Suna POV
Aku berjalan melewati beberapa toko yang ada di dekat rumah sakit,dengan oikawa di sebelah ku.entah apa yang dia oceh kan dia terus mengoceh hal hal tak berguna,seperti tentang dia akan membuat robot raksasa,atau dia akan mengoceh tentang makanan makanan kesukaan nya
Aku hanya fokus berjalan menuju toko ramen yang akan aku dan oikawa kunjungin,entah kenapa aku jadi kepikiran soal orang yang aku jumpai di rumah sakit
'dari bentuk badannya tidak asing'batin ku,karna bentuk badannya sangat mirip dengan orang yang ku kenal
"Nah kita sampai suna Chan"ucap oikawa
Toko ramen ini terlihat modern,namun untuk aset asetnya masih menggunakan properti tradisional.bahkan tanpa masuk saja sudah terlihat bagian dalamnya karna memang dinding depan toko ramen itu di lapisi oleh kaca
Kami masuk kedalam toko ramen dan kami memilih meja yang ada di depan
'biar bisa liat keluar'kalau kata oikawa
Aku membiarkan oikawa memesan menu,dan aku duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan oikawa
Aku melihat ke sekitar, toko ini tak begitu ramai
Aneh?
Bukan kah ini terlalu sepi untuk toko yang baru buka?
Biasanya jika ada toko baru buka pasti banyak orang yang datang karna penasaran dengan rasa dan makanan yang di jual,tapi ini sepi
Aku melihat ke luar,di seberang jalan ada yang melihat ke arah ku.memakai setelan jas berwarna hitam,dengan rokok di tangan kanannya dan tangan kiri yang di masukan ke dalam saku celana.
Seketika amarah ku membuncah,ingin sekali aku mendatanginya dan mencabik cantik wajahnya hingga dia memohon ampun dengan ku
Ku lihat dia tersenyum miring,lalu masuk ke mobil dan pergi begitu saja
"Brengsek!!"umpat ku
Suna POV end
Osamu terbangun saat mendengar suara pintu tertutup.dia melihat ke ranjang atsumu,dia tidur.kemudian Osamu beranjak menuju ranjang atsumu untuk melihat keadaan nya
"Bertahan tsum"kalimat dengan arti yang mendalam meluncur dari mulutnya
Osamu memakai jaket serta membawa dompetnya.dia mau pergi ke minimarket dekat rumah sakit untuk membeli beberapa makanan ringan dan air.mau jalan jalan juga katanya
Saat berjalan di trotoar,osamu merasa jika sedari tadi ada yang mengikuti dan mengawasinya.namun saat Osamu melihat ke sekeliling tidak ada siapa siapa.karna menoleh ke samping kiri Osamu tak melihat jalan,alhasil dia tersandung sebuah paving yang agak menonjol keatas
"Perasaan gue ga enak banget"bisiknya kemudian beranjak bangkit karna jarang antara dirinya dan minimarket hanya berselisih beberapa toko saja
Namun, pergerakan nya terhenti kala seseorang laki laki berdiri di hadapannya,memakai mantel jas berwarna hitam dan setelan kemeja dengan warna senada.atsumu mendongak melihat kewajah orang itu
Seketika Osamu merinding di buatnya.orang itu tersenyum seram ke arah Osamu yang berada di bawahnya.osamu juga bisa melihat jika orang tersebut memegang sebuah tongkat golf
"Bayar lah kesalahan kakak mu samu"ucap orang itu sebelum dia mengayunkan tongkat golf itu ke kepala Osamu
Osamu merasakan pusing yang luar biasa,dia bahkan sampai bersimpuh sembari memegangi kepalanya keras
"Akh!!......sakit..."suaranya seram parau, pandangan nya memudar dan berbayang
"Siapa kau?..."kata yang di ucapkan Osamu sebelum semua penglihatannya menjadi hitam,pingsan
Orang itu tersenyum melihat Osamu yang sudah tak sadarkan diri
'tinggal atsumu'batinya
"Sakusa,bawa Osamu kedalam mobil.jangan lupa berikan bius"perintahnya kepada seseorang yang berasa tak jauh dari dirinya berdiri
"Baik ushijima san"jawab sakusa menjalankan perintah bosnya
"Kotor dasar kuman"beberapa kali sakusa mengeluarkan keluhan karna dia sangat anti dengan kuman
"Satu langkah lagi,kehancuran mu akan datang suna"ucapnya dingin melihat Osamu yang mulai di angkat sakusa untuk dimasukan ke dalam mobil
_________________________________________
TBC
Janlup tinggalin votment dan krisarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
1 month (miya twins)
Random"Jangan pernah tertipu dengan manisnya bubble gum,manis di awal hambar di akhir"~author Sori kalau jelek soalnya ni cerita pertama:) karakter bukan punya saya,saya hanya meminjam WARNING ⚠️: -typo -kata tidak baku -yang gak suka cerita sad dan actio...