106-108

52 11 0
                                    

Bab 106: Bumi Tenggelam Tiga Kaki, Mengejutkan Seluruh Dunia!

tinggi di kejauhan.

Tiga drone berwarna merah berbentuk "Pin", dan mereka terbang ke atas kru tanpa suara.

Drone pelangi tidak memiliki misi serangan.

mereka hanyalah stasiun pemancar untuk sinyal siaran langsung, mentransmisikan segala sesuatu yang terjadi di tujuan ke semua ruang siaran langsung melalui lensa drone!

Ledakan!

Ledakan!

Ledakan!

Mengikuti perintah Zhao Yi, lebih dari selusin rudal jarak pendek jatuh seperti bintang.

Segera setelah itu, ratusan roket menghanyutkan tanah seperti hujan lebat.

Selanjutnya, ribuan penyerang melintasi perbatasan seperti belalang.

Pada akhirnya, ada mortir yang tak terhitung jumlahnya, mengalir menuju sasaran seperti kacang bertebaran!

pemandangan ini menggemparkan dan benar-benar tak terlukiskan dengan kata-kata.

Saat ini, di seluruh dunia.

Ratusan juta orang telah menyaksikan kematian yang mengerikan dari raja perang darat modern melalui rekaman definisi tinggi dari drone pelangi!

semua orang di kru tidak bisa berkata-kata!

Zhao Yi meremehkan pergerakan rudal tersebut.

Lusinan rudal ditembakkan secara salvo, dan momentum ledakannya sungguh menggemparkan!

Dan howitzer!

Gerakan itu bahkan lebih menakutkan dari ledakan guntur!

zhao Yi dan kru tidak memiliki pengalaman, dan mereka semua menjadi tuli dalam sekejap!

Terdengar jeritan ketakutan yang tak bersuara.

Namun tidak jauh dari situ, Zhao Yi sedang duduk di belakang monitor, tidak bergerak seperti gunung.

Segera, semua orang kembali tenang.

zhao Yi mendengar Wang Xiaocong berbicara tentang sesuatu dengan ekspresi dan tarian yang berlebihan.

Tapi dia tidak bisa mendengar sepatah kata pun.

Ketika gerakan Wang Xiaocong semakin besar, dia mengangguk acuh tak acuh untuk menunjukkan bahwa dia mengetahuinya.

Adapun apa yang dia tahu?

Tuhan tahu!

Wajah kecil na Ya menjadi pucat karena ketakutan, dan wajahnya memucat karena ketakutan.

Tapi melihat Zhao Yi duduk diam di Diaoyutai, ekspresinya dengan cepat menjadi terkejut.

“Direktur, apakah ini terlalu keterlaluan?”

naga mendengarkan deru mortir yang terus menerus di platform kru, dan menyaksikan peluru itu miring ke arah tanah sasaran di kejauhan seperti tetesan air hujan, wajahnya tegang dan ada jejak kegembiraan dan kegembiraan yang tak terlukiskan!

Ledakan adalah seni!

ledakan pamungkas, itulah seni pamungkas!

Ibarat tidak ada orang yang bisa menolak godaan petasan dan kotoran sapi goreng.

Dan tidak ada yang bisa menolak serangan rudal!

Apalagi saat negara musuh dibom, dan tanah musuh disapu bersih!

Aku Hanya Ingin Syuting Film Superhero Wanita Dengan Tenang!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang