Tentang Mereka

40 5 1
                                    

Jakarta, Indonesia
11 months ago (New Year's Eve 2021)
The XO Club

Dentuman musik memenuhi ruangan bersaut-sautan dengan seruan lepas muda mudi yang tengah bergairah. Meliukkan tubuh dengan bebas di lantai dansa tanpa merasa takut akan menjadi bahan omongan orang-orang.

Toh semua yang ada disitu sudah sama gilanya. Mereka datang dari berbagai latar belakang yang berbeda namun memiliki satu tujuan yang sama malam ini.

Melepas penat dan lelah hati yang terbendung.

Untuk kali ini saja membiarkan diri berlaku segila dan seliar mungkin.

Tak terkecuali untuk Kai. Ia sudah bertekad untuk bertindak se-irresponsible mungkin malam ini.

Bukannya apa-apa. Dia sedang lelah. Fisik dan psikis.

'Kak, aku mau pergi sama temen-temen ku ke Malang dua minggu lagi. Transfer ya!'

'Kai, transferan untuk bulan ini kok belum masuk ya? ini mama mau bayar listrik.'

'Mas minjem dulu sama kamu nanti kalau udah gajian mas ganti, gimana Kai?'

Ia meminum whisky dalam gelasnya dalam sekali teguk. Amarahnya kembali berkumpul ketika mengingat keluarganya yang terlalu menuntut.

He comes from a working-class family.

Papa sudah pensiun dari pekerjaannya dulu di salah satu instansi pemerintah dan Mama adalah seorang ibu rumah tangga. Ia punya seorang kakak laki-laki yang sudah menikah dan adik perempuan yang kini masih duduk di bangku kuliah.

Ia anak tengah.

Bukan tugasnya untuk menjadi tulang punggung keluarga.

Tidak.

Seharusnya bukan dia.

Namun, kenapa dia yang dibebankan?

Oke, Ia sadar betul. Membantu perekonomian keluarga merupakan tugas seorang anak untuk setidaknya membalas sedikit apa yang orang tuanya telah berikan.

Namun, kalau seperti ini terus rasanya menyesakkan juga kan?

Ia punya mimpi dan tujuan. Tidak munafik, uang menjadi salah satu alat untuk mencapai itu semua.

"Okay, you drink enough, man!" seru Krystal merebut gelas-entah sudah yang keberapa-dari genggamannya.

"Krys!" sahutnya tidak terima.

"Look, I know you are frustrated because of Sehun and all. Tapi gak gini Kai!"

Hah... Iya juga... ada satu lagi yang menjadi beban pikirannya.

Sehun.

Ia sudah berusaha merelakan sejujurnya. Menerima fakta kalau memang mereka hanya bisa sebatas teman.

Namun, tetap saja.

Bisa gak lo tuh ngeliat gue?!

Ingin rasanya Ia meneriakkan kalimat itu didepan wajah tampan sang pujaan.

Ngomong-ngomong Sehun, untung saja pemuda itu tidak ada disini. Sedang kembali ke kampung halaman. Merayakan tahun baru dengan kedua orang tua dan kakaknya di Seoul.

Kakak-kakaknya di kantor-Thitipoom, Gun, Namtan-juga sudah punya acara masing-masing untuk tahun baru kali ini.

Untung Krystal menghubungi. Teman kuliahnya itu menawarkan untuk party bersama sekaligus reuni. Maka, disinilah dia sekarang.

"Gue mau balik ke dance floor, lu jangan aneh-aneh ya disini! awas!" ujar wanita itu memperingati. Ada dua gelas cocktail di tangan kanan dan kirinya. Meninggalkan dirinya yang kini sudah setengah mabuk di kursi bar.

Kisah Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang