Part 22

101 12 0
                                    

"Mr and Mrs. Devine aku berangkat dulu ya," ucapku sambil menarik koper ku. Mereka mengangguk.

"Josh, Deo, don't miss me okay,"

Deo mendorong pundakku pelan sambil tertawa, "I won't,"

"Baiklah, bye semua nya," ucapku

"Oh iya Josh, bisakah aku mempercayai mu untuk sering mendatangi Bouviere dan membantuku mengawasi keadaan?" pintaku,

"SIAP BOS!" jawab Josh

"Terima kasih semuanya, aku pergi dulu ya, bye,"

Aku memasukan koper ku kedalam bagasi mobil Niall. Lalu masuk kedalam mobil. Aku membuka kaca, "Bye," sorakku dan Niall dari dalam mobil.

Aku menutup kaca setelah mobil berjalan beberapa jarak dari rumah, "Kok kau sendirian, Ni?"

"Kau tidak lihat barang yang kubawa sebanyak itu?"

Aku menoleh kebelakang, "Banyak sekali, Ni,"

"Itu belum seberapa. Aku masih menitip barang-barang di dad," lanjutnya

"Lalu Greg?" tanyaku

"Dia tidak ikut. Ada acara kantor. Sepertinya dia menyusul," cerita Niall,

"Jadi Theo tidak ikut?" tanyaku kecewa. Theo si bayi bermata biru itu.

"Ikut dengan dad and mom. Kasihan Theo kalau naik mobil pamannya. Sempit," ucapnya lalu tertawa,

"Kita menginap dimana?" tanyaku sambil mengambil iPhone ku.

"Di villa milik Uncle Robbin,"

"Oh, daddy Haz punya villa?" tanyaku terkagum.

Dia mengangguk bangga, "Kalau kau mau tidur, tidur saja Nat. Perjalanannya lama,"

Aku menggeleng, "Tidak ah. Kalau aku tidur, nanti suasananya sepi, dan kau pasti mengantuk,"

"Terlihat sedikit terlalu percaya diri. Tapi tak apa," katanya lalu tertawa, "Yasudah jangan tidur," lanjut Niall sambil membelai rambutku.

"Eh, kau memakai baju yang kemarin kubelikan ya?" tanya Niall memperhatikan celana dan kaos yang kugunakan.

Aku tersipu malu, "I-iya, Ni,"

"Kau lebih terlihat girly kalau pakai hotpants, Nat," sarannya,

"Thanks," balasku,

Niall mengeluarkan sebuah album dari dashboard nya,

"Itu apa, Ni?"

"Dengarkan saja," katanya lalu tersenyum,

Terdengar lagu Steal My Girl di track pertama,

"Zayn," gumamku,

"Umm? Apa Nat?" tanya Niall,

"Huh? Apa?" aku tidak sadar aku bergumam terlalu keras,

"Nevermind. Continue your fangirling," katanya sambil beralih ke stir mobil.

Aku mulai berteriak menyanyikan lagu-lagu di album Four bersama Niall. Tiba di lagu ke 8 a.k.a No Control

"I love this song so much," teriakku,

"Coba nyanyikan," ucap Niall. Terdengar seperti menantang,

"Kau menantang ku? Oke," jawabku berani,

"Stained, coffee cup just that fingerprinted lipsticks not enough," aku terus melanjutkan lagu sampai selesai, "No control!"

"Bagus juga," komentar Niall,

Change Your Ticket 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang