Prolog.

1 1 0
                                    


10 tahun yang lalu.

Di sebuah taman bermain terlihat dua anak kecil yang sedang asik kejar-kejaran. Anak laki-laki yang berlari menuju bangku taman lalu diikuti anak perempuan kecil yang berlari ikut naik ke atas bangku, namun nasib buruk kembali terjadi pada perempuan kecil, dia malah terjatuh dan lututnya mengeluarkan banyak darah.

"Awss....sakit."

"Nua, mana yang sakit?"Sam terlihat kwahatir dengan kaki Benua.

"Sakit...sakit,"Benua menagis dirinya sudah tak menahan sakit di lututnya.

Samudra yang tidak tega dengan Benua, langsung berjongkok dan menyuruh Benua naik ke punggungnya.

"Nua, ayo naik ke punggung Sam."ucap Sam sambil menepuk-nepuk punggungnya.

Dengan sedikit kemampuan yang masih tersisa, Benua Pun naik ke punggung Samudra.

"Kita ke rumah Sam, ya Nua,"

"Nanti Sam obati luka Nia."ucap Sam berturut-turut.

Benua yang tidak menahan sakit, hanya mengangguk menyetujui ucapan Samudra.
Samudra kecil mengendong Benua lalu membawanya pulang ke rumahnya.
Setelah berhasil sampai di teras rumah Benua meluruskan kakinya sedangkan Samudra meninggalkan Benua untuk mengambil Kotak p3k.

"Nua,Sam obati ya." Sam mengolesi luka Benua dengan alkohol.

"Pelan-pelan Sam," ucap Benua sambil menjauhkan tangan Sam.

"Iya Nua, maafkan Sam belum bisa buat Nua bahagia hari ini,"

"Sam nggak salah, Nua aja yang ceroboh." Benua tidak membenarkan ucapan Sam.

Samudra yang sudah selesai mengobati luka Benua, lalu meletakan kotak p3k diatas meja dan beralih menatap wajah Benua yang masih terdapat raut kesakitan.

"Sam janji lain kali nggak akan biarin Nua terluka lagi. Sam janji."ucap Sam sambil memajukan jari kelingkingnya tanda berjanji.

"Hmm. makasih ya Sam, pahlawan Nua adalah Sam."balas Benua yang juga memajukan jari kelingkingnya.

"Nua jangan sedih lagi. Nanti Sam belikan Coklat yang banyak."Sam menawarkan kepada Nya.

"Ini betulan?"

"Iya Nua."

"Sam, janji nggak boleh ninggalin Nua, kalau kita udah SMA kayak mbak Bianca, kita harus tetap sama-sama ya" pinta Benua kecil.

"Iya Nua, Sam akan selalu ada disampingnya Nua."

"Tapi kalau nanti Sam punya pacar kayak mbak Bianca, gimana?"

"Nua akan selalu jadi nomor pertama yang Sam jemput ke sekolah,baru pacar sam.kan rumah kira bersebelahan." ucapan Sam kecil membuat Benua tertawa lepas.

Di usia mereka yang baru saja menginjak 5 tahun. Sam dan Nua membuat janji, untuk terus menjalin persahabatan sampai akhir hidup mereka.

Samudra & BenuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang