Chapter 4

174 23 1
                                    

Jaeyun menatap gedung Kejaksaan dengan sendu, lalu menghela nafas kecil.

"Jaeyun Fighting!" Semangat Jaeyun pada dirinya sendiri.

Jika ada yang bertanya-tanya sedang apa gadis bermarga Sim itu dikantor Kejaksaan, tentu saja untuk melunasi hutangnya. Lebih jelasnya lagi, melunasi hutang kerusakkan mobil Jaksa Lee tempo hari.

"Ada yang bisa saya bantu, Nona?" Tanya salah satu Resepsionis.

"Hm, apakah saya bisa bertemu dengan Jaksa Lee Heeseung?" Tanya Jaeyun.

"Tunggu sebentar nona, saya akan menghubungi Jaksa Lee terlebih dahulu,"Jawab Resepsionis itu dengan sopan.

Jaeyun mengangguk. "Ruangan Jaksa Lee ada dilantai sepuluh, paling ujung," Kata Resepsionis.

"Hm, Terimakasih!" Ucap Jaeyun lalu sedikit menunduk.
.
.
.
.
.
...

Sampai didepan ruangan yang bertuliskan Jaksa Lee Heeseng dengan huruf kapital, Jaeyun mendadak grogi untuk sekedar mengetuk pintu ruangan.

Sampai suara seseorang mengejutkan Jaeyun. "Permisi nona?" Tanya Ni-ki.

"Ehh...iya?" Kaget Jaeyun.

"Omo? Nona yang waktu itu, kan?" Tanya Ni-ki penasaran.

"N-ne,"Jawab Jaeyun terbata.

"Ahh maaf, perkenalkan saya Nishimura Riki. Orang-orang sering memanggilku Ni-ki," Kata Ni-ki memperkenalkan diri.

Jaeyun mengangguk kecil. "Saya Sim Jaeyun,"

"Jadi ada yang bisa saya bantu Jaeyun-sii?" Tanya Ni-ki.

"Hm, S-saya ingin bertemu dengan Hee...maksud saya Jaksa Lee Heeseung," Jawab Jaeyun.

"Ohh, kalau begitu silahkan masuk," Ucap Ni-ku.

Tokk...tokk...tokk...

"Jaksa Lee, ada yang ingin bertemu denganmu,"

"Hn, suruh dia masuk." Jawab Heeseung.

Ni-ki dengan gentle membuka pintu dan membiarkan Jaeyun masuk seorang diri, setelah mengucapkan terimakasih pada Ni-ki, barulah Jaeyun memusatkan pandangannya pada seseorang yang terlihat sangat fokus membaca berkas-berkas ditangannya.

"Ekhem," Ucap Jaeyun membuat Heeseung mengalihkan pandangannya pada Jaeyun.

Mata bambi Jaksa itu terlihat membulat kecil, sedikit terkejut melihat sosok Jaeyun berada dihadapannya.

"Jaksa Lee, maaf sudah mengganggu waktu anda," Lanjutnya.

"Saya kesini bertujuan untuk melunasi hutang saya tempo hari pada anda, Jaksa Lee," Ucap Jaeyun lalu memberikan sebuah amplop diatas meja kerja milik Heeseung.

"Kau tidak perlu-"

"Saya harus!" Potong Jaeyun membuat Heeseung menaikkan sebelah alinya heran.

"Sebelumnya terimakasih karena sudah memberikan saya waktu untuk melunasi hutang saya, dan saya harap kita tidak perlu bertemu lagi, saya permisi" Lanjut Jaeyun cepat, kemudian berlalu meninggalkan Heeseung dengan raut mengeras.

Apa yang terjadi dengan dengan gadis itu?

Itulah yang jadi pertanyaan dalam benak Heeseung, entah kenapa Heeseung jadi merasa sangat kesal dan tidak sadar mengepalkan tinjunya memukul meja kerjanya sabagai pelampiasan.

Ada rasa tidak rela melihat Jaeyun pergi begitu saja, tapi ia juga tidak memiliki alasan untuk menahan gadis itu.

Jaeyun buru-buru pergi dari ruangan Heeseung, Jaeyun yakin tindakannya ini benar. Ia harus melupakan Jaksa tampan itu dari pikirannya yang beberapa hari ini terus menghantuinya. Karena setelah ini ia akan segera menjadi istri orang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Prosecutor In Love [HeeJake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang