🌹Bab 4 hantu

2 2 0
                                    

Pov della

Aku menghela napas mendengar perkataan zayan apa lagi tatapan tajam lexa aku hanya bisa diam tanpa suara

"Baiklah kalian bisa cari kamar sendiri aku akan pergi mencari baju kalian bersama cika "ucap zayan menarik tangan cika untuk kelur terlihat vino yang pergi ke atas bersama lexa meninggalkan ku sendiri

Yang tadi ya aura yang biasa tiba-tiba menjadi aura mengerikan ku lihat ke sana ke mari mencari tahu penyebab rumah ini berubah aura nya

Ku ambil pedang persik yang dulu kata kakek ku pengusir setan jahat hah sepetinya keluarga ku memang di takdirkan menjadi pemburu hantu

"Apa yang kau pengang itu "ucap lexa tiba tiba membuat ku terkejut sampai terduduk di lantai "segitu mengerikan nya kah aku sampai membuat mu terduduk di lantai "tanya lexa pada ku terlihat wajah nya menjadi datar mungkin dia tidak suka melihat ku yang kaget karena suaranya yang tiba tiba muncul itu

"Ti-"mata ku langsung membola ketika tubuh lexa di tarik menghantam dinding aku ingin berteriak memanggil vino namun entah kenapa suara ku seperti tercekat ku pengang kuat pedang kayu persik milik ku dengan mata yang waspada

"Akahh tol tolong aku de" ucap lexa terbata bata aku mencoba mendekati nya namun tubuh ku tidak bisa di gerakan dengan wajah pucat ku lihat ke bawah

"AKAHH VINO TOLONG "teriak ku ketika melihat hal yang mengerikan sesosok wanita dengan wajah yang penuh darah tangan yang dingin mencengkaram kuat kaki ku ,aku mencoba melepaskan nya namun tidak bisa kaki ku seakan di lem kuat

Ku pengang pedang persik ku dan ku hunuskan ke arah kepalanya pedang itu tertancam di kepala yang berlumuran darah asap hitam kelur dari sela sela pedang

"AKKEHH SIALAN MANUSIA MANUSIA SIALAN HHAHAA MATI SANA KALIAN "teriak roh itu sebelum hilang dari bawah tubuh ku ,aku langsung terduduk lemas di lantai dingin ku lihat lexa yang pingsan dengan tubuh lemas juga

Ini Tidak bagus kami harus pergi secepatnya dari kota ini atau bisa bisa kami mati ku tatap lantai 2 yang terlihat sepi ke mana pergi ya vino apa cowok itu tidak mendengar keributan yang terjadi

Pasti ada yang terjadi aku langsung berdiri dan bersandar di sofa ku mencoba untuk melangkah ke lantai atas sesampainya di lantai 2 ku lihat perabotan yang rapi menjadi berantakan bahkan aura di lantai 2 lebih menyeramkan dari pada yang di lantai 1

Ku gegam kuat pedang persik dengan keras jimat kuning yang ku buat dengan darah ku sendiri,langkah kaki ku terasa berat untuk berjalan langkah kaki ku terasa mengema di ruang besar itu otak ku mengatakan untuk jangan masuk terlalu dalam akan berbahaya tapi hati ku bilang aku harus menyelamatkan vino walaupun vino sangat sering menyebut ku pecundang tapi cowok itu juga yang membantu ku dari bullyan dari teman seklas bahkan adik dan kaka kelas waktu itu

Yah dia baik namun tertutup oleh gengsi nya yah itulah yang di bilang cika aku masuk ke dalam kamar yang memiliki aura lebih banyak terlihat vino yang terbaring di lantai dengan tubuh berdarah namun darah itu bukan seperti darah nya namun darah orang lain

Pikiran ku Berhenti ketika melihat sesosok anak kecil dengan tubuh kurus sebuah pisau terlihat mencancam di jantung ya mengeluarkan darah berwarna hitam rambut yang di posong acak dengan mata berwarna putih semua

Aku tersentak kaget merasa aura dendam anak kecil itu terlalu besar sialan apa yang harus ku lakukan sepetinya vino membuat anak kecil itu marah ku ambil jimat kuning yang banyak dari kantong ku

"Kenpa Semua laki laki sama saja "tanya anak kecil itu pada ku ,aku terdiam melihat wajah yang pucat itu menampilkan wajah yang sedih

"Mereka berhak mati "ucap anak kecil itu lagi terbata bata aku terdiam memikirkan apa yang terjadi dengan anak kecil ini kenapa apa yang harus ku lakukan sepetinya anak kecil ini memiliki dendam kepada kali laki

"Hai siapa nama mu nak dan kenapa kau bilang lalu lalu sama saja dan berhak mati apa kau benar-benar dendam dengan para laki laki "tanya ku pada gadis kecil itu yang sepetinya bisa di anak berbicara ku Coba mengerti apa yang terjadi dengan dia

"Kau kenal dengan laki laki berkumis itu "tanya anak kecil itu pada ku entah kenapa aku merasa jika ada dendam tersendiri anak itu kepada pak put

"Y yah dia menjual rumah ini pada ku"ucap ku sedikit gugub terlihat aura yang tadi sedikit tenang kini malah menjadi ke semula angin berhembus membu gorden tertuip angin

"Dia juga manusia seperti kalian dia orang yang jahat dulu rumah ku sangat indah tapi ketika mereka datang dan menghancurkan semuanya mereka memperkosa ibu ku dan juga aku mereka membunuh kaka laki laki dan juga kaka perempuan ku mereka juga membunuh kakek dan nenek ku mereka jahat kau tidak bisa percaya pada siapa pun di dunia aneh ini banyak manusia yang dari dunia lain masuk ke kota ini setiap tahun mungkin ada4 mobil yang di dalamnya ada 5 orang apa kalian orang yang juga tesesat di dunia mengerikan ini "tanya anak kecil itu pada ku bahkan dia berjalan dengan cepat dan tahu tahunya muncul di depan wajah ku mata putih itu sangat mengerikan aku merasa ada rasa sedih benci dan dendam yang begitu kental

Ku elus kepalanya membuat dirinya kaget dan mundur aku tersenyum melihat itu "ya memang ada beberapa laki laki yang jahat tapi laki laki yang kau lukak  itu bukan orang jahat bahkan dia yang membantu ku dari bullyan di sekolah"ucap ku pada anak kecil ,anak kecil itu terdiam melihat ke arah ku dengan wajah bersalah

"Benarkah begitu aku salah "tanya anak kecil itu pada ku ,aku tersenyu melihat nya "ke mari nak orang jahat seperti mereka akan mendapatkan karma kau terlalu kecil untuk tahu kejam dunia kau harus melepaskan dendam mu untuk berengkarnasi kembali "ucap ku kepada anak kecil itu terlihat aura yang tadi kuat tiba-tiba hilang wajah anak kecil itu berubah dengan tubuh yang juga berubah sekarang aku hanya melihat wajah imut seorang anak perempu yan mungkin berumur 6 tahun 2 hari

"Kaka terimaksih ucapkan maaf ku pada dirinya "ucap anak kecil itu lalu menghilang dengan aura hangat vino terbangun dari pingsanya

"AKAHH ANAK KECIL ITU TOLONG AKU DEL"teriak vino ketakutan bahkan langsung lari ke arah ku memeluk ku erat aku merasa gugub karena tangannya yang berada di buah dada ku yang memang cukup besar ah astagh apa yang aku pikirkan dia milik lexa yang bahkan memilik body lebih bagus dari ku

"Sialan aku baru sadar kau memilik payudar mu lumayan besar"ucap vino gacok ku geplak tangnua yang asik meremas gunung kembar ku dengan keras

"Akeh sakit bodoh "ucap vino ngelus  ngelus tanganya yang terlihat memerah "kau yang bodoh sepetinya aku salah karena membantu mu "ucap ku pada vino dan berdiri dari duduk ku

Aku kelur dari kamar itu di ikuti vino yang seperti anak ayam mengikuti induk ya sesampainya kami di lantai satu terlihat wajah panjk cika dengan wajah zayan yang melij kami kawatir

Apa yang terjadi

Tejebak Di Kota Dulu Where stories live. Discover now