...
“Vias maaf sepertinya malam ini aku makan di rumah keluarga ku, kau habiskan saja semua makanannya aku tidak masalah.”
Dengan raut wajah datar Vias mendengarkan Voice note dari Shandy. Andai malam ini Shandy datang ke apartemen mungkin Vias tidak akan mengalami hal yang mengingatkannya pada trauma masa lalu.
“Jangan, Paman!”
Rekaman tentang kejadian enam tahun lalu kembali berputar di ingatan Vias.
Sekarang pukul 03.01 dini hari Andrick sudah pergi sejak dua jam yang lalu pria brengsek itu meninggalkan beberapa jumlah uang di atas kasur milik Vias menganggap seolah-olah dia baru saja menyewa Vias sebagai seorang jalang.
“KAU BAJINGAN, ANDRICK!” Vias berteriak marah bahkan ia mengamuk membuang apapun yang dijangkau pandangannya terutama pada sekumpulan uang yang sengaja Andrick tinggalkan untuknya.
“Kita lihat akhir dari permainan ini.”
Vias mencengkeram erat selimut yang menutupi tubuh bawahnya, tatapan mata itu memancarkan kebencian yang begitu kentara. “Andrick Rield aku Vias Saqeel akan membuatmu bertekuk lutut di hadapan ku.”
Sedangkan disisi lain Andrick baru saja menginjakkan kakinya kembali ke apartemen yang tidak ia tempati selama tiga tahun, untuk malam ini ia akan tidur di apartemennya karena jarak tempat tinggal Vias sangat jauh untuk Andrick pulang ke rumah.
“Rasanya seperti ada yang aneh.”
Andrick berdiri sambil memikirkan sesuatu. “Aku belum pernah berhubungan seks dengan seorang pria tapi mengapa melakukannya bersama Vias begitu nikmat dibandingkan melakukannya dengan banyak wanita diluar sana?!”
“Aku bukan gay tapi Vias sungguh menarik perhatianku. Ada apa denganku? Aku sungguh tertarik pada seorang pria? Padahal rencanaku bukan seperti ini.” jujur, di awal Andrick tidak sungguh-sungguh mengajak Vias berkencan karena dirinya bukan gay hanya saja setelah mendengar penolakan Vias membuat Andrick merasa di rendahkan.
Selama ini tidak ada wanita yang berani menolak ajakan kencannya tetapi Vias memiliki keberanian untuk menolaknya? Andrick tidak habis pikir apa alasan Vias menolaknya mengingat Andrick memiliki segala-galanya.
“Dion sialan, dia bilang menaklukan Vias sangat mudah tapi apa ini? Aku bisa kalah taruhan jika begini. Tidak, tidak, aku tidak akan kalah, aku akan mendapatkan Vias bagaimanapun caranya.” Andrick sangat yakin dengan kemampuannya kalau ia bisa menaklukkan sosok Vias.
Dibalik itu semua ada saham 15% yang akan menjadi hadiah.
Andrick mengambil ponselnya dan mulai menghubungi Dion.
“Yo man! Katakan ada apa?”
“Aku sudah mengirimkan videonya lewat email jadi tepati janjimu. 15% saham di perusahaan mu milikku, kalau kau ingkar janji lihat saja apa yang akan aku lakukan pada perusahaan milikmu itu.”
Terjadi keheningan dari pihak Dion.
“Kau dan Vias melakukannya?” sedikit ada nada tidak percaya di kalimat tersebut karena yang Dion tau Vias tidak akan memberikan harga dirinya begitu saja sekalipun pada kekasihnya sendiri.
“Tentu saja.. siapa yang bisa menolak pesona dari seorang Andrick Rield!?” dengan percaya diri Andrick membalas Dion.
“Besok datang ke kantor ku kita lakukan penanda tanganan.”
Panggilan telpon berakhir dan Andrick bahagia dengan hasilnya, hanya karena sebuah video Dion memberikan 15% sahamnya pada Andrick? Semudah itu ternyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn temptress [MJ]
FanficAndrick merasakan amarah menguasai dirinya saat Vias, karyawan yang bekerja di perusahaannya menolak ajakan kencan yang Andrick tawarkan hingga bermula dari penolakan itu berakhir dengan sebuah dendam yang menimbulkan dampak penyesalan di akhirnya.