𝕳𝕬𝕻𝕻𝖄 𝕽𝕰𝕬𝕯𝕴𝕹𝕲
**********************************
Pada suatu pagi yang cerah di desa kecil, Cahaya Matahari mulai muncul dari balik bukit, memberikan kilauan emas pada rerumputan yang masih basah embun. Di sebuah rumah kecil di pinggir desa, hidup seorang kakek bernama Pak Joko yang selalu memulai dengan semangat yang menyala-nyala.
Sejak dini hari, Pak Joko sibuk menyiapkan kebunnya yang terletak tepat di belakang rumah. Beliau memandang setiap tanaman dengan penuh kasih sayang, seolah-olah mereka adalah anak-anaknya sendiri. Dia merawat mereka dengan penuh dedikasi, tak lupa memberi mereka udara dan nutrisi yang dibutuhkan.
Kebun Pak Joko selalu tampak begitu rimbun dan subur. Sejauh mata memandang, berbagai macam tanaman tumbuh dengan indahnya: cabai, tomat, terong, dan berbagai jenis sayuran lainnya. Tiap sudut taman ditata sedemikian rapi, seolah-olah alam itu sendiri yang mengaturnya untuk berpadu indah.
Namun, dalam kehidupan sehari-hari yang begitu teratur, Pak Joko menyimpan kepingan masa lalu yang tidak pernah ia ceritakan pada siapa pun. Ada satu sudut kebun yang selalu dirindukannya, dulu ditanami oleh istrinya yang kini sudah tidak ada. Setiap hari, Pak Joko menyisihkan waktu sejenak untuk duduk di sana, menatap tanaman bunga favorit sang istri yang masih tumbuh dengan indahnya.
Suatu hari, ketika senja mulai mendaki, Pak Joko duduk di sela-sela bunga, terlihat sedikit terpukul. "Bu, semoga kau bahagia di sana," bisiknya sambil menyapu daun-daun yang gugur dengan lembut.
Dalam keheningan senja, tiba-tiba terdengar suara riuh dari jauh. Desa kecil mereka diselimuti oleh asap yang membumbung tinggi dari arah hutan. Pak Joko segera tersentak, lalu berlari ke arah asap, memanggil warga desa untuk membantu penyerapan api yang semakin membesar.
Malam itu, setelah api berhasil dipadamkan, Pak Joko kembali ke kebunnya. Meski kelelahan, matanya bersinar melihat keajaiban di sela-sela waktu. Di antara abu dan debu, di sudut-sudut kebun yang terbakar, bunga-bunga favorit sang istri tetap tumbuh dengan gagahnya. Saat itulah, Pak Joko menyadari bahwa kehidupan adalah tentang membiarkan hal-hal indah tumbuh di sela-sela kekacauan. Meskipun terbakar oleh cobaan, kehidupan akan selalu menawarkan keindahan di setiap sudut, bagi siapa pun yang ingin melihatnya.
Dengan langkah tegar, Pak Joko kembali menyusun kebunnya. Ia tahu, di sela-sela waktu, ada keindahan yang menanti untuk ditemukan kembali.
🍓 🎀 𝐸𝒩𝒟 🎀
Hai semuanya!!!
Kalian bagaimana nih kabarnya hari ini?? semoga sehat selalu ya
Oh iya, menurut kalian cerpen ku layak untuk di lanjutkan gak ya???
Untuk info kelanjutan dari cerpen nya kalian bisa pantau di akun instagram aku ya guys,
ig : wrtc_f
🍎 🎀 𝒯𝐸𝑅𝐼𝑀𝒜𝒦𝒜𝒮𝐼𝐻 🎀 🍎
YOU ARE READING
Cerpenku
Short StoryCERPEN INI HANYA FIKSI ATAU KHAYALAN DARI PENULIS MOHON UNTUK TIDAK DI PLAGIAT!!!!!