prolog.

607 128 58
                                    

DISCLAIMER!

Semua tokoh, jalan cerita dan konflik, hanya fiksi belaka. Tolong jangan disangkut pautkan dengan dunia nyata, oke.

⚠️buku ini masuk dalam kategori mature yang mungkin bisa merusak logika. Aku harap, semua pembaca bisa lebih dewasa dan memahami fiksi yang disajikan. Terima kasih.⚠️

Vote dan komen jangan lupa!!

Enjoy it~

_____________________

Semesta tercipta dengan begitu luas, bahkan sampai dibagi menjadi tiga lapisan sanking megahnya.

Di mana di antaranya, adalah dunia atas, dunia tengah dan dunia bawah.

Dunia atas yang berpijakan langit, dihuni oleh makhluk-makhluk agung seperti malaikat dan para dewa.

Mereka terkenal suci dan putih, jernih seakan dosa tak akan sanggup menyentuh barang seujung kuku.

Lalu dunia tengah, adalah bumi, tempat di mana para manusia dan makhluk bumi lainnya tinggal.

Tempat di mana berbagai putih dan hitam bersatu, di mana baik dan buruk sebisa mungkin dibuat agar terus seimbang.

Dan yang terakhir adalah dunia bawah, tempat di mana yang 'kotor', tinggal di sana.

Di mana semua hal hina dan penuh dosa menapaki tiap-tiap lantainya, di mana para iblis dan pendosa berat menjadi penghuni tempat itu.

Semesta pula, selalu memiliki aturan untuk para makhluknya, batasan selalu dibuat agar para makhluk tidak lancang ke sana-kemari melewati wilayah yang telah ditakdirkan untuk mereka.

Walau, tidak sedikit dari para makhluk itu, melanggar aturan semesta dari para dewa, melewati batas dan menentang kuadrat mereka.

Saat ini, gemuruh dari langit dan kericuhan sedang terjadi di dunia atas, tempat para malaikat dan dewa tinggal.

Langit tampak gelap jika dilihat dari bumi dan dunia bawah, kilatan petir sesekali menyambar dari sela-sela awan kelabu.

Orang-orang di bumi, kini sibuk mencari tempat berteduh, atau berdiam di bangunan-bangunan yang mereka rasa aman.

Di mata manusia, saat ini cuaca seperti akan mengirimkan badai.

Angin berhembus kuat, langit kelabu dan bunyi gemuruh guntur, membuat siapa saja takut untuk berkeliaran di luar rumah, antara akan terkena guyuran hujan, atau terbawa angin kencang.

Sedangkan di dunia bawah sendiri, para makhluk yang dilabeli sebagai pendosa semesta, tampak terbahak bahkan mengadakan sebuah pesta.

Kini, mereka tengah mencemooh para makhluk agung yang sedang sibuk bertikai di atas sana.

Kejadian yang para manusia kira adalah kondisi cuaca yang sedang buruk, nyatanya tidak sepenuhnya benar.

Karena di dunia atas, para malaikat--prajurit dewa sedang sibuk mengejar salah satu dari kaum mereka.

"KEJAR DIA! JANGAN SAMPAI LOLOS, PENGHIANAT ITU HARUS DIBERI HUKUMAN BERAT."

Para malaikat dengan gelar prajurit langit yang dewa utus, kini berbondong-bondong mengejar sang penghianat yang terus disoraki.

Sayap mereka terbuka lebar dan berkepak hingga menutupi sinar matahari yang harusnya menerangi bumi, tangan mereka pula tampak memegang pusaka masing-masing.

"HUANG RENJUN, BERHENTI DAN MENYERAHLAH!"

Nama itu terus diteriaki, para prajurit dewa merasa geram karena target mereka benar-benar keras kepala untuk menyerah.

THE FALLEN ANGEL [NOREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang