Part 30

67 10 0
                                        

Keramaian Ibu kota yang sangat dirindukan Amira selama 6 bulan lamanya. Memutuskan cuti selama satu semester membuat beasiswa yang ia terima terhenti. Ia lebih memilih untuk menyelesaikan masalah antara orangtuanya. Ia ingin kebahagiaan ibunya kembali lagi ketia ibunya bertemu dengan neneknya.

Pertama kalinya Kim Seo Ah mendatangi negara asal mantan menantunya. Ia sangat terharu bahwa akhirnya ia menemukan keluarganya kembali.

Tok tok

Suara ketukan pintu yang Amira lakukan di rumah minimalis tersebut.

"Tunggu ya Halmoni! kayanya eomma lagi di butik," ucap Amira pada neneknya yang berada di belakangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tunggu ya Halmoni! kayanya eomma lagi di butik," ucap Amira pada neneknya yang berada di belakangnya.

Tidak ada jawaban dari empunya, ia memutuskan mengetuknya kembali. "ASSALAMU'ALAIKUM," teriak Amira.

"Wa'alaikumussalam tunggu sebentar," sahutan dari dalam rumah.

Tidak begitu lama seseorang membukakan pintu. Seorang wanita dewasa sekitar 45 tahunan dengan jilbab instan warna hitam dengan dastar bunga-bunga muncul di balik pintu.

"Assalamu'alaikum ibu," Amira tersenyum lebar sedangkan wanita tersebut sedikit terkejut melihat kehadiran sang anak.

"Loh, nak. Kenapa gak dikasih tau mau pulang?" Tanya Aisyah.

Kim Seoh Ah menahan rasa harunya mendengar suara sang anak dari belakang Amira. "Terus siapa yang ada dibelakangmu?" Tanya Aisyah tak sengaja sorot matanya ke arah belakang Amira.

"Amira punya hadiah untuk ibu jauh-jauh dari Korsel," Amira menggeserkan dirinya ke samping kanan agar sang ibu melihat seseorang yang ia bawa.

Seseorang yang lama tak pernah ibunya jumpa. Seseorang yang dirindukan ibunya. Seseorang yang selalu membuat ibunya menangis tengah malam dan selalu terselip dalam doa ibunya.

Betapa terkejutnya Aisyah atau Baek Bo Yeong, ibu dari amira melihat seseorang yang berada di hadapannya itu. Begitu pula Kim Seoh Ah menatap anaknya begitu terharu dan penuh kerinduan.

"Eomma," itulah kata pertama yang Aisyah ucapkan ketika menatap Kim Seoh Ah. Aisyah langsung bersipuh ke kaki Kim Seoh Ah dan memegangnya. "Eomma, Mianhae!" isak tangis Aisyah mulai terdengar.

Kim Seoh Ah tak kuasa menahan air matanya, ketika sang anak bersipuh pada dirinya. Aisya yang melihat pertemuan ibu dan neneknya untuk pertama kali dari sekian lama, ia juga tak bisa menahan tangisannya.

"Maaf eomma. Maaf!" tak henti-hentinya Aisya meminta maaf pada ibunya. Kim Seoh Ah dengan kasih sayangnya membantu Aisya untuk berdiri. "Berdirilah!" perintahnya.

"Maaf eomma. Maaf!" Aisyah tertunduk malu karena tak kuat melihat ibunya dan rasa takut sedang menyelimuti dirinya. Setelah Aisyah bangun, Kim Seoh Ah menariknya ke dalam pelukan. Pelukan yang selama ini mereka rindukan satu sama lain.

Fairy of Love [Hiatus Sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang