[ INCONVENIENCE ]
~~Jutaan kata tak akan pernah mampu meniadakan perasaan yang telah tumbuh di hati~~
*
*
*
Pernah merasa sangat sering bertemu seseorang, padahal sebelumnya hampir tidak pernah bertemu atau bahkan layak disebut tidak saling kenal. Tapi karena suatu hal singkat malah menjadi orang yang sangat sering terlihat.
Begitulah hubungan manusia...
“Hai Ian.” Resa yang kebetulan berpapasan di depan lobi utama sekolah menyapa laki-laki yang berjalan cepat dengan beberapa buku di tangannya.
“Halo kak,” balas Arian ramah seketika menoleh dan berhenti.
Akhir-akhir ini keduanya jadi sering bertemu, padahal awalnya mereka hampir tidak saling mengenal satu sama lain. Mungkin sebelumnya Resa hanya pernah mendengar nama Arian atau sekadar tahu sosoknya karena dia beberapa kali terlibat dalam olimpiade dan mewakili sekolah, meskipun tidak sesering murid paling top di sekolah ini.
Tetapi sejak kejadian waktu itu, keduanya menjadi lebih sering bertemu dan berbincang bahkan jika sekadar menyapa. Baik di depan gerbang, di kantin, di lapangan sekolah sampai di perpustakaan hingga di parkiran sekolah sekalipun.
“Lo mau ke perpustakaan juga?” tanya Resa melihat buku-buku bernomor di tangannya.
“Iya kak, mau balikin buku.”
“Kebetulan banget gue juga mau ke sana, yuk.”
Saking seringnya kedua orang ini bertemu dan berinteraksi, teman-teman Arian mulai penasaran dengan apa yang terjadi di antara mereka.
“Woi woi, kenapa nih? Ada apa gerangan dengan dirimu dan Alviressa Andriani?” selidik Jordan dengan tangan tersilang di dada serta tatapan menyelidik.
“Apaan, njir?”
“Lo lagi PDKT-an sama Kak Resa?” korek Kaisar tanpa berbasa-basi.
“Nggak.”
“Bohong banget! Ngaku aja Lo! Gue lihat-lihat Lo sekarang sering banget sama kak Resa. Ke mana-mana Lo ketemu aja sama doi, atau jangan-jangan Lo sengaja ngikutin dia? Sok pura-pura kebetulan padahal Lo nguntit dia, kan?” cerocos Nio panjang lebar.
“Udah?” tanggap Arian masam.
“Apanya?”
“Nyerocosnya bangsat! Gila apa Lo?! Buat apa juga gue nguntit orang? Kayak gue nggak ada hobi lain aja!” bantah Arian setelah memukul kepala sahabatnya.
“Yakin Lo? Udah ngaku aja Lo, nggak usah pake rahasia-rahasiaan. Lagi PDKT kan?”
“Nggak. Terserah Lo mau percaya atau nggak, pokoknya gue nggak PDKT sama siapa-siapa!”
Saat Jordan dan Nio masih terus mendesak Arian yang memberi reaksi dingin, Kaisar menjadi satu-satunya yang diam memperhatikan temannya itu.
“Ian, emang Lo nggak tertarik sama Kak Resa?”
“Nggak,” jawabnya cepat.
Kaisar hanya diam mendengar jawaban Arian, tetapi berbeda dengan Jordan dan Nio yang langsung melayangkan protes.
“Gila Lo! Orang secantik, sepintar, se wow dia. Lo nggak tertarik?”
“Gue bilang nggak, ya nggak!” jawab Arian mulai jengkel.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIATUS - [BL] ROPE RELATIONSHIP
Roman pour AdolescentsSiswa SMA dengan darah Belanda yang mengalir di tubuhnya pernah berharap dilahirkan di belahan bumi lainnya daripada harus hidup berurusan dengan putra sulung keluarga Sanjaya. Sekeras apapun usahanya menjauhkan diri dan memutuskan segala sesuatu ya...