Penasaran.

50 6 0
                                    

Saat ini aku berada di kampus tapi aku hanya diam saja sejak awal tiba hingga kelas ku selesai. Kami sedang berada di caffe umum para sahabat ku tentu sedang asik berbincang dan bercanda tapi tidak dengan ku.

Kalian tau, aku sangat penasaran dengan lisa yang tidak lagi tinggal di mansion entah apa yang membuat ku sepenasaran ini. Tapi lagi lagi aku ingin menepisnya, untuk apa aku penasaran, untuk apa aku ingin tau, dan untuk apa juga aku ingin mencari tau nya. Tidak aku bahkan tidak akan peduli apapun.

Namun saat ini mata melihat seseorang yeoja berjalan ke arah lisa, aku tau dia pasti akan menghampirinya itu sudah tidak heran dan di ragukan. See benarkan dia menghampirinya. Aku hanya memutar bola mata ku malas melihatnya.

"Lisaya uh aku menemukan mu disini akhirnya" ucap krystal. Dan ya yeoja tadi ada krystal.

"Wae.. unnie kau butuh sesuatu" tanya lisa.

"Hmm aku membutuhkan mu kau tau, lisaya bisakah aku memelukmu sebentar saja" ucap krystal sambil menatap nya. Sementara para sahabat lisa hanya menyaksikan saja.

"Eoh sini lah unnie" ucap lisa dengan senyumannya yang langsung di sambut pelukan hangat. Dan itu membuat nyaman krystal. Namun di balik itu gadis bermata kucing seperti tidak menyukai apa yang dia lihat.

"Gomawo untuk pelukan hangat mu" ucap krystal yang kemudian meninggalkan kecupan pada pipi lisa dan berlalu setelahnya.

"Wae.. jennie ya kau terlihat kesal" ucap joy.

"Aniya aku biasa saja" ucap jennie datar membuat mereka terkekeh.

Saat ini waktu menunjukan untuk kembali dan saat di parkiran jennie bertemu dengan yuju.

"Unnie...." teriak yuju kemudian menghampirinya.

"Wae.. ada sesuatu?" Tanyanya.

"Tentang lisa unnie ayolah kau tetap membantuku lagi kan?" Ucap yuju pada jennie.

"Apa lagi kali ini" tanya jennie dengan menaikkan alis matanya.

"Aku ingin menjebak nya unnie bagaimana? Bisa membantu ku kan" ucap yuju dengan senyuman berupa berharap.

Jennie mendekatkan pada yuju menatap gadis itu dan menyelipkan rambut pada belakang telinganya. "Untuk mu akan unnie lakukan hmm" ucap jennie dengan senyuman.

"Gomawo unnie ya" ucap yuju kemudian memeluk dan mencium pipi jennie.

"Orang yang ingin kau sakiti justru ingin melindungi mu jennie" batin gadis memiliki bibir berbentuk love itu, siapa lagi jika bukan jisoo.

Keesokan harinya saat ini sekolah dan kampus sedang ramai karna sesuatu yang menarik perhatian mereka.

Dimana saat ini sedang di hebokan dengan berita dan gambar yang mengatakan lisa memasukan racun pada makanan salah satu siswa disana yang saat ini keracunan. Tentu membuat kaget mereka.

"Cih lihat lah betapa tidak tau malunya dia" ucap salah satu mahasiswa mencibir lisa.

"Harusnya dia mendapat hukuman yang berat" ucap siswa high school tersebut.

"Ahh ku pikir dia baik tapi nyatanya cih" tambah gadis lain mencibir. Kini semakin banyak yang mencibirnya.

"Mwo... apa ini aku tidak salah dengar? Kau ingin menjadi pembunuh" ucap yuju yang datang dan membuat ramai saat ini.

"Yak.. jaga ucapan mu sialan" pekik rose kencang dia tidak terima sepupuhnya dikatakan seperti itu.

"Kau memalukan lisa kau ingin jadi pembunuh" tajam lim saat ini.

"Ckk.. seharusnya kau malu sialan" tambah kai memanasi lainnya. Sementara lisa mengontrol emosi nya saat ini.

