Berhari-hari berlalu, mungkin ini waktunya kembali untuk menyatakan perasaan lagi. Kali ini, bukan sejumput bunga mawar yang ia petik asal. Meski ini tak terlihat begitu mahal dan mewah namun dia rela menghabiskan seluruh sisa uangnya untuk bunga cantik ini. Hari ini kepercayaannya kembali terisi, karena selama ini sang gadis memang selalu sesekali menggodanya. Yey, mungkinkah mereka akan menjadi sepasang kekasih sebentar lagi.
Badan yang tegap tadi kini meluruh lunglai, wajah menunduk lesu juga semangat membara tadi seakan tersapu oleh angin sehingga menyisahkan asap yang jua hilang tak tersisa. Kini bukan hanya satu botol soda yang ia teguk, tetapi empat, lima, enam, tujuh, kaleng berserakan itu tak terhitung. Dadanya sakit, matanya memerah, jika memang akan berakhir sama seperti ini kenapa dia harus susah payah untuk mengejar.
Pertengah bulan september ini, ternyata sangat dingin, begitu dingin sampai dia tak pernah sadar, bahwa selama ini bukan udara yang bermasalah tetapi karena hatinya yang kembali patah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis dibalik jendela.
Short StoryTerimakasih untuk semua rasa yang kau dalam segelas cangkir kopi manis juga semangkuk salad yang kau beri perasan lemon.