[11] Kembali

22 9 3
                                    

"kngnn"

"via nggak"

seseorang itu pun langsung menjewer telinga nya

"iss jahat bener"

"kngnn"

"yaudah terus via harus apa?"

"kngnn!"

"iya iya, via juga kangen"

saat mereka sedang melepas rindu, mereka pun di kejutkan kan dengan seseorang yang berteriak dari arah mobil

"WOY NANTI AJA KALI KANGEN KANGENAN NYA!!"

_________________

"realita memang tak semanis ekspetasi, tapi entah mengapa aku senang sekali berhalusinasi dan berekspetasi"

-Emira elzira aneira

•••

mereka pun langsung menatap tajam ke arah seseorang yang ada di dalam mobil

"Lo jln dluan"

Dia STEFANO ZAFILO ACIEL ,Orang nya dingin sedingin sikap dia ke akuu, hobi nya basket, kebiasaan nya liatin dia dari jauh,perhatian sama adek nya walaupun dingin

udah beku lagi deh es balok nya 'batin

"jangan lupa barang gue di bawa!"ucap stefani

stefani langsung berjalan ke arah mobil, lalu langsung membuka pintu mobil depan dan terlihat seorang pria yang sedang duduk sembari memainkan hp , stefani yang melihat itu pun langsung merampas hp nya dan menyeretnya keluar

"ANJRT GUE MAU DI BAWA KEMANA LAV"pekiknya

Dia ALDINO ZARRICK GERRY, Sepupu stefani dan stefano, hobinya maling pulpen orang, babu stefani, tengil nya kebangetan

stefani tidak mendengarkan ucapan sepupunya itu , setelah sampai di belakang mobil, stefani pun langsung melepas kan tangannya

"busett dah lav ,sebenernya lo cewe atau cowo sih, tenaga lo kek hulk ijo!"

"diem!!,sekarang gue mau nanya,ngapain lo ajak kembaran gue kesini hah?!"sentaknya

"gue sengaja gk minta jemput Dia, tapi lo malah ajak dia kesini!!"lanjut nya

"ya untung nya kembaran gue lagi mode kangen kalo lagi mode es balok gimana hah!!"

"lo mau tanggung jawab!"omel stefani

aldino yang mendengar kan komat kamit stefani pun langsung menghela napas kasar

"lo lagi baca mantra apa an dah"celetuk aldino

"PURBA!!"

"kembaran lo yang pengen ikut sendiri,gue gk ngajak"jelas aldino kaget saat mendengar teriakkan Stefani

stefani pun memicingkan matanya tak percaya, pasalnya kembaran nya itu sangat sangat malas untuk pergi keluar

"udah lah wehh, kalian kalo ketemu ributt mulu!"ujar seseorang di dalam mobil

Dia ELVAN DIANDRA, temen nya stefano sama aldino, sifatnya 11 12 sama kaya aldino

"DIEM!!"bentak mereka kompak

Elvan pun langsung terdiam mendengarnya

akhirnya gue juga yang kena' Batin

Stefano yang sudah jengah dengan pertikaian yang adiknya buat itu pun langsung menghampiri mereka dan menarik tangan stefani untuk masuk ke dalam mobil

Stefani yang tiba tiba di tarik pun ingin mengomel tapi tidak jadi, karena kembaran nya itu langsung nge potong

"H-"

"diem!"potong stefano

stefani pun mau tak mau harus menuruti perkataan kembaran nya itu

•••

Terlihat rumah yang cukup besar, bukan besar lagi sih malahan besar banget

Stefano menyuruh aldino untuk masuk terlebih dahulu dengan temannya,dan di jawab anggukan

Stefani yang melihat Aldino pergi pun bertanya tanya dalam hati

"Gue mau tinggal di apartemen aja fi"ucap stefani langsung saat melihat rumah di hadapannya

kenapa stefani tidak mau tinggal di rumah ini? karena ada sesuatu yang tidak bisa di ungkapkan Stefani sekarang

sebenarnya Stefano menyadarinya , tapi ia tetap menarik tangan Stefani untuk masuk ke dalam rumah

sampai di depan pintu yang terlihat lebar, Stefano langsung melepaskan tangan nya dari tangan Stefani lalu menatap Stefani dengan tatapan yang cukup berbeda

Stefani yang mendapat tatapan seperti itu pun di buat gugup sendiri, tiba tiba Stefano langsung menjentikkan tangannya ke kening Stefani

"sakit Es balok!!"ucap stefani sembari mengusap usap kening nya

"Lupain!"peringat Stefano sembari ikut mengusap kening Stefani

"msuk dulu, saliman sama bunda, gue juga tau kalo lo pasti kangen sama bunda, cuma ke tutup sama trauma lo aja"lanjut Stefano

Stefani tidak menjawab nya
, karena yang dikatakan kembaran nya itu memang benar,ia sebenarnya sangat sangat merindukan nya tapi rasa trauma dan benci masih ada di dalam dirinya

tiba tiba pintu terbuka lebar, terlihat seorang wanita yang telah berumur yang membukakan pintu tersebut

ceklek

hening

tidak ada yang memulai pembicaraan, tiba-tiba wanita itu langsung memeluk tubuh Stefani dengan erat

ternyata bukan Stefani saja yang menyimpan rasa rindu,wanita itu juga ternyata menyimpan rasa rindu

Stefano yang melihat mereka saling berpelukan hanya menampilkan senyum tipisnya

"bun.."panggil Stefano

"fano kamu jangan ganggu bunda dulu,bunda ini lagi melepas rindu sama adik kamu"

•••

cape

jan lupa vote and komen nya ya kk💐

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STEFANI [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang