Saat mereka sampai mereka melihat kalau ayah mereka sedang berlutut di depan 3 orang pria berbadan besar
"Saya mohon tuan jangan rampas perkebunan ini, ini adalah tempat saya mencari nafkah untuk anak istri dan cucu saya " -romo
"Kami tidak peduli pihak perusahaan akan membangun proyek disini dan kami juga sudah mendapatkan surat resminya " -pria
Tanah tersebut memang bukan tanah romo, tapi tanah tersebut milik keluarga Romo tapi Romo belum mendapatkan surat resmi kepemilikan tanah itu
"Saya mohon tuan jangan ambil tanah ini " -romo
Salah satu pria itupun mendorong Romo dan dilihat oleh Reno dan freen
"Ayah " -reno
"Apa-apaan ini kenapa anda bermain kasar seperti ini " -freen
"Maaf nona tapi sebelum kami kasar seperti ini kami sudah berbicara baik-baik kepada bapak ini untuk mengambil ali perkebunan ini " -pria
"Tapi kenapa harus perkebunan ini, disini banyak perkebunan lain kenapa harus perkebunan ayah kami hah " -freen
"Maaf nona tapi kamu sudah mendapatkan surat resmi dari pemilik perkebunan ini " -pria
"Sialan " -freen
"Tidak kami tidak akan memberikan perkebunan ini, kalian tidak boleh mengambilnya " -freen
"Jangan menghalangi pekerjaan kami dan jangan membuat kami kasar terhadap anda " -pria
"Saya tidak peduli dan sampai kapanpun saya tidak akan memberikan perkebunan ini " -freen
Salah satu pria itupun mendorong freen dan Reno membantu freen untuk berdiri
"JANGAN HALANGI KAMI, POKOKNYA BESOK KAKI TIDAK MAU MELIHAT KALIAN LAGI " -pria
Ketiga pria itupun pergi meninggalkan perkebunan itu
"JANGAN MIMPI KALIAN AKAN MENDAPATKAN PERKEBUNAN INI " -freen
"Nak sudahlah " -romo
Freen dan renopun menghampiri sang ayah
"Ayah tenang saja ketiga pria itu tidak akan mengambil perkebunan ini " -freen
"Sudahlah nak ini juga resmi milik kita, ayok kita pulang " -romo
Freen Reno dan ayahpun pulang ke rumah
••••
Di mansion sang kakek tengah duduk di tepi kolam dan salah satu maid menghampirinya
"Maaf tuan, tuan arka telah sampai bersama anaknya " -maid
"Baik suruh mereka masuk " -kakek
Maid itupun kembali dan tak lama datanglah tuan arka bersama putranya bernama perth bramasta