4.Pesta debut

647 109 22
                                    









Sudah hampir dua minggu berlalu sejak perseteruan antara Rose dan putra Duke berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah hampir dua minggu berlalu sejak perseteruan antara Rose dan putra Duke berlalu. Rose menjalani hari-hari terkurungnya dikediaman Duchess dengan banyak buku dan beberapa guru. Itu sebuah penghargaan bagi Rose walaupun sulit setidaknya tidak ada siapapun yang menyakitinya. Kalaupun bisa dua minggu yang lalu adalah hari terakhirnya berseteru dengan kakak beradik itu. Meski sebenarnya itu sulit. Melihat tatapan dan ucapan Putra-putra Duke waktu itu seperti sebuah ancaman yang akan mereka lakukan jika saja ia melakukan sebuah kesalahan.

Rose menghela nafas berat menatap sinar mentari mulai menggelap pertanda malam akan tiba. Padahal kalau dipikir-pikir, ia melakukan kesalahan jenis apa? Rose yang dijemput dipanti untuk dibawa ke sini, diberi sebuah fakta yang selama ini tidak ia ketahui. Lantas meminta bantuan sedikit kepada Duke Hamilton, Duke terkuat dinegeri ini. Lagipula Duke setuju tentang hal itu. Lantas kenapa mereka marah?

Apa salahnya?

Rose mengusap netranya saat setetes embun itu tiba-tiba menetes. Rose menangis tanpa ia sadari. Kata-kata mereka benar-benar menyakiti perasaan Rose. Rose tahu posisi tanpa perlu diingatkan. Dia hanya tamu dari desa yang diperlakukan istimewa tanpa ia minta. Rose terus bertanya-tanya dimana salahnya?

"Sayang Ibu bawa gambar perancang gaun...hei Putri ibu menangis?!"

Rose menoleh dengan cepat mengusap matanya lantas tersenyum menatap Jessica yang menatapnya khawatir. "Kenapa sayang? Ada apa?"

Rose menggeleng menyentuh tangan Jessica di pipinya. "Aku baik-baik saja, Ibu."

Jessica menatap sendu menarik tangan Rose lembut. Keduanya berakhir duduk di sofa kamar Rose. "Dengar sayang, aku mungkin bukan ibu kandungmu. Tapi aku tau kau sedang tidak baik-baik saja. Bukan hanya hari ini, sejak dua minggu yang lalu kau sering menangis sendiri hm. Apa ibu melakukan kesalahan sampai kau menangis??"

Rose panik lantas menggeleng cepat melihat raut sedih Jessica. Dia dan orang-orang di kediaman Duchess adalah orang yang paling baik kepada dirinya sampai saat ini. Bagaimana mungkin mereka membuatnya menangis. "Tidak ibu sungguh. Aku hanya sedikit merindukan teman-teman panti."

"Sungguh?"

Rose mengangguk semangat dengan senyum unjuk gigi. "Ibu yang terbaik mana mungkin ibu membuatku menangis."

Jessica sumringah lantas memeluk erat Rose. Sesayang itu dirinya kepada Rose. "Kau jauh lebih cantik tersenyum sayang. Jangan murung lagi, dua hari lagi pesta debut diadakan di kediaman Hamilton sekaligus memperkenalkannu secara resmi kepada para bangsawan disini." ujar Jessica. "Lihat ibu bawa apa? Ini kumpulan gambar perancang gaun terbaik untuk gaun debut Putri ibu. Lihat Ibu memilihkanmu yang terbaik."

"Ibu, aku tidak tau seperti apa wujud kasih sayangmu padaku. Tapi terimakasih bu, mengirimkan ibu Jessica padaku. Aku mendapatkan kasih sayang terbaik dari temanmu ah tidak ibu keduaku." batin Rose menatap lembut Jessica yang semangat menunjukkan gaun pilihannya.




IF YOU LIE : HAMILTON BEGINNINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang