Chapter 2

132 18 2
                                    

Author Pov

Entah sudah berapa kali gadis berambut pendek sebahu, yang biasanya disapa Jaeyun itu, menghela nafas panjang.

"Yak! Ada apa sih dengan hari ini?apa semua supir taksi sedang mogok kerja? Kenapa tidak ada satupun yang muncul?!" Kesal Jaeyun mengebu-gebu, lalu menendang kaleng minuman yang kebetulan berada didekat kakinya.

Ckitttttt.....

Suara rem mobil terdengar keras, membuat Jaeyun erkejut dan menoleh pada mobil tersebut.

'Cobaan apalagi ini, ya tuhan!'-batin Jaeyun berteriak.

"Hey! Nona jangan kabur!" Teriak sesorang dari dalam mobil.

"Tamatlah sudah riwayatmu Jaeyun!" Kata Jaeyun pelan sambil berlari.

Namun nas, Jaeyun malah terjatuh karena tersangkut tali sepatunya sendiri.

Bdebuk...

"Akh! eomma Appo~" ringis Jaeyun melihat lututnya yang terluka.

"Huh, pasti rasanya sakit sekali~" ledek sang pemilik mobil.

"Ya! kau... eh?" Jaeyun terkejut karena sang pemilik mobil adalah pria yang menabraknya tadi siang didepan restoran.

"Hn, kau mau kabur kan? kau tau nona, sekarang kau tengah terkena karma karena tidak mau bertanggung jawab atas perbuatanmu," Ucap Heeseung pedas.

"Bener-benar sial, kenapa aku harus bertemu dengan mu lagi, dasar tuan angkuh!" Balas Jaeyun.

"Asal kau tau nona, aku lebih sial lagi karena bertemu denganmu!" Jawab Heeseung tidak mau kalah.

"Yak! Kau pikir aku mau bertemu denganmu hah! Dasar tidak punya hati!" Balas  Jaeyun lagi dengan nada sinis.

"Lebih baik hentikan ocehanmu sekarang, kau bisa melanjutkannya dikantor polisi nanti!" Seru Heeseung lalu menghampiri Jaeyun yang terjatuh dengan posisi yang tidak elit.

"Eh? tolong jangan bawa aku ke kantor polisi, tuan angkuh~," Mohon Jaeyun lalu menggeleng ribut.

"Hey nona, kau berniat menguji kesabaranku?!" Kesal Heeseung karena terus-terusan dipanggil 'tuan angkuh' oleh gadis yang tidak dikenalnya ini.

Jaeyun cepat-cepat bangun dari posisinya yang terduduk."Tolong jangan bawa aku kekantor polisi, aku berjanji akan menganti rugi kerusakan mobilmu," Mohon Jaeyun..

Heeseung mendengus kecil. "Baiklah, ganti rugi sekarang juga sebesar Lima Ratus Ribu Won," Kata Heeseung dangan raut datarnya.

"Apa! Lima Ratus Ribu Won? Kau berniat memerasku, apa hah!" Kaget Jaeyun dengan angka nominal yang harus ia ganti.

"Terserah! ganti rugi atau masuk penjara? Pilih mana?" Ucap Heeseung tidak berperasaan.

"Kau benar-benar tidak punya hati! Aku bisa menuntut mu balik!" Balas Jaeyun.

"Hey nona, kau mau main-main dengan hukum ternyata," Mungkin ini akan menjadi perdebatan pertama Heeseung yang panjang sekali.

"Baiklah tuan! Aku hanyalah mahasiswi biasa yang belum bekerja, jadi tolong berbaik hatilah padaku," Ucap Jaeyun dengan raut memelas bak anak anjing.

"Berikan kartu identitasmu!," Pinta Heeseung tatap Jaeyun dengan tajam.

Jaeyun mengalihkan pandangannya karena merasa terintimidasi oleh tatap tajam yang Heeseung layangkan padanya, dengan terpaksa Jaeyun memberikan kartu identitasnya pada pria itu.

"Hn, aku memberikan batas waktu selama satu bulan untukmu membayar ganti rugi kerusakan mobilku," Kata Heeseung setelah menerima kartu identitas milik Jaeyun.

Prosecutor In Love [HeeJake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang