Jane yang baru saja tiba di apartemennya dia di sambut oleh sang kekasih ciize
"Kamu kenapa sayang wajahnya kok di tekuk gitu " -ciize
"Aku akan membangun sebuah proyek di kota Chiang Mai tepatnya di perdesaan yang ada disana " -jane
"Hmm terus? -ciize
"Tapi pemilik perkebunan disana tidak mau memberikan perkebunan itu padahal perusahaan ku sudah memiliki surat resmi tanah itu " -jane
"Hmm harusnya kamu berbicara baik-baik dengan mereka sayang jangan terbawa emosi "-ciize
"Tapi sayang kau tau kan aku seperti ini juga karna ini adalah yang p'freen inginkan " -jane
"Aku tau sayang tapi p'freen tidak pernah mengajarimu mengambilnya dengan kekerasan bukan " -ciize
"..."
"Besok bertemu lah dengan pemilik perkebunan itu dan bicarakan baik-baik okey " -ciize
"Hmm baiklah " -jane
"Kalau gitu kamu bersih-bersih habis itu kita makan malam " -ciize
Janepun hanya tersenyum dan diapun menuju ke kamar mandi sementara ciize menyiapkan pakaiannya
••••
Freen tengah bermain dengan anaknya livvia dan tak lama lias juga datang
"Uncle aku ingin ikut bermain " -lias
"Haha kemarilah nak " -freen
Lias dan livvia pun bermain bersama
"Lias lempar bolanya " -livvia
"Yaudah papa tinggal dulu yah sayang " -freen
"Iya pa " -livvia
Freenpun kembali ke rumah dan mencari keberadaan Becky sementara lias dan livvia sibuk bermain bola
"Sayang...
Freen mencari keberadaan Becky di ruang tamu dan juga dapur namun dia tidak melihatnya view yang melihat freenpun menghampirinya
"Kenapa phi " -view
"Dimana Becky " -freen
"Hmm mungkin dikamar " -view
"Ouh yaudah" -freen
Freenpun langsung menuju ke kamarnya
"Sayang " -freen
"Iya sayang " -becky
Freenpun langsung menghampiri Becky dan memeluknya
"Kamu kenapa " -becky
"Tidak papa aku hanya ingin memelukmu " -freen
"Hmm apa yang membuat bayi besar ku manja seperti ini " -becky
Freen hanya memanyunkan bibirnya
Cupp...
"Kamu kenapa " -becky
"Aku kepikiran untuk kembali ke mansion karna perkataan ibu " -freen