🖤

24 2 0
                                    

Maaf lice...maaf bisakah kamu keluar sekarang jangan sampai ada yang melihatmu keluar dari sini" pria itu seokjin meninggalkan lice menuju kamar mandi walau di usir begitu oleh pujaan hati lice malah senang ia benar-benar senang setidaknya satu harapan mulai hadir ia dengan segera memakai pakaiannya dan mengendap keluar dengan hati-hati dan pelan karna pinggangnya merasa sedikit kebas

Semua berjalan seperti sedia kala hari perjodohan akan segera hadir lice mulai resah apakah iya harus melakukanya lagi dengan seokjin pikirnya karna ini sudah satu minggu berlalu tapi belum ada tanda-tanda dirinya hamil
Iya mondar mandir selama beberapa jam hingga pusing total dengan keringat dingin sekarang mulai melangkahkan kakinya menuju ruang khusus istana untuk melakukan perjodohan dengan pangeran Jungkook di sana ia melihat semua orang telah hadir banyak yang sudah menantinya dengan senyum merekah lice diam sejenak melirik sang pujaan hati yang setia berada di sampingnya dengan hati yang berat lice melangkah hingga ia sampai di hadapan sang raja dan juga calon tunangannya

Semuanya segera di mulai lice sudah berhadapan dengan pangeran Jungkook tinggal menunggu saling tukar cincin
Hatinya pedih ia menangis tertahan tidak hentinya melirik sang pujaan hati yang tidak jauh darinya
Pusing dengan segala pikirannya dan juga keresahannya belum sempat pendeta mengikat perjodohan mereka lice ambruk seketika dengan kaki dan tangan yang dingin semua yang melihat itu khawatir termasuk seokjin yang segera menghampiri dan berteriak memanggil namanya namun belum sempat menyentuh sejari saja sang kekasih seokjin sudah di tarik paksa oleh pangeran Jungkook
Berhenti kau tidak bisa menyentuh calonku" lontarnya menepis tangan seokjin dan segera membopong tubuh lice menuju kamarnya mendengar itu seokjin mundur dan meminta maaf katanya dia hanya refleks melindungi putri agar tidak menghantam lantai

Pemeriksan telah selesai di lakukan dengan hasil yang membuat raja murka

SIAPA KATAKAN LICE SIAPA" murka raja siapa lagi jika bukan main Suga
Sementara yang di teriaki hanya menangis ada rasa takut dan senang dalam hatinya takut karna ayahnya akan memenggal sang kekasih dan senang karna dia berhasil membuat satu nyawa dalam dirinya bersama sang pujaan hati
KATAKAN ATAU AKU TIDAK AKAN SEGAN MENYURUH TABIB MEMBUNUH JANIN MU ITU TIDAK PERDULI DAN PERSETAN JIKA ITU AKAN MENJADI CALON CUCUKU" amuknya mengguncang sang putri
Lice katakan nak" lirih iu sementara jimin kakanya dan yang lain menarik rambutnya frustasi
Se...seokjin" ucapnya lirih
PENGAWAL SERET PANGLIMA SEOKJIN DAN BUAT HUKUM MATI " teriaknya
Tidak...ayah tidak jangan hikss jangan lakukan itu aku mencintainya ayah hiksss aku mencintainya" lice berusaha menggenggam tangan sang ayah namun di tepis dengan segera sang raja mengambil langkah besar menuju lapangan istana melihat itu lice tidak tinggal diam dia berusaha mengejar sang ayah tapi di tahan oleh ibu dan kakanya
Ibu....hiksss lepas hiksss Kaka mengertilah tolong lepaskan aku" lice total frustasi mengguncang semua yang ada

Di lapangan istana
Seokjin bersimpuh dia sudah babak belur oleh sang raja di saksikan beberapa orang kerajaan menatapnya iba dan kecewa
KENAPA KAU MELAKUKAN INI SIALAND AKU SUDAH PERCAYA BAHKAN MENGANGGAPMU PUTRAKU TAPI HARI INI KAU MENGECEWAKAN KU SUNGGUH" raja min
Maaf yang mulia" ucap seokjin lirih ia sudah meneteskan air matanya dan sudah tidak mampu bicara
PENGAWAL SERET DIA KE TEMPAT PEMASUNGAN" teriak raja min lagi seraya memalingkan pandangannya dari seokjin
Seokjin yang sudah di seret menjauh hanya menatap nanar sang raja dengan rasa bersalah dan air mata yang tidak berhenti menetes

Akhirnya lice berhasil membujuk ibu dan kakanya ia berlari dengan segera air matanya menetes melihat sang pujaan hati yang hampir mati di depan matanya sebentar lagi kurang dari lima langkah sang kekasih telah pergi melihat itu air matanya mengalir deras jalan fikirnya buntu dengan segera lice merebut salah satu pedang pengawal yang tergantung apik pada pinggang sang pengawal

JIKA KIM SEOKJIN MATI MAKA AKU JUGA AKAN MATI " teriaknya dengan pedang sempurna berada tepat di depan lehernya
Raja min tersentak seluruh orang yang ada menatap takut jika lice benar-benar nekat melakukanya
Begitu pula seokjin yang terkulai lemas siap untuk di hukum mati dia sedikit menoleh dan seolah mengatakan tidak kendati dirinya benar-benar tidak bisa bersuara
AYAH APA SALAHNYA MENCIANTAI SEORANG PENGAWAL" hari ini benar-benar menjadi hari pertama kalinya lice berteriak pada sang ayah
Pengawal rebut pedangnya dan kunci putri lice di kamarnya" ucap sang raja datar
JIKA KALIAN MENDEKAT AKU BENAR-BENAR AKAN TIADA " lice semakin memajukan hunusan pedangnya ke leher
Dia juga kalut dia takut jika dia gagal menyelamatkan sang kekasih hati lice tidak melepas pandangnya sedikitpun pada seokjin yang berada tepat 10 langkah di depannya
Se...setidaknya lepaskan dia ayah hiksss aku a aku tidak akan bersamanya aku akan mengusirnya dari sini" lice total hancur mungkin dengan cara ini ia bisa menyelamatkan kasih hatinya dari maut setidaknya mereka bisa berpisah tempat bukan berpisah alam
Seokjin tersentak hatinya sangat ngilu ini seperti tertusuk pedang dan mati di tempat begitu pula dengan lice sendiri

Raja min total bungkam dengan keterpaksaan ia berkata
Lepaskan dia aku memberimu waktu satu Minggu untuk sembuh setelahnya angkat kakimu dari sini Kim seokjin pergilah yang jauh dan jangan pernah kembali " ucap raja final meninggalkan lapangan
Dengan segera lice berlari memeluk sang kekasih hati seraya meraung menangis semua menyaksikannya termasuk sang raja
Jangan sedih aku baik-baik saja " lirih seokjin dengan senyum kecil di sudut bibirnya
Maaf kak hikkssss maaf aku gagal tapi aku juga berhasil di lain tempat" lice
Jaga dia sebisamu saat aku tidak di sini lice dan maaf untuk segala yang terjadi " seokjin mengusap samar perut lice yang berisikan calon anak mereka sebelum benar-benar pingsan di pelukan lice

Sudah 4 hari masa penyembuhan seokjin selama itu lice tidak pernah meninggalkannya dia benar-benar merawat seokjin hingga sembuh lukanya mulai mengering segala lebam yang ada mulai pudar begitu pula waktu yang tersisa hanya tinggal 3 hari lagi ia bersama sang kekasih

Bisakah Kaka membawaku pergi jauh juga?" Tanya lice yang ke seribu kali sepertinya
Seokjin hanya bisa menggeleng dan mengucapkan kata maaf sejujurnya dia juga ingin membawa hatinya itu tapi bagaimana caranya bunga tidak akan terlepas dari pohonya jika ia terlepas maka ia akan layu bukan, seokjin tidak ingin memisahkan bunga dari pohonnya sama seperti ia merebut lice dari keluarganya ia merasa tidak pantas untuk bersanding dengan seorang putri dalam sumpahnya juga ia mengatakan tidak akan terkait dengan sang putri yang di kawalnya tapi ternyata sekarang ia malah terjerat bersama rasa yang ada pada sang putri rasa yang menyatu tapi terpisah oleh garis takdir

Bisakah kamu berjanji lice jika nanti saat aku pergi hiduplah dengan baik" seokjin menggenggam tangan mungil sang kekasih
Bagaiman bisa aku hidup dengan baik jika tidak bersama Kaka " jawab lice menatap dalam bola mata di depannya ini
Aku selalu hidup bersamamu, aku berada di sini di dalam anak kita " ucap seokjin mengelus perut lice

Maaf klo ada typo

Lanjut or tidak????

real princeWhere stories live. Discover now