Chapter 3

131 15 3
                                    


PSH&KSN's WEDDING DAY

"Sunoo-ya! selamat atas pernikahaanmu, kau cantik sekali!" Seru Jaeyun.

"Gomawo Jaeyun-a," Ucap Sunoo lalu memeluk Jaeyun.

Pengantin Wanita dipersilahkan memasuki Aula pernikahan.

"Sunoo ayo cepat, kau sudah dipanggil tuh," Kata Jaeyun.

"Jaeyun-a, kenapa tiba-tiba aku merasa gugup sekali~" Kata Sunoo.

"Dasar Pabbo, lupakan dulu kegugupanmu itu Sunoo, ayo cepat ke Aula! Sunghoon Oppa sudah menunggu mu!" Balas Jaeyun.

Setelah mengantar Sunoo menuju Aula Pernikahaan, Jaeyun segera mengambil keranjang bunga untuk dilemparkan pada kedua mempelai.

Melihat Sunoo menggandeng lengan ayahnya berjalan menuju tempat dimana Sunghoon berada, membuat Jaeyun terharu. Tidak menyangka bahwa sang sahabat sudah memantapkan diri untuk menjalani suatu hubungan yang lebih serius yang bernama Pernikahan.

Setelah acara utama dilaksanakan, kini sesi lempar bunga yang sangat ditunggu-tunggu para prempuan single dimulai.

Bisa dilihat bahwa Jaeyun terdampar diantara kerumunan wanita-wanita yang akan merebutkan satu buket bunga dari  sang mempelai wanita.

"Permisi-pernisi, biarkan aku lewat!," Ucap Jaeyun  yang tidak digubarisi sama sekali.

"Satu!" Sunoo mulai berhitung.

"Dua!"

"Ti...ga!" Hitungan ketiga Sunoo melempar bunganya kearah belakang.

Bunga tersebut jatuh tepat pada tangan Jaeyun, yang tengah melambai ibu dan kakak Prempuanya untuk meminta bantuan.

Jaeyun terkejut melihat bunga Jihyo berada di tangannya. "Aaaa selamat Jaeyun-a , sebentar lagi kau akan menyusulku..."Pekik Sunoo digirang dalam rangkulan suaminya. Jaeyun melempar senyum kaku pada sahabatnya itu.
.
.
.
.
.
Acara pernikahaan Sunghoon & Sunoo mulai ramai, Jaeyun bisa melihat Sunoo tengah sibuk menyambut tamu bersama sang suami.

Jaeyun menatap pada sekelilingnya mencari keberadaan sang ibu dan sang kakak berada dimana, tiba-tiba pandangannya malah menangkap sosok mencurigakan dengan masker wajah  dan  juga memegang pistol mengarah ke arah dimana Sunoo-sahabatnya itu berada.

Tunggu Pistol?!

Jaeyun melototkan matanya, tubuhnya tiba-tiba saja tidak bisa digerakkan.

Apa yang harus aku lakukan?!, batin Jaeyun bingung.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

...

"Jaksa Lee!" Panggil Ni-ki.

"Hn," Jawab Heeseung singkat.

"Aku melihat seseorang yang mencurigakan..." Ucap Ni-ki.

Heeseung mengagguk. "Hn, satu orang di arah jam 3, satu orang di arah jam 6, dan satu orang lagi di arah jam 9," Kata Heeseung yang membuat Ni-ki terkejut.

"Jadi lebih dari satu orang, Jaksa Lee?"

"Hn, tolong awasi ketiga orang itu dari bawah, aku akan naik kelantai dua untuk mengawasi mereka," Perintah Heeseung .

Ni-ki mengangguk, lalu berjalan kembali menyapa orang-orang yang dikenalnya seolah-olah tidak terjadi sesuatu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
'Eomma aku akan mengabulkan satu permintaanmu, kalau aku bisa memukul penjahat ini dan menyelematkan Sunoo!'-batin Jaeyun.

Sekuat tenaga Jaeyun memukul tengkuk orang tersebut dengan Wedges dengan tinggi tujuh senti yang ia gunakan.

Bukk...

Prosecutor In Love [HeeJake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang