Gadis yang menyimpan banyak luka dan trauma namun tidak ada seorang pun yang tau itu. Orang orang hanya mengenalnya dengan gadis yang dingin.
Tiba tiba dia dijodohkan dengan orang yang mungkin belum dia kenal?
***
gue yakin loh bakal jauhin gue...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tanpa rayen dan Aurel sadari juga ada seseorang yang melihat kedekatan mereka.
***
"Pasti mereka ada hubungan"gumamnya
"Woy LAN"teriak orang dari dalam kelas ," ayo lanjut sini gabung"lanjutnya
Lan? Yah orang yang melihat kedekatan Aurel dan rayen itu Alana sahabat Aurel.
________ ROOFTOP
"Ngapain Lo bawa gue kesini?" Tanya Aurel kemudian duduk di sofa yang ada di sana
Note: ga ada yang pernah datang ke rooftop karena yah katanya angker jadi ga ada yang berani kesana
Rayen yang melihat Aurel duduk juga ikut duduk di sampingnya dan merebahkan tubuhnya dengan paha Aurel yang dijadikan bantal. Aurel yang melihat rayen kaget namun dia juga tidak tega untuk menyuruh rayen pindah , pasalnya baru beberapa detik rayen merebahkan tubuhnya sudah terdengar nafas yang teratur.
Aurel memilih untuk memainkan handphonenya dan membiarkan rayen tidur. Merasa bosan Aurel juga ikut tertidur. Hingga sekitar 2 jam rayen tidur ia bangun dan melihat Aurel yang tertidur, ada beberapa notifikasi yang muncul di ponsel Aurel membuat rayen melihat jam yang menunjukkan pukul 15.47 yang menandakan bahwa setengah jam yang lalu sudah menunjukkan jam pulang.
Rayen ingin membangunkan Aurel namun niatnya urung saat melihat wajah Aurel yang tidur sampai. Akhirnya ia memutuskan untuk menggendong Aurel. Ntahlah mengapa rayen peduli dengan Aurel dirinya pun tidak tau saat berada di dekat Aurel dia merasa bahwa ia sudah memiliki hubungan dari dulu.
Rayen mengangkat Aurel turun ke lantai satu kemudian menuju ke parkiran. Dia melihat sekitar untung saja sudah tidak ada orang di sekolah.
"Gue kan pake motor,terus gimana bawa Aurel kalo gini" gumam rayen sambil melihat Aurel.
Rayen memesan taksi dan menelpon seseorang untuk mengambil motornya dan motor Aurel
Tingg..
(Klakson mobil)
"Atas nama rayen?" Tanya taksi itu Dan diangguki rayen kemudian berjalan masuk ke taksi itu.
Di perjalanan Ia sempat memandang Aurel dan berpikir. Aurel sebenarnya sedang tidur atau simulasi mati pikirnya. Gimana gak mikir gitu coba? Pasalnya dari tadi Aurel tidur dan walaupun di gendong dia tidak merasa terusik bahkan sekarang ia memeluk rayen.
_MANSION_
Rayen membawa Aurel ke kamarnya dan menidurkan Aurel secara perlahan. Setelah itu rayen pergi ke toilet untuk membersihkan diri.
Aurel yang mendengar suara percikan air dari toilet terbangun dari tidurnya.
Ceklek (Suara pintu)
Terlihat rayen yang keluar dengan wajah segar dan melirik aurel yang juga menatapnya. Aurel yang di tatap pun salah tingkah dan pergi ke luar kamar rayen.
Aurel berniat untuk memasak Karena kebetulan juga sedang lapar.
DAPUR
Aurel mulai berkutak dengan peralatan dapur, sekarang Aurel ingin memasak ayam goreng, dan capcay. Sekitar 1 jam Aurel berkutak di dapur makanannya pun sudah jadi. Aurel membawa makanannya ke meja makan.
Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki dari tangga dan Aurel mendongak untuk melihat siapa dan dia menemukan rayen yang sedang berjalan menuju meja makan.
"Ngapain Lo?" Tanya Aurel yang melihat rayen duduk di meja makan
"Makan" singkat rayen
"Masa sendiri lah ngapain Lo duduk di situ" cibir Aurel
"Ck itu tugas Lo" ucap rayen
Merasa kesal Aurel kemudian duduk dan mengambil makanan yang sudah dia masak tadi begitu juga dengan rayen.
Saat rayen makan ia tidak mengaja melirik tangan Aurel yang terdapat darah kering karena luka. Setelah mereka selesai makan dan membereskannya aurel pergi ke kamarnya begitu juga dengan rayen.
Tak lama kemudian rayen masuk ke kamar Aurel dan membawa kotak p3k di tangannya. Ia duduk di samping Aurel dan menarik tangan Aurel yang terluka.
"Eh ngapain Lo dikamar gue" ucap Aurel yang kaget melihat keberadaan rayen di kamarnya.
Tanpa menjawab pertanyaan Aurel, rayen dengan telaten membersihkan luka di tangan Aurel. Namun rayen tidak sengaja menekan luka di jari Aurel membuat Aurel meringis.
"Gue bisa sendiri" Aurel mencoba menjauhkan tangannya dari rayen. Namun rayen kembali menarik tangan Aurel , setelah rayen membuka ia melihat luka yang lumayan besar di jari Aurel dan lagi lagi dia tidak sengaja menekan luka Aurel membuat Aurel kembali meringis.
"Maaf" ucap rayen sambil meniup luka Aurel agar bisa mengurangi sakit lukanya.
