[4] IZIN

61 45 2
                                    

"Jangan lupa call call cantik" godanya.

Stefa yang melihat nya pun hanya bergidik geli, stefa yang melihat sopirnya sudah sampai pun langsung masuk ke dalam mobil.

________________


Dia pulang langsung di suguhkan dengan tatapan tajam dari omanya dengan centong yang di genggam tangannya yang seakan akan ingin memasak nya hidup hidup.

"Dari mana aja kamu hah?!".

"Dari taman oma" dia menelan salivanya kasar.

"Kenapa gk izin" sambil menodongkan centong ke arahnya.

"Hehe lupa oma" kekehnya.

Omanya pun menghela napasnya pelan "ya sudah sana kamu mandi nanti turun ya buat makan malam" jelas omanya.

Stefa pun hanya mengacungkan jempol nya sebagai petanda. Stefa pun langsung menunju ke arah kamarnya.

Sampai di kamarnya ia pun langsung mengambil handuk dan berjalan ke arah kamar mandi.

Setelah selesai dengan ritual mandinya, dia pun memakai pakaian tidurnya. Tiba tiba ucapan opanya terngiang di kepalanya.

"Kayaknya besok gue bakal balik" gumamnya.

"ARGHH"teriaknya.

"Dari pada mikirin kek gituan, mending telpon kembaran gue aja kali ya"pikirnya.

ia pun mencari kontak yang bernama 'Twins es balok '

"WOY ES BALOK KANGEN GUE KGK!"teriaknya.

"kgk"

"anj lo"umpatnya.

"language"

"bacot"

"ad ap"

"gue disuruh balik ke sono"kesalnya.

"oh"

"oh doang?! tai lah , ngomong sama lo sama aja kaya ngomong sama si kulkas".

"urusan lo?"

"DASAR ES BALOK"teriaknya.

tut tut

Kembarannya pun langsung mengakhiri telponnya,dia pun kesal lalu menghempaskan handphone nya ke atas kasur empuknya.

"b4ngs4t es balok," gerutunya.

Dia pun menghela napas nya kasar"Hufft Sabar gk boleh emosi, lo harus tetep stay cool fa".

"Dari pada gue emosi sendiri mending gue ke sirkuit".

"Ngomong ngomong sekarang jam berapa dah"ucapnya sembari mengambil handphone yang di banting tadi, dan menyalakannya.

Waktu sudah melewati jam 7 , sebentar lagi pasti ia akan di panggil oleh omanya untuk makan malam.

"STEFAA, CEPAT TURUN INI SUDAH WAKTU JAM MAKAN MALAM" teriak omanya dari bawah.

Nah kan, baru juga di pikirin, panjang umur dah omanya.

"IYAA, STEFA MAU CUCI MUKA DULU" balasnya sembari menuju ke arah Washtafel.

Di sisi lain, opanya sudah pusing mendengar teriakan kedua perempuan itu, tapi ia hanya menghela napasnya pelas saja, karna ia tak mau tidur di sofa.

Acara makan malam pun tiba, tidak ada suara dari mereka, di ruangan itu hanya terdengar dentingan sendok.

"Oma opa" pangil nya.

Mereka hanya menatap sebagai jawaban ada apa.

"Stefa habis ini mau pergi keluar dulu ya" izinnya.

"Mau kemana malam malam begini" jawab opanya.

Ia pun berpikir keras untuk mencari alasannya tidak mungkin kan kalo dia menjawab jujur ingin pergi ke sirkuit.

"Tadi stefa di ajak temen opa" alasannya.

"Kemana?" tanya opanya.

"Em..ke ini...apa tuh..aduhh stefa lupa opa" jawabnya kikuk.

"Sudah lah stefa jangan beralasan lagi,kayak tidak tau sikap opa mu saja, jadi jawab dengan jujur saja" ujar omanya.

Stefa memikirkan ucapan omanya, omanya benar, dari tatapan opa yang mengidentifikasi nya, membuat ia harus menelan saliva nya dengan kasar.

"Emm...stefa mau pergi ke...arena sirkuit opa" jawabnya jujur dengan kepala yang menunduk.

Opa yang mendengar ucapan cucunya itu sempat terdiam, lalu opa pun berbicara kembali.

"Hm, opa izinin, nonton aja jangan balapan!" ujar opanya.

"SERIUS!!"pekik stefa kegirangan.

" iya, cepet sana jangan sampe opa berubah pikiran"jawabnya.

Ia pun langsung memeluk opa omanya itu "Makasih opa oma" ucapnya sembari melepas pelukannya itu.

"Sama sama" jawab mereka kompak.

Ia pun langsung berlari naik ke atas untuk mengganti baju nya, sebelum mengganti bajunya dia chat sahabat nya terlebih dahulu.

STEFANI [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang