Bab 3

27 4 0
                                    

Happy Reading🦋
.
.
.

3. ASLAN VS DINO

******

Suara deruman motor terdengar keras di telinga orang-orang yang berada di arena balapan. Para penonton bersorak heboh saat mengetahui peserta balap malam ini yaitu Aslan melawan Dino sang ketua geng AXTON yang merupakan musuh dari geng XAVIOZ.

Kini Aslan dan Dino sudah duduk di motor mereka masing-masing tepat di depan garis start. Suara riuh tepuk tangan dan pekikan terdengar jelas dari penonton yang memberikan dukungan untuk Aslan dan Dino. Banyak orang-orang yang menantikan balapan dari kedua raja jalanan itu.

Dino membuka kaca helmnya dan memberikan senyuman mengejek, seolah-olah meremehkan Aslan.

"Kali ini gue yang akan menang."

"Bosen gue dengernya. Setiap balapan lo selalu ngomong gitu, tapi ujung-ujungnya gue terus yang menang," ujar Aslan santai.

"Bangsat!" umpat Dino kesal sekaligus malu. Karena apa yang dikatakan Aslan memanglah benar. Aslan selalu saja dapat mengalahkannya. Tetapi Ketua AXTON itu merasa tak puas sampai ia bisa mengalahkan Aslan.

Keduanya kembali fokus saat seorang perempuan membawa bendera berdiri di tengah-tengah garis start.

"Kalian siap?"

Aslan dan Dino mengangguk kompak. Mereka menatap lurus ke depan dan bersiap menarik pedal gasnya.

"One."

"Two."

"Three."

"Go!"
​​​​​​​​​​​​​
Saat bendera itu dijatuhkan, kedua cowok itu melajukan motor mereka dengan kecepatan tinggi. Seperti biasa Aslan memimpin di depan sedangkan Dino di belakangnya. Dino menggeram kesal. Ia menambah kecepatan motornya menyusul Aslan.

Di balik helm full facenya, Dino tersenyum miring saat ia berhasil menyusul Aslan. Kini kedua cowok itu seimbang. Tak menyia-nyiakan kesempatan, Dino berniat curang dengan menendang motor Aslan. Untung saja Aslan dapat menghindari tendangan Dino.

"Sialan!"

Motor Dino terjatuh akibat ulahnya sendiri. Aslan sudah mengira jika musuhnya itu akan berbuat curang. Saat ingin menendang motor Aslan tadi, dengan cepat Aslan mengelak. Karena tak mengenai sasaran, akhirnya membuat motor Dino oleng dan terjatuh.

"MAMPUS KAU! SENJATA MAKAN TUAN NAMANYA!" pekik Panji di sambut gelak tawa yang lain.

Aslan tersenyum tipis saat melihat garis finish di depan matanya. Ia menarik kuat pedal gasnya dan berhasil melewati garis finish.

Sorakan kemenangan langsung terdengar saat Aslan membuka helmnya. Cowok itu menyugar rambutnya ke belakang dan membuat para penonton cewek memekik histeris. Semua anggota XAVIOZ datang menghampirinya dan memberikan kata selamat.

"Kemampuan lo emang gak perlu diraguin lagi." Jorel mengacungkan jari jempolnya.

"Ketua kita, nih bos!" sahut Rizki.

Aslan tersenyum miring saat Dino menghampirinya dengan wajah kesal. "I'm the winner again."

"Gimana, enak nyium aspalnya?" ledek Panji.

"Niat mau curang, eh malah dia sendiri yang kena," timpal Rizki.

"Anjing, lo!" sentak Egi, wakil ketua AXTON.

Jorel menyilangkan kedua tangannya. "Kenapa lo? Gak terima ketua lo kalah lagi?"

"Gue gak bakalan puas sebelum gue bisa kalahin lo," desis Dino. Cowok itu benar-benar kesal. Lagi dan lagi Aslan berhasil mengalahkannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ASLANZIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang