Jogjakarta, 2014
"Eh ini udah lengkap semua kan?"
"Bentar Jun, temen gue satu belom dateng."
"Aduh lama banget!" keluhnya. "Tinggal aja."
"Enak aja!" balas Seokmin tidak terima.
Gak, gak bisa. Dia butuh temannya untuk ikut. Perjalanan yang akan mereka tempuh ini lumayan jauh dan Seokmin tidak siap kalau hanya dia yang menyetir sendirian. "Kalau gak ada dia, ntar gue gantian nyetir sama siapa. Lu semua mana ada yang bisa diharepin." dengusnya.
Jun memutar mata dengan malas. Menyilangkan tangan di depan dada dan menyenderkan tubuh pada pintu mobil dengan wajah masam. Mengabaikan gerutuan Seokmin lalu melirik Wonwoo yang tengah sibuk dengan ponsel di tangan.
"Won, mending kita ke minimarket di depan dulu. Beli cemilan buat di jalan."
Pemuda itu mengangkat wajah lalu mengangguk. Mengiyakan ajakan temannya itu lalu berjalan mendahului.
Jadi begini, rencananya mereka semua ini akan melakukan road trip ke Surabaya. Yang punya ide itu si Jun, teman satu fakultasnya. Ada sekiranya 7 orang yang ikut. Namun, yang Wonwoo kenal ya cuma Jun dan Jeonghan.
Dia itu sejujurnya adalah pribadi yang introvert. Malas bersosialisasi. Menghabiskan tenaga saja menurutnya. Sirkel pertemanannya itu tidak jauh dari Sehun, Jun, dan Jeonghan.
Dia sendiri kaget kenapa bisa mengiyakan ajakan Jun untuk road trip kali ini.
Mungkin karena lama-lama suntuk juga ya melakukan apa-apa sendirian. Wonwoo rasa untuk kali ini dia akan mencoba untuk keluar dari zona nyaman.
"Halo? oh, oke bentar lagi di kasir. Iya, sabar ini beli makanan kan buat lu pada juga ujung-ujungnya." balas Jun ketika mengangkat panggilan di ponselnya.
Selepas membayar semua belanjaan mereka di kasir, keduanya berjalan kembali menuju tempat berkumpul. Wonwoo menyipitkan matanya ketika menangkap sesosok pemuda tinggi yang tengah merokok dengan Seokmin. Tidak familiar.
"Eh Won, kenalin ini temen gue, Mingyu."
--Kisah Tentang Kita--
Present Time
Tujuh tahun itu bukan waktu yang sebentar, kan?
Iya, hampir satu dekade. Selama itu ternyata hubungan yang Wonwoo dan Mingyu jalani. Putus-sambung dan dipenuhi suka duka. Rasanya patut diberikan tepuk tangan yang meriah. Wonwoo kadang heran kenapa mereka masih bisa bertahan.
2555 hari.
Tidak ada satu hari pun yang terlewatkan tanpa presensi satu sama lain. Akan selalu ada Mingyu dalam episode kehidupan Wonwoo dan begitupun sebaliknya.
Wonwoo pikir mereka ini sedang melawan takdir. Bukannya Ia tidak sadar. Ia hanya sedang menutup mata dan telinga dari semesta yang tengah memberi isyarat bahwa mereka sebenarnya tidak ada titik terangnya.
Kalau diruntut banyak juga.
Dimulai dari Mami yang tidak memberi restu. Iya, ibunda sang kekasih itu tidak memberikan lampu hijau bagi hubungan keduanya. Namun, memang dasarnya keras kepala. Larangan beliau pun mereka abaikan.
Mami tidak suka dengan dirinya. Itu pasti. Selalu menganggap bahwa Wonwoo itu merupakan pengaruh buruk bagi Mingyu. Sebuah alasan dari semua rentetan kegagalan yang terjadi dalam hidup putranya.
Abang kecelakaan kan gara-gara jemput Wonwoo. Terus abang sekarang lulusnya telat. Sementara si Wonwoo udah balik ke Jakarta. Kerja dan lagi meniti karir. Abang masih disini. Masih stuck. Mami mohon bang, putus ya sama Wonwoo?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Tentang Kita
RomantizmSpin-off from the book 'Piece of Heart'. A SeKai x MinWon FanFiction "Kisah Tentang Kita" -- "Kai, gue tau gue bego karena gak peka selama ini. Gue tau gue egois. I'am sorry karena selama ini gue terlalu buta untuk menyadari eksistensi lo. I know I...