Royal Tulip, Bogor, Jawa Barat adalah sebuah kawasan hotel juga vila pribadi yang menyajikan pemandangan khas pegunungan. Banyak fasilitas menarik di tempat ini, salah satunya adalah kolam renang yang memang tersedia di beberapa gedung vila. Dan Jisoo termasuk pemilik vila mewah tersebut. Lokasi kolam renang berada di titik yang tepat sebab berhadapan langsung dengan area perbukitan hijau. Belum cukup sampai di situ, vila ini dilengkapi bar serta ruang gym sederhana berisi tiga unit alat fitness.
"Pilihan yang tepat, Jis. Tadinya aku sempat berpikir kalau liburannya tidak segini mewah. Aku terlanjur kecewa karena kita batal menginap." Jennie meluapkan kepuasannya ketika dia dan Lisa tengah berendam di kolam renang. Berbeda dengan Jisoo juga Jimin yang kini duduk santai tak jauh dari situ. Kedua perempuan itu tengah meresapi udara sejuk menyegarkan pernapasan mereka. Lalu, Jimin beranjak sejenak untuk mengambil minuman dingin rasa buah yang tersaji di meja.
"Apa boleh buat, aku tidak mungkin mangkir dari tuntutan profesi. Baru diterima masa bikin ulah?! Belum apa-apa aku bisa langsung dipecat." Dan Jisoo tidak punya kebohongan di balik keputusannya. Itu murni demi karier keartisannya yang baru hendak dimulai.
"Terima kasih untuk kejutannya, Jisoo," kata Jimin menyambung, "Aku tidak tahu bagaimana hebohnya respons Mas Jungkook nanti saat dia tahu aku pergi bersama kalian. Setidaknya vila ini kelihatan aman dan jauh dari masalah. Aku senang kau sudah memastikan bahwa segalanya terkendali."
"Kau tidak mengatakan hal ini pada suamimu?" Lisa agak terkesiap, melotot heran.
"Aku sudah membujuknya agar mau mengizinkan. Tapi tetap saja sama, dia bilang aku boleh pergi jika dia pun ikut."
"Wah, manis sekali. Lalu, kenapa kau tidak membawanya?" Jisoo menyela, senyum mengejek terlihat jelas di wajahnya.
"Buat apa? Bukankah kalian sendiri yang tidak memperbolehkan kehadiran pasangan?!"
"Suamimu pengecualian, Ji. Dengan senang hati kubuka lebar-lebar kedua tanganku ini untuk menyambut dia dalam pelukan mesra." Menjadi-jadi dialog dan sedikit aksi dramatis ditampilkan Jisoo, sengaja untuk memanas-manasi Jimin. Namun, si empu justru tetap pada posisi dan ketenangannya. Tidak tampak roman-roman dia akan meledak dan memaki temannya ini.
"Aku tegaskan sekali lagi kepada kalian semua. Berhenti mengkhayalkan suamiku. Bahkan jika kalian semua adalah wanita terakhir di bumi ini, dia tidak akan sudi melirik kalian."
"Ehm....sepertinya kau sangat yakin, Ji. Apa selama 24 jam kau berada di dekat suamimu?" Permainan dilanjutkan oleh Lisa. Di samping dia barusan meminta Jisoo agar membawakan minumannya.
"Aku bukan pelayanmu, Lis." Sementara, Jisoo yang keberatan serta merta menghardik lantang.
"Ayolah, Jis. Aku 'kan sedang berendam di sini."
"Buktinya Jennie bisa mengambil minumannya sendiri, kau saja yang bossy." Berujung Jisoo menukas tak sabaran.
"Kau memintaku keluar dari kolam dengan telanjang begini?!"
"Jangan ribut! Perdebatan kalian sangat tidak berbobot. Mau jambak-jambakan sekalian? Atau cakar-cakaran? Itu 'kan yang sering kalian lakukan di zaman sekolah dulu?" Jennie menjadi penengah dadakan. Upayanya patut diapresiasi. Dia berhasil melenyapkan kebisingan yang sedikit lagi meramaikan kegiatan mereka. "Tidak salah kalau kau mengambilkannya, Jisoo. Dan kau Lisa, kenakan bikinimu di kolam renang. Bukan selamanya semua orang tertarik untuk memandangi dirimu dalam keadaan bugil seperti itu."
Continue ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Dek Jiji & Mas Jungkook
RomanceJimin yang manja selalu merasa bahwa suaminya tidak akan pernah menolak segala permintaan dia. Lagi pula, Jungkook punya banyak cinta untuk diberikan kepada istri tersayangnya ini tanpa bisa berbuat kasar sekalipun sekadar penegasan. Lalu, Jimin yan...