"Kau apa tujuan mu meracuninya hmm kau memiliki dendam iya?" Ucap yuju dengan sarkas. Lisa kini memajukan langkahnya. Dia menatap jennie yang menatap nya dengan tatapan yang sulit di artikan. Dan kini ia mengalihkan tatapannya pada yuju.

"Dengarkan ini aku tau apa yang kau lakukan, selamat kau berhasil" ucap lisa pada yuju namun mata terfokus pada jennie dan lim, terutama jennie. Dan jennie dapat melihat tatapan penuh kekecewaan lisa padanya.

"Hentika... kalian ikut dengan saya, lisa dan yang lainnya begitupun jennie dan lainnya" tegas ssaem pada mereka. Lisa pun berjalan lebih dulu disusul lainnya.

"Kau akan menyesal nantinya jennie kim" bisik jisoo lirih pada jennie membuatnya terdiam.

Saat ini mereka berada di ruang kepala sekolah. Baru saja masuk lisa langsung mendapatkan hadiah dari tuan kim.

Plak..
Plak..
Plak..

Tiga kali tamparan bolak balik pada kedua pipi lisa dari tuan kim membuat yang lain sangat terkejut tentunya dan mereka bisa lihat darah yang keluar dari sudut bibir lisa. Jennie dan lim yang melihat itu tentu kaget pasalnya mereka tidak pernah melihat sang appa semarah ini apa lagi terhadap lisa. Namun itu sudah menjadi sesuatu hal yang sudah biasa lainnya lihat meski menyakitkan.

"Apa ini lalisa jawab!" Teriak tuan kim woobin.

"Tidak ada yang perlu ku jelaskan bukan? Dan kau tidak akan percaya" ucap lisa membuat woobin mengepalkan tangannya dan semakin mendekat.

Plak..
Plak..
Bruk...

Tuan kim kembali menampar lisa dan memberikan tinjuan pada lisa hingga membuat nya tersungkur. Bukankah lisa adalah yeoja terkuat hingga menerima perlakuan woobin.

"Cukup woobin ah apa kau tak lihat keadaan putri mu cukup!" Teriak tiffany.

"Aniya aku bahkan belum puas" ucap woobin. Pergi begitu saja dari ruangan itu.

"Lisaya.." ucap tiffany ingin menyentuh pipi putrinya namun di tepis oleh lisa dan meninggalkan mereka yang terdiam membeku.

"Sakit.. mengapa sakit rasanya melihat semua itu tadi" batin lim saat ini.

"Apa ini mengapa aku tidak terima dia mendapat semua itu. Tidak.. apa ini" batin jennie lirih melihat lisa terluka seperti tadi.

Saat ini mereka telah keluar dari ruangan tadi dan saat di lorong menuju parkir jisoo menghentikan langkahnya dan menahan jennie.

"Unnie kenapa berhenti?" Tanya rose pada sang unnie.

Kini tatapan jisoo bertemu dengan jennie dan di balas oleh tatapan penuh tanda tanya dari jennie.

"Sudahkan kau puas jennie? Kau tega melakukan itu terhadap lisa hanya karna yuju yang seperti dongsaeng mu itu" ucap jisoo lirih.

"Aku tidak ingin membahas apapun" ucap jennie dengan penekanan pada jisoo.

"Kau akan menyesal jennie kim" ucap jisoo tajam dan pergi meninggalkan jennie yang terdiam sambil menarik rose pergi.

"Mianhae..." lirik jennie saat ini. Entah saat melihat lisa mendapat luka tadi itu membuat jennie seakan bersalah.

Malam hari markas lisa bersama sahabatnya sedang ramai saat ini.

"Apa yang kau lihat?" Tanya jihyo saat ini.

"Hmmm aku melihat foto mereka, aku berfikir bagaimana reaksi jennie unnie saat nanti tau siapa sebenarnya seseorang yang berada di dekatnya" ucap lisa.

"Hmm sudahlah tidak usah kau pikirkan atau bayangkan, kita tunggu saja saat itu tiba hmm" ucap jihyo pada lisa. Mendengar itu membuatnya mengangguk.











Sekian dulu ya guys... 😉
Sttt 🤫 jangan lupa vote dan komen ya
Hehe 😄

NyatanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang