Hai nama gue Gibran Keira Hasan, umur gue sekarang 28 gue lahir di Jakarta Di lahirkan oleh Bunda dan di besarkan bersama Ayah yang gue sayang, keluarga gue manggil gue Mas Gibran karena gue anak satu satu nya dan kebetulan ayah gue asal jawa tengah jadinya gue di panggil sama keluarga Mas Gibran. gue sekarang udah kerja di salah satu Perusahaan pertambangan di Pulau Kalimantan dan memiliki keluarga di Bandung yang gue bentuk 2 Tahun lalu dan sudah di karuniai anak yang berumur 1 tahun lalu istri gue asli bandung. Penasaran tentang kisah cinta gue dan dia? Bagaimana gue dan istri gue bertemu? yap! di sini gue mau cerita tentang jatuh dan bangunnya gue di masa masa SMA dan Kuliah gue sampai bertemu istri gue yang paling gue cintai ini! Penasaran dengan ceritanya? Terus ikutin cerita gue dari awal sampai akhir ya! Pasti kalian akan tau betapa gue sayang banget sama dia!
[]
Di malam hari dimana gua lagi sibuk memindahkan barang barang gue dari mobil ke dalam rumah gue di Bandung yang berada di daerah Lembang di bantu dengan saudara jauhku bernama Om Yanto, beliau sudah tinggal lama di bandung dia pun yang memberikan intruksi jalan kepada kita dari tol Pasteur sampai Lembang, "bun, 2 kardus yang di mobil Om Yanto Punya Mas mana?" gue yang sedang mencari kardus yang berisi kumpulan koleksi HotWeels dan Figure Figure Gundam gue "Udah Bunda ke depan kamar kamu mas" bunda sambil menunjuk kardus yang ada di depan kamar gue "oke makasih bunda, nanti kalo bunda butuh bantuan mas, ketuk pintu aja ya bun" dia membalasnya dengan senyuman lalu gue sibuk buat rapih rapihin barang gue di kamar sekalian gue tata rapih lagi gundam gue yang banyak gue bongkar, pas gue lagi rapihin kardus yang isinya buku tiba tiba ada booklet foto kelas yang di kasih sahabat gue di smp sebelum gue pisah bareng dia Namanya Rizky, di sana banyak tawa dan senyum sambil gue liatin foto fotonya lalu ada salah satu foto yang menurunkan senyum gue, foto gue dan cewe yang gue kejar selama 1 tahun di smp tapi dia menganggap gue cuman temen dekat aja, karena gue ga sengaja denger dari obrolan dia dengan Rizky bahwa dia menganggapku sebatas teman justru dia bukan menganggap teman saja tapi Abang dia dan yang bikin gue nambah sedih adalah obrolan Rizky dengannya yaitu Rizky mengungkapkan perasaannya ke dia lalu cewe itu menerimanya dengan syarat Backstreet dari gue dan sampai sekarang Rizky pun belum mau jujur ke gue bahwa dia udah pacaran dengan Citra namanya.
lalu gue tutup booklet tersebut dan gue simpen di lemari buku kumpulan novel gue, lalu bunda mengetukkan pintu ke kamar gue "mas makan dulu yu sebelum tidur, bunda udah buatin martabak telur kesukaan kamu" dengan bergegas gue buka pintu lalu lari ke meja makan yang sudah terdapat martabak telur kesukaan gue "karena kita baru pindahan buat ini dulu aja ya" bunda yang sedang menyiapkan piring dan nasi nya untuk ayah "gapapa bunda, bunda tau aja yang mas gibran suka" bunda menjawabnya dengan senyuman "besok jangan kemana mana ya, ayah mau ke dealer motor buat kamu ke sekolah pulang pergi karena ayah ga nge janjiin bakal bisa jemput atau anter kamu" ayah yang mengambil mie martabaknya "iya siap, pengen motor sport Yamaha R1M ya, HAHA" gue menjawabnya dengan canda dan tawa "ngaco kamu! ayah colok juga garpu ini ke matamu, hahaha" ayah yang menodongkan garpu sambil ketawa lalu bunda yang melotot ke gue dan ayah "udah cukup makan dulu" gue dan ayah saling liat liatan dan melanjutkan ketawa sampai bunda tersenyum lalu setelah makan gue bantu bunda buat cuci piring "bun, buat sekolah mas udah tau dimana?" gue yang bertanya ke bunda sambil mencuci piring "ada kok kemarin om yanto ngasih saran SMA yang bagus di Bandung, santai aja libur semester masih ada 1 minggu lagi kok" gue menjawab dengan mengangguk dan tersenyum, setelah membantu bunda cuci piring gue bergegas untuk ke kamar mandi untuk bersih bersih dan wudhu sebelum tidur.
Adzan subuh bersamaan dengan alarm hp gue yang udah gue pasang dari semalem, gue bergegas untuk bangun lalu masuk kamar mandi untuk wudhu dan solat subuh, setelah solat terdengar suara memotong sesuatu di arah dapur lalu gue ke dapur melihat bunda yang sedang memotong wortel "masak apa bun? capcay bukan?!" gue yang menghampirinya dan melihat lihat bahan bahan masak yang ada di meja dapur dan menebaknya dengan memasak Capcay makanan kesukaan gue dari martabak telur "eh?! bikin bunda kaget aja, mas udah solat subuhnya? iya nih capcay" bunda yang ternyata terkejut dengan kedatangan gue ke dapur "sudah bunda, haha. maafin mas, sini mas bantuin yaa" gue yang ketawa melihat bunda terkejut lalu membantu nya untuk memasak capcay, setelah gue bantuin bunda masak gue masuk lagi ke kamar untuk bermain hp tiba tiba bunda mengetuk pintu "mas! bangun ayo kita sarapan" gue kaget ternyata ketiduran yang tadinya jam setengah 6 pagi tibatiba jam setengah 7 pagi lalu gue bergegas keluar kamar dan menghampiri ayah dan bunda yang sudah siap di meja makan "tidur mas? kecapean ya bantuin bunda masak?" gue cuman ketawa "nanti jam 11 kita berangkat ya mas buat ke dealer motor, nanti beres makan kita berkebun bantuin ayah ya di depan mumpung hari libur " disambung oleh ayah dan gue mengiyakan, setelah makan dan mencuci piring ayah manggil gue buat ambilin cangkul dan gunting rumput yang ada di gudang, lalu bergegas membantu ayah di depan. setelah 3 jam di depan bunda datang untuk membawakan es teh manis dan kopi panas untuk gue dan ayah.
Setelah membantu ayah gue langsung mandi dan siap siap untuk berangkat ke dealer motor dan setelah datang ke dealer beberapa hari kemudian datang motor yang gue pesen kemarin bareng ayah Yamaha XSR 155 gue pilih motor itu karena gue suka ehe. setelah beberapa hari motor itu di rumah dan di pakai untuk mengantar bunda ke warung dan ke pasar datang plat nomer dan stnk nya. "bun, mas izin buat jalan jalan ke bandung boleh? sekalian ke SMA yang bunda kasih tau kemarin beberapa hari lagi mau masuk sekolah takutnya nanti nyasar di jalan" gue meminta izin ke bunda buat jalan jalan ke bandung "boleh mas, asal jangan malem malem ya pulang nya" gue berangkat dengan kaos pendek hitam karena gue niatnya sebentar gaakan sampai malem dan cuaca di lembang pun walaupun dingin tpi menurut gue tidak begitu dingin mungkin gue udah terbiasa kali ya
Berangkatnya gue ke SMA tersebut dan ternyata kebetulan di hari itu ada bazzar besar besaran di sekolah tersebut, lalu gue masuk aja karena di luar ada tulisan "Terbuka Untuk Umum" lalu gue masuk dan ramai sekali orang di sana sekalian ada konser kecil di lapangannya, gue melihat pemain bass di sana gue greget pengen main bass di sana karena gue terakhir main bass pas SMA kelas 1 pas masi di Jakarta, dengan keberanian gue dateng ke backstage panggung tersebut, saat gue lagi jalan ke backstage mereka tibatiba gue di tabrak sama salah satu panitia yang sedang membawa kardus berisikan novel yang baru saja keluar dari perpustakaan, disaat gue sedang membantunya "duh sorry sorry aku lagi buru buru, ada yang luka ga?" setelah gue beresin buku nya "gapapa..." gue tibatiba jadi beku sesaat melihat kecantikan dan keanggunan seorang perempuan berambut pendek seleher tinggi sebahu gue "yaudah syukur kalo gapapa, maaf ya sekali lagi" lalu dia langsung lari ngelewatin gue, belum sempat kenalan dan gue ngeliatin dia sampai dia belok ke salah satu stan yang berisikan buku buku.
Lalu gue lanjut untuk ke backstage panggung untuk bertemu dengan band yang tadi tampil ada 4 personil "hai kang izin bertanya akang sekolah di sini? atau orang luar?" gue bertanya ke drummer yang tadi di panggung karena dia keluar duluan dari kelas yang di pakai buat istirahat "oh hai bro, iya nih gue sekolah di sini, ada apa?" gue bingung mau jawab apa karena niat gue pengen nanya soal sekolah ini sekalian modus pengen masuk grup band mereka "gue gibran, pindahan dari jakarta gue kelas 11, Gibran Keira Hasan" gue sambil mengulurkan tangan ke drummer tersebut "oh halo gibran gue Alex kelas 11 juga, Alex Samudra" gue tersenyum dan tiba tiba personil band yang lain nya keluar kelas "eh lex kenapa di depan kelas?" alex yang lagi ngobrol bareng gue tiba tiba "eh ini bang azka, ada anak baru sekolah kita yang dateng" gue langsung mengulurkan tangan "gibran, Gibran Keira Hasan" dia membalasnya dengan ramah "azka, Azka Aldijaya kelas 12, kenalin ini vokalis gue namanya Edgar kelas 11, dan ini gitaris gue Reza kelas 12 sekelas sama gue" gue bersalaman dengan personil lainnya "eh ada apa nih? lo anak band juga ya?" bang Azka yang menunjuk sambil tersenyum ke gue "iyaa bang, gue dulu di jakarta ikut band juga, tadinya mau nanya nanya ke anak sini tpi tadi orang orang nya sibuk semua jadinya gue ngeberaniin diri aja ke sini" gue yang sambil menggaruk garuk kepala sambil tersenyum "hahaha sudah kudugong, yaudah ini kita udah beres mau ngopi mo ikut ga? buat keliling sekolah ma next time aja sekolahnya lagi sibuk bgt" gue di ajak buat ngopi bareng mereka dan gue seneng ikut dengan mereka. setelah lama berbincang langsung cus kita berangkat ke kafe dekat sekolah tersebut.
"ohhh jadi lo pindah dari jakarta ke bandung karena orang tua lo yang dinas di sini ya?" bang Azka yang sambil menghembuskan asap roko nya sambil meminum kopi yang dipesannya "terus lo berminat masuk ke band kita?" gue cuman diem karena malu "masuk aja lah gapapa kita ma welcome" bang Azka bilang "emgnya lo megang apa dulu di jakarta?" bang Reza nanya ke gue soal gue di band jakarta megang apa "gue megang bass bang, bisa gitar jg tpi di band sebelumnya lebih dominan ke bass" bang Reza langsung mukul bang Azka "wah kebetulan ka pengganti lo ini!" bang Azka langsung ketawa dan merangkul gue "lo jangan ngecewain gue nanti ya pas uda masuk band!" bang Azka dan yang lain ketawa di lanjut pertanyaan laki laki sampai jam 4 sore, lalu aku berpamitan untuk pulang karena ga bawa jaket untuk pulang "eh lo rumah nya dimana?" Edgar nanyain rumah gue pas lagi pamitan "gue di lembang deket terminal ledeng" Edgar kaget "loh? serius? gue juga daerah sana kalo mau bareng aja ntar jam 6 an gue mau balik abis magrib" duh gue bingung dan kaget jg tpi di sisi lain gue gamau pulang malem di sisi lain gue mau bareng temen baru gue di sekolah, tpi gue gamau "ohya? seriusan lo? pan kapan deh gue mau pulang, ada urusan gue di rumah jam 6" edgar cuman mengiyakan "siap bro barkabar aja, siapa tau kan gue sama lo sekelas" gue ketawa dan tos ke edgar, Lalu gue berpamitan ke yang lain dan meninggalkan kafe tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebelum Hujan Menurunkan Air Mata
RomanceDunia ini selalu tidak berpihak pada kita ada saja jatuh dan terbangunnya, dunia ini selalu memberikan pelajaran bahwa dalam kebahagiaan pasti ada kesedihan begitu sebaliknya ada kesedihan ada kebahagiaan