Suatu Awal

29 4 0
                                    

Present time
Jakarta, Indonesia
2021

"Mingyu, tunggu disini dulu gak apa kan ya? Kak Gun lagi meeting soalnya."

Jan berkata ketika mengantarkan dirinya ke salah satu cubicle tempatnya untuk bekerja nanti. "Basically ini area editorial dan creative under Kak Gun sebagai editor-in-chief. Untuk job-desc nanti biar Kak Gun aja yang briefing kamu ya." jelasnya. "Oh ya, aku tinggal dulu gak apa kan, Mingyu?"

Ia mengangguk sebagai jawaban. Jan tersenyum ramah kepadanya kemudian berlalu pergi setelah sebelumnya mengatakan good luck! dengan mengepalkan tangan kecil.

Ia memutar pandangan memperhatikan sekeliling dengan canggung. Mereka yang bekerja disitu seolah tidak menyadari kehadirannya.

10...

20...

30 menit berlalu begitu saja tanpa ada satu pun orang yang menyapa.

Mingyu mulai gelisah.

Mulai mempertanyakan kehadirannya disini akan diterima atau tidak.

Mereka gak butuh gue kali ya?

"Hai?"

Ia mendongak dengan cepat ketika merasakan kehadiran seseorang yang berdiri disamping.

Pemuda berperawakan manis itu menyapanya dengan senyum ramah. Tubuhnya tinggi ramping dengan rambut berwarna kecoklatan dan kacamata yang bertengger pas di hidung kecilnya. Kaos berwarna coklat yang dipadukan dengan blazer kotak-kotak warna senada terlihat sempurna membalut figurnya.

"Mingyu ya?" si pemuda kembali bersuara.

Mingyu mengangguk cepat dan segera beranjak dari duduk.

"Eh... gak usah bangun, santai aja!" pemuda dihadapannya terkekeh pelan.

"Aku Kai, posisiku disini sebagai managing editor, under Kak Gun juga. Beliau lagi ada meeting sama vendor jadi briefing kamu sama aku aja gak papa ya? welcome abroad, Mingyu!" ujarnya sembari mengulurkan tangan.

-- Kisah Tentang Kita --

'Nanti makan siang dimana?'

Send!

Pesan itu Ia kirimkan juga pada akhirnya. Merasa bersalah karena tadi pagi mereka tidak jadi berangkat bersama. Sudah rutinitas beberapa bulan kebelakang. Keduanya tinggal disatu kompleks apartement yang sama. Hanya beda tower saja. Setiap pagi tepat pukul setengah delapan Sehun akan menunggu Kai di lobby bawah tower pemuda itu.

TING!

'Belum tau. Masih nge-brief anak intern baru nih. Enaknya kemana ya?' balas Kai.

Ketika hendak mengetikkan balasan, satu pesan kembali muncul di layar.

'Eh, gak bisa maksi bareng Hun. Mau makan siang bareng anak editorial sama intern baru.'

Oh, baiklah kalau begitu. Sepertinya Ia akan makan siang sendiri hari ini.

Pesen online aja kali ya?

TING!

'Hun, gue lagi di deket area kantor lo ni. Mau maksi bareng gak?'

Ada satu pesan dari sang sahabat, Wonwoo.

-- Kisah Tentang Kita --

"Enak juga ternyata jjampong disini."

"Iya kan? mirip sama buatan nyokap."

Sehun menimpali sembari menyuapkan kimchi ke dalam mulut. Dirinya dan Wonwoo berakhir di salah satu restoran korea yang terletak disamping gedung kantor.

Kisah Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang