Hari Kesebelas

1.8K 127 10
                                    

Setelah makan siang pada hari kesebelas, Hermione keluar dari kamar mandinya, masih basah setelah mandi, dan menemukan Malfoy berdiri di kamarnya.

"Malfoy!" teriaknya sambil memegang erat penutup gaun tidurnya.

"Hermione," jawab pria itu. Malfoy terdengar sama sekali tidak terganggu saat dia berdiri di depan meja kerja Hermione, mengobrak-abrik laci-laci yang terbuka.

"Bagaimana kalau aku keluar dengan telanjang?" tuntut Hermione.

Malfoy tertawa kecil dan melirik ke arahnya untuk pertama kalinya. "Seandainya saja. Aku mungkin telah menjalani kehidupan yang istimewa, tapi aku tidak pernah menjadi orang yang beruntung."

Bibir Hermione mengerucut. "Apa yang kau lakukan disini? Bagaimana dengan kepercayaan?"

"Bagaimana dengan itu?" tanya Malfoy, sambil memegang sepasang celana dalam hitam berenda. "Apa kau benar-benar percaya bahwa aku tidak akan memeriksa ruangan ini setelah melakukan semua yang lain?"

Sebenarnya, Hermione tidak benar-benar memikirkannya. "Entahlah," katanya, melangkah ke seberang ruangan dan merebut celana dalamnya dari tangan pria itu. "Sepertinya itu hanya kesopanan yang biasa."

"Mungkin untuk orang lain," kata Malfoy sambil tersenyum pada Hermione. "Tapi kita sudah menikah. Sudah kubilang aku sedang belajar tentang Muggle... dan istriku."

Malfoy menunjuk ke berbagai macam barang yang dia letakkan di tempat tidur Hermione, dan jantung Hermione terhenti saat ia melihat vibratornya di antara barang-barang itu.

"Begitu banyak solusi menarik yang dikembangkan Muggle untuk berbagai masalah berbeda."

Hermione menatap seprai tempat tidurnya, berdoa semoga yang dimaksud adalah rautan pensil atau penjepit bulu mata, tapi dengan seringai yang menyebar di wajah Malfoy, ia tak punya harapan. Tidak tahan lagi, ia mengulurkan tangan ke depan dan menyapu mainan ungu itu dari tempat tidur, menginjak-injak dan melemparkannya begitu saja ke dalam laci meja samping tempat tidur.

"Aku sangat penasaran dengan mainan itu," kata Malfoy. "Ada sakelar listrik tapi tidak ada stekernya?"

"Ada baterainya," kata Hermione, berusaha menjaga suaranya tetap datar. "Ini adalah bentuk listrik portabel."

"Menarik sekali. Dan untuk apa alat itu digunakan, aku ingin tahu?"

"Alat pemijat."

"Oh, begitu," kata Malfoy, mengangguk perlahan. "Bentuknya agak mencurigakan, kan?"

Hermione menggeram frustasi, tangannya terkepal di sisi tubuhnya. "Kenapa kau bertanya jika kau sudah tahu apa itu? Apakah kau senang menyiksaku?"

Malfoy terkekeh. "Yah, kau tahu bahwa aku tahu," katanya sambil berdiri di depan Hermione. "Dan aku tidak tahu apa itu, tapi jika itu yang kupikirkan, maka ini adalah informasi yang sangat berguna untuk dimiliki."

"Dan mengapa demikian?" kata Hermione sambil menatap ke arah Malfoy dengan menantang. Pipinya terasa panas, tapi ia menolak dipermalukan karena mengurus kebutuhannya sendiri.

Malfoy melangkah masuk ke dalam tubuh Hermione, tangannya menelusuri sisi paha Hermione, dan kulitnya terasa panas bahkan dengan panasnya air mandi yang masih tersisa. "Karena jelas masalahnya ada pada pasanganmu yang lain," kata Malfoy dengan suara pelan, menunduk untuk berbicara di dekat telinga Hermione. Hermione menguatkan tangannya di dada Malfoy saat jari-jari pria itu mengusap-usap punggungnya. "Sekarang aku tahu bahwa kau tahu apa yang kau sukai... Aku hanya perlu meyakinkanmu untuk mengatakannya kepadaku." Hermione menarik napas dengan gemetar saat telapak tangan Malfoy mengusap lekukan pantatnya. "Atau tunjukkan padaku," tambahnya, dan Hermione bisa merasakan seringai di pipinya. "Apapun yang kau suka."

Ten out of Ten by morriganmercy (Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang