🖤

24 3 0
                                    

Waktu benar-benar cepat berlalu malam ini adalah malam akhir seokjin tinggal dan bertemu sang kekasih masa pemulihan ya telah selesai maka semua urusannya di sini telah berakhir
Malam ini seokjin merenung melihat cahaya rembulan di jendela kamarnya
Ibu aku gagal menjadi pria yang kuat dan hebat kali ini aku runtuh sekali hancur tidak tersisa " ucapnya menatap sang rembulan dan bintang
Ceklek.......

Pintu kamarnya terbuka menampakkan sosok mungil pujaan hati yang berjalan ke arahnya seokjin dengan cepat menghapus air matanya yang sudah mengalir dan hampir kering oleh sapuan angin malam dengan segera pula iya mendekat menutup pintu jendela Karna angin malam terlalu dingin untuk sang kekasih fikirnya
Lice ini sudah malam untuk apa kemari tanyanya dan duduk di pinggiran kasur sebelah lice
Lice menggenggam tangan seokjin dan di balas olehnya pula
Malam ini aku ingin tidur bersama Kaka apa boleh " ucapnya lirih
Seokjin menatap sekilas lalu menarik lice masuk kedalam pelukannya
Masih dengan posisi saling memeluk di atas kasur mereka berdua diam saling bergelut dengan pikiran masing-masing
Lice berbalik memeluk tubuh besar seokjin dan di balas dekapan hangat dari seokjin
Eummm....kak" kata pertama yang terlontar setelah 5 menit sunyi
Ya ada sesuatu yang kamu inginkan?" Tanya seokjin menatap sang kekasih di dalam dekapannya lalu mencium sekilas kening lice
Bi....bisakah kita melakukanya dengan keadaan sadar sekarang untuk kedua dan terakhir kalinya " ucap lice seokjin sendiri mengerti apa yang di katakan sang kekasih dengan pelan ia mencium bibir ranum itu dan di balas lembut oleh lice

Malam ini mereka benar-benar melakukanya lagi dengan keadaan 100persen sadar

Unghhh" leguh lice merapatkan pelukannya pada sang kekasih dalam keadaan sama-sama telanjang bulat
Kakinya tidak bisa diam dia malah melingkarkan kakinya pada pinggang seokjin membuat sang kekasih terbangun juga
Lice, bisa singkirkan kakinya? Tanya seokjin
Kenapa" lice
Kau tidak merasakan sesuatu di sana ucap seokjin lagi
Aku merasakannya aku sengaja membuat Kaka terbangun lagi ucap lice mencium seokjin terlebih dahulu seokjin membalasnya dengan tangan mengelus pinggang dan dada lice pelan
Unghhhh....leguh lice lebih tepatnya sedikit mendesah
Sudah cukup lice ucap seokjin mengentikan kegiatan mereka pasalnya dia tidak ingin terjadi sesuatu pada calon anak mereka karna mereka baru selesai malakukanya bebepa jam lalu
Lice tidak mau dengar dia malah merangkak naik ke atas tubuh sang kekasih seraya mencium dada bidang seokjin sampai berakhir di bibir tanpa sadar dari seokjin lice mengarahkan milik seokjin yang sudah berdiri tegak ke dalam pusatnya
Ahhhhhughh lice" desah seokjin saat merasakan milik lice membungkus sempurna miliknya wanitanya itu mulai bergerak perlahan membuat seokjin yang berada di bawah hanya pasrah melihat dan merasakan pergerakan lice

Akhirnya pagi telah sempurna menjemput seokjin sudah bersih dengan pakaiannya dan segala barang yang sudah di kemasnya dalam tas ia membangunkan lice perlahan dan menyuruh lice membersihkan dirinya

Baru tadi malam lice dan seokjin merasakan kebahagian mereka sekarang mereka di hantam kenyataan di sinilah lice, seokjin dan beberapa anggota kerajaan berdiri di depan gerbang yang akan menjadi jalan seokjin meninggalkan sang kekasih mata lice sangat bengkak di dalam pelukan sang ibu

Seokjin melangkah mendekat kepada raja min dan berkata
Maaf kan hamba yang mulai raja dan terima kasih untuk segalanya terima kasih sudah menampung hamba selama 22 tahun ini tapi hamba malah mengecewakan yang mulia seharusnya hamba pantas untuk tiada detik itu juga di pemasungan " katanya menunduk dengan air mata perlahan menetes ia teringat masa-masa di mana ia di kasihani bersama sang ibu oleh raja min
Maaf ucapnya lagi lalu berbalik benar-benar pergi dari sana lice meraung mencengkram kuat baju sang ibu ini sangat menyakitkan rasanya iya tidak kuat sehingga membuatnya berlari memeluk sang kekasih seokjin terkejut air matanya semakin mengalir dengan perlahan ia berbalik dan membalas pelukan lice dengan erat seraya membisikkan sesuatu
Aku akan kembali lice hiduplah dengan baik jaga anak kita dengan baik aku akan kembali
Kata-kata aku akan kembali berulang kali seokjin ucapkan seraya melepaskan paksa pelukan sang kekasih hati

Berhasil
Seokjin berhasil melepaskan pelukan itu lalu berbalik melangkah tanpa menoleh ke belakang lagi semantara itu lice sudah tertunduk lemas di tanah menatap langkah demi langkah yang di ambil seokjin

Apakah ini akhirnya fikir lice apakah ini akhir dari kisah cintanya dengan sang pengawal Kim seokjin
Perlahan ratu iu mendekat bersama dengan jimin dan rose membantu lice untuk berdiri dari duduknya sementara itu sang raja sedikit menatap iba tapi apa boleh buat ia benar-benar menerapkan aturan ketat bahwa orang biasa tidak akan bisa bersatu dengan sang putri

Lice benar-benar terpuruk apalagi mendengar dari sang ayah bahwa perjodohannya dengan pangeran Jungkook tetap berjalan
Hanya menunda sampai anaknya lahir sangat lama tapi raja akan tetap melaksanakan selama apapun fikirnya ini hanya tinggal 9 bulan sedangkan dulu ia harus menunggu sang putri sampai berumur 17 tahun sekarang

Pangeran Jungkook kau bisa menepati bekas kamar seokjin untuk satu Minggu belajar di sini " ucap raja min
Baik yang mulai " Jungkook

Jungkook sebenarnya merasa kecewa atas apa yang terjadi tapi rasa egoisnya untuk memiliki putri lice tidak bisa pudar

Kim seokjin kau sangat beruntung di cintai oleh putri lice tapi nasibmu sangat buruk aku kasihan padamu" kekeh Jungkook perlahan bangun dari kasur menyelusuri bekas kamar yang di tempati seokjin langkahnya berhenti tepat di nakas dan perlahan membukanya ada lembaran usang di sana dan sebuah foto wanita cantik yang sangat familiar baginya

Perlahan Jungkook mulai membaca surat usang itu

Isi surat
Kim seokjin putraku maafkan ibu untuk segalanya maaf ibu hanya ingin memberi tahumu bahwa ayahmu masih hidup dia berbahagia sekarang ibu hanya berharap saat kau bertemu dengannya pura-puralah tidak mengenalnya nak ibu tidak ingin anak ibu ini di anggap sebagai perusak rumah tangga orang kau mengerti kan carilah ayahmu dia bernama Ki.....

Jungkook menghela nafas apa-apaan ini fikirnya akhir kata itu kenapa harus robek di makan tikus dia belum sempat tahu siapa nama ayah dari seokjin lalu Jungkook beralih menatap foto di balik surat itu cantik ucapnya sangat familiar seperti melihatnya di suatu tempat ucapnya

Di lain tempat seokjin sudah sampai di sebuah gubuk dia mengingat cerita sang ibu mengenai tanah kelahiran ibunya itu jadilah dia kemari tempat yang asri sangat jauh dari kerajaan min mungkin di sini ia bisa melanjutkan hidupnya walau 95persen di penuhi bayang-bayang sang pujaan hati

Mulai mencari bibi hikyo orang yang merawat ibunya saat tinggal di sini semoga masih ada doanya dalam hati perlahan tapi pasti nekatnya perlahan membulat ia akan hidup di sini sebagai mana mestinya

Kesana kemari seokjin mencari orang yang pernah di ceritakan oleh ibunya itu akhirnya ia ketemu rumah yang lumayan kumuh dan jauh dari permukiman letaknya di persawahan yang asri ia perlahan mendekat mengetuk pintu kayu itu perlahan
Pintu itu perlahan terbuka menampakkan sosok tua berumur dia menyambut seokjin dengan senyum khasnya dan bertanya
Iya nak ada yang bisa nenek bantu" ucapnya
Seokjin kikuk ia malu untuk mengatakan bahwa dirinya ingin menumpang bersama sama seperti ibunya dulu
Hai nenek saya Kim seokjin ucapnya pertama apa nenek masih ingat dengan Kim jiso yang dulu tinggal di sini" ucap seokjin perlahan
Nenek hikyo tersentak sudah lama ia tidak mendengar nama itu bagaima keadaanya ia tidak tahu
Kau mengenalnya nak? Dan ya bagaimana aku lupa dengan anakku begitu saja walaupun dia bukan anak kandungku ucap nenek hikyo mengusap perlahan air matanya yang perlahan menetes

Seokjin ikut menangis memeluk nenek hikyo lalu berkata
Aku adalah putranya aku putra dari Kim jiso ucapnya membuat nenek hikyo menatap penuh seokjin memegang pundak kekar seokjin dan berkata sudah sebesar ini kau nak astaga aku bahkan lupa sudah berapa lama jisoku terusir dari desa ucapnya kembali memeluk seokjin

real princeWhere stories live. Discover now