan ratu kentring manik .

Bunda ambet kasih tercengang
Mengetahui fakta dari semua
Kesalahannya ternyata diri nya
Sudah melakukan kesalahan
Yg fatal .

Bersambung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KEMBAR PADJAJARAN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang