∅5

2.1K 148 17
                                    

Bagian ∅5 : hari ke 5

.
.

Happy Reading
Sorry for typo

.
.

⩩⩩⩩

Pagi-pagi sekali Jeno sudah bangun dan membersihkan seluruh apartemen Donghyuck, semua sudut terlihat mengkilap. Jeno pun sudah mandi dan wangi. Bahkan sarapan sudah tersaji dengan apik dimeja makan, sekarang tinggal membangunkan si pemilik apart yang masih dibuai mimpi.

"Huft... Akhirnya beres juga. Sekarang tinggal bangunin Donghyuck" dengan begitu ia masuk ke kamar Donghyuck, menyingkap selimut yang membalut tubuh si Juni yang bertelanjang dada. Salah satu kebiasaan Donghyuck adalah tidur dengan tak memakai atasan.

"Hyuck, bangun udah siang" ujarnya mengguncang pelan badan 'pacar' nya.

"Hmm" balas donghyuck sambil bergumam, "Lima menit lagi" lanjutnya setelah mengubah posisinya, ia menidurkan kepalanya dipaha Jeno yang terduduk dipinggir ranjang.

"Oke, tapi abis itu mandi terus sarapan" balas Jeno seraya mengelus dan memainkan rambut hitam Donghyuck.

Tak ada balasan dari Donghyuck, jadi Jeno menunggu selama lima menit dengan posisi itu. Setelah lima menit berlalu, ia kembali membangunkan Donghyuck dan menyuruhnya mandi yang segera bangkit dan berjalan ke kamar mandi yang berada didalam kamarnya.


⩩⩩⩩

Keduanya sudah selesai sarapan, saat ini jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Hari yang cerah dihari Sabtu sangat cocok untuk digunakan untuk bersantai atau berjalan-jalan bersama pacar dan keluarga.

Jeno terlihat bosan menonton kartun kesayangannya itu, Donghyuck yang duduk disampingnya berinisiatif untuk mengajak Jeno jalan-jalan.

"Jen" Panggil Donghyuck, "Apa hyuck?" Balas Jeno menolehkan kepalanya kearah Donghyuck.

"Ke puncak yuk" ajaknya, Jeno terlihat berpikir sebentar lalu setelahnya mengangguk semangat.

"Ayok! Kapan? Besok?" Tanyanya antusias.

Donghyuck mengelus rambut Jeno dengan lembut, "Sekarang, kita nginep disana, pulangnya Senin sore aja. Gak ada kelas kan kalo hari senin?" Jeno menggeleng, "Yaudah, gue packing dulu kalo gitu"

Donghyuck mengangguk, "Gak usah banyak-banyak"

"Iya" jawab Jeno melenggang pergi ke kamar Donghyuck.

Menunggu beberapa saat, Jeno kembali dengan pakaian yang lebih rapi. Hoodie kebesaran berwarna hitam milik Donghyuck, dan skinny jeans. Ditangannya ada satu tas yang berisi pakaian dan peralatan yang dibutuhkan keduanya ketika berlibur ke puncak. Jeno tak perlu pulang ke kostnya untuk mengambil baju, ia lebih memilih memakai pakaian Donghyuck saja.

"Udah?" Tanya Donghyuck, tangannya mengambil tas yang dipegang Jeno.

"Udah, jangan banyak-banyak kan katanya"

"Iya, cuma sebentar doang kok. Yaudah ayok berangkat sekarang"

"Gak mau ganti baju dulu hyuck?" Tanya Jeno menatap Donghyuck dari atas sampai bawah. Lelaki itu cuma memakai kaos dan celana kolor pendek sepaha.

HUKUMAN - HYUCKNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang