Chapter 12

50 42 16
                                    

"Mampus bangunin singa nih orang"gumam kara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mampus bangunin singa nih orang"gumam kara

***

"Eh itu teman Lo bantuin bego" ucap arkana yang melihat aurel di Jambak

"Kayaknya jangan ganggu dia dulu deh" ucap Alana

"Itu teman Lo kesakitan" ucap reyza dan berjalan ingin menghampiri aurel tapi di tahan Alana

"Mendingan Lo diam aja yah , kalo masih sayang nyawa" bujuk Alana

"Tap-hmm" ucapan Arkana terpotong karena kara membekap mulutnya

"Lepasin tangan loh " ucap Arkana kesal saat kara membekap mulutnya " tangan Lo bau terasi anjirrr" lanjutnya

"Eh babi enak aja Lo ngomong sembangan yah lo" ucap kara dengan kesal "tangan wangi gini Lo bilang bau terasi hidung Lo tuh yang bermasalah" lanjutnya bertubi-tubi karena kesal

"Iri kan pasti Lo sama hidung mancung gue" ejek Arkana dengan nada sombong

"Dih gue gibeng pala lu yah"ucap Kara sambil berdiri dan bersiap untuk menyerang Arkana

"Kalian bisa diam gak sih" ucap Alana yang sedikit keras membuat nyali kara dan Arkana menciut dan memilih untuk diam

"Hahah ngapain Lo pejamin mata sakit yah? Baru di Jambak aja udah kesakitan. Makanya jadi cewe gausah gatel dekatin pacar kita , murahan tau " ucap Liza sombong

"Lepas"akhirnya Aurel mengeluarkan suara tapi suaranya pelan dan hampir tidak terdengar membuat suasana dikantin mendadak sunyi.

Semua orang yang ada disana merasakan suasana yang berbeda membuat bulu kuduk mereka berdiri.

"Apa Lo bilang lep-" belum sempat Amel menyelesaikan ucapannya tangannya sudah lebih dulu di pelintir Aurel dan menghempasnya kedepan membuatnya memekik kesakitan.

"Lo yakin gue murahan?"tanya Aurel dengan tersenyum miring membuat sahabatnya takut

"Kayaknya di rumah Lo gaada kaca yah?atau emang Lo gak nyadar " ucap Aurel dan berjalan mendekati Amel.

"Amelia Wijaya" bisik Aurel tepat di telinga Amel membuat amel menegang.

Amel yang mendengar itu langsung mengode antek-anteknya untuk pergi dari sana

Alana dan kara serta rayen dkk yang melihat raut wajah Amel ketakutan terheran.

KELAS 12 IPA 2

"Woy kita jamkos" teriak Asep saat mengetahui bahwa guru sejarah sedang tidak bisa mengisi kelas hari ini

"Akhirnya"

"Nyanyi aja"

"Ayo request lagu"

"Penjaga hati"

Begitulah kira kira teriakan orang yang ada di kelas itu kemudian berjoget riang dengan alunan lagu. Alana dan kara ikut berjoget. Sementara Aurel menelungkupkan wajahnya di lipatan tangannya.

"Lagu "Tanpa rasa bersalah " request salah satu teman kelas Aurel

"Hadirmu hanya menambah luka baru"

"Saat hatiku tlah percaya"

"Cinta ini kan selamanya"

"Tapi mengapa hatimu berubah"

"Kau yang berjanji ku yang terluka"

"Masih kuingat kata setia"

"Kau bilang takkan buat ku kecewa"

"Namun kini kau menghilang pergi"

"Tanpa rasa bersalah"

"Dengan sengaja nya kau patahkan semua harapan"

"Kini kau tinggalkan kenangan yang sulit ku lupakan"

"Wo wo oh"

Melihat kegilaan yang ada di kelasnya Aurel beranjak keluar kelas. Baru saja dia melangkah keluar pintu dia sudah melihat rayen dkk yang tengah duduk bersantai di depan kelas mereka

Note : kelas mereka bersebelahan ygy dan kebetulan kelas rayen dkk yaitu 12 IPA 1 lagi jamkos

Aurel meneruskan langkahnya kedepan namun saat berada di depan rayen dkk.

"Rel kelas Lo berisik amat" ucap arkana menghentikan langkah Aurel

"Kalian jamkos ?"tanya reyza dan di balas deheman oleh Aurel

"Wih enak tuh bisa ikut konser " ucap arkana senang , "woy Rey ayo kita konser" lanjutnya mengajak Reyza kelas Aurel dan di angguki oleh reyza

Mereka berdua pergi berlari begitu saja, saat ini hanya tersisa Aurel dan rayen. Aurel berniat melanjutkan kembali langkahnya namun,

"Kemana?" Tanya rayen singkat

"Kepo" ucap Aurel sambil berusaha melepas tangan rayen

"Gue ikut"ucap rayen  dan di tolak Aurel

"Gak gak ,ngapain Lo ngikutin gue" ucap Aurel

Tanpa aba-aba rayen menarik tangan Aurel pergi dari sana. Aurel masih berusaha untuk lepas dari genggaman tangan rayen namu apalah  daya tenaga Aurel tidak sebanding dengan tenaga rayen apalagi saat ini Aurel sedang kurang sehat. Akhirnya Aurel menuruti rayen dan pergi dari sana namun,

Tanpa rayen dan Aurel sadari juga ada seseorang yang melihat kedekatan mereka.

***
Hai guys
Gimana?
Jangan lupa vote yahh🌻
See you 

RayRel?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang