Mataharinya Sang Langit

170 4 0
                                    

Baskara & Aakash

'Kita tumbuh bersama namun kita berbeda, jalan takdir kita pun berbeda'


Ingatkah dulu sewaktu kau masih kecil, kau terus menangis tanpa henti hanya karna kau ingin membawa pulang seorang bocah laki-laki yang tak jelas asal usulnya saat kau temukan di taman bermain?.

Sangat lucu jika mengingat lagi pertemuan kita di kala waktu itu hingga kedua orang tuamu yang tak ingin kau terus menerus menangis menghampiri ku dan menjanjikan sebuah kebahagiaan dan kasih sayang.

Mereka pun mengadopsiku hanya karna tak ingin jika kau yang terus menerus menangis dan merengek untuk membawa ku ikut pulang bersama dengan mu.

Sayang kebahagiaan dan kasih sayang yang mereka janjikan di awal hanyalah semu semata.

Karna suatu ketika kau yang tiba-tiba saja drop dan harus di larikan ke rumah sakit. Mereka yang mendapat kabar pun langsung segera menyusul.

Namun begitu sesampainya di sana mereka memarahi ku habis-habisan hanya karna tak bisa menjaga dirimu.

Oh ayolah pada saat itu aku hanyalah seorang bocah yang bahkan belum genap berusia lima tahun tapi harus menjaga dirimu yang terpaut beberapa usia jauh di atas ku.

Jujur dulu aku sempat iri, bagaimana tidak? melihat kau yang dibesarkan dengan penuh kasih sayang, selalu mendapatkan pelukan hangat di pagi hari dan saat menjelang malam selalu mendapatkan kecupan penghantar tidur.

Seiring waktu kini kita telah beranjak dewasa dan banyak yang telah berubah, seperti halnya aku yang bertambah nya usia mulai semakin memahami segala perbedaan yang ada di antara kita.

Namun saat ku tau apa alasan di balik semua yang kedua orang tuamu lakukan, masih pantaskah aku menuntut kasih sayang dari mereka?

Meskipun kita tumbuh bersama tapi perbedaan itu sangat jelas, kau yang terlahir dari buah cinta mereka, sedang kan aku hanyalah anak yang di adopsi oleh mereka atas keinginan mu.

Alam kini kembali bersedih terlihat di luar sana langit yang mendung seakan ikut merasakan kesedihan karna semestanya mereka kini kembali terbaring di atas ranjang pesakitan dengan berbagai macam alat yang terpasang di tubuhnya.

"Kondisi aakash setiap hari semakin menurun, ia harus segera mendapat kan donor jantung yang cocok dengan nya, kami akan mengusahakan yang terbaik untuk aakash." Sedikit penjelasan sang dokter kepada kedua orang tua angkat ku yang tak sengaja ku dengar saat ingin mengunjungi ash.

Tanpa kedua orang tua angkat ku sadari kini aku berada di dalam ruang ICCU tempat ash terbaring dengan berbagai macam alat yang menempel pada tubuh nya.

"Ash mau sampai kapan kau tertidur?, bangunlah, lihatlah ayah dan ibu sedang bersedih terutama ibu yang sering kali menangis setelah melihat mu yang terbaring disini. Ash bertahanlah jangan membuat mereka kehilangan semestanya."

Diam dan sunyi hanya terdengar suara alat elektrokardiogram yang terus memantau kondisi jantung milik ash.

Kini aku sudah berada di ruang dokter spesialis yang menangani ash, aku sudah menunggunya sedari tadi karna sang dokter sedang melakukan visit ke kamar pasien yang di tangani oleh nya.

"Kara, sudah lama menunggu?, jadi apa yang membawa mu kesini? bukankah kemaren kamu sudah mengetahui perkembangan ash?."

"Aku ingin meminta tolong, apakah dokter mau menolong ku?."

"Katakan saja, dokter akan membantu mu sebisa mungkin."

"Tolong lakukan pemeriksaan prosedur donor jantung pada ku dok, aku yang akan mendonorkan jantung ku kepada ash."

All Of Fullsun (One/Twoshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang