01. The Little Prince

560 67 1
                                    

🌸 KookV 🌸

.

.

.

A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif & merupakan hasil dari imajinasi fangirl dg bumbu unsur dramatis di sana sini.

. . .

CAUTION :
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek2 baper(?). Gejala seperti naiknya tekanan darah, euforia, cengengesan, mual2 dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author.

.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

“Apa di keluarga kita ada keturunan omega?”

Suasana rumah sedang sepi. Di sore hari, ibu dua anak itu tahu-tahu pulang dengan membawa pertanyaan tak biasa. Sang suami bahkan masih belum mencopot dasinya kala itu.

“Apa yang kau bicarakan?” sang suami bertanya, lalu mengernyit melihat istrinya berjalan masuk tanpa mengenakan jas putih—tak biasa jika mengingat istrinya tersebut mestinya masih berada di rumah sakit saat ini. “Dari mana kau? Tidak lembur?”

“Jadwal operasinya diundur.” Wanita itu duduk di sofa dan meletakkan tasnya ke meja.

Dari tangga lantai atas terlihat seorang pemuda berumur belasan tahun berjalan turun selagi mendengarkan kedua orang tuanya bicara. Dia masih mengenakan seragam sekolahnya—yang memiliki tanda jahitan di dada kanannya bertuliskan nama salah satu SMA elite di Seoul. Dia mendengar suara ibunya berkata, “Minggu lalu Taehyung menjalani pemeriksaan di sekolahnya, tapi aku tidak yakin dengan hasilnya. Kupikir itu keliru. Jadi aku mengajaknya ke rumah sakit untuk tes ulang. Hasilnya baru saja keluar.”

“Tes?” sang suami bertanya-tanya. “Tes apa?”

Wanita alpha itu menatap suaminya. “Sayang, kau lupa?” dia balik mempertanyakan. “Taehyung sudah sembilan tahun. Sudah waktunya dia menjalani tes gender.”

Penuturan tersebut membuat pria itu tersadar. “Oh—iya, kau benar.” Dia menggeser duduk mendekati istrinya dan menatap serius. “Jadi, ada apa dengan hasilnya?”

“Kau pasti tidak akan percaya,” ujar sang istri, sebelum kemudian mengulurkan selembar kertas yang sedari tadi dipegangnya.

Pria itu melihat dan membaca dengan teliti. Deret-deret yang tertera dari atas hingga pertengahan tak dibacanya karena tak terlalu penting menurutnya. Namun satu baris tulisan menjadi titik fokusnya dalam hitungan detik. Di sana tertulis, OMEGA.

Seolah-olah tak mempercayai penglihatannya sendiri, dia membaca satu kata tersebut dengan keras. “Omega?” Lalu, ditataplah sang istri. Tampak wanita tersebut mengangguk.

Di jajaran anak tangga, si putra sulung masih belum melanjutkan langkah. Dia berhenti sejak beberapa detik belakangan dan memilih untuk mendengarkan lebih.

“Aku tidak mengerti,” terdengar suara si istri. “Kau alpha dan aku alpha. Ayah dan ibumu juga alpha. Ayahku dan ibuku juga—” Ucapannya mendadak terhenti. Sekejap wanita tersebut mengerjap dan menautkan alis, terlihat berpikir—atau mengingat sekaligus mungkin bertanya-tanya.

Sang suami pun memandang penuh perhatian selagi istrinya diam. “Ibumu,” katanya memberikan jawaban. “Mendiang ibumu omega, bukan? Kau sendiri yang bilang padaku saat kita masih berpacaran.”

Wanita akhirnya mengangguk-angguk, seakan memang baru tersadar. “Kau benar. Aku hampir tidak ingat sama sekali. Sekarang ini tidak mengherankan, Taehyung mendapatkan gen omega dari neneknya.”

“Jadi, mana Taehyung?” Pria itu menoleh ke sekeliling sebab belum bertemu dengan satu pun putranya sejak memasuki rumah.

“Di taman,” sang istri menjawab. “Sepertinya bermain dengan Tofu.”

Tofu, anjing peliharaan keluarga tersebut.

Dengan pandangan mengarah ke koridor menuju taman samping rumah, pria itu mendekat pada sang istri. Entah mengapa sorot matanya kini terlihat antusias. “Itu artinya Taehyung kita akan jadi satu-satunya omega di keluarga ini, bukan?”

Ekspresi muka itu persis seperti saat beberapa tahun silam, saat kabar tentang kehamilan pertama menantu keluarga Kim diumumkan di depan seluruh anggota keluarga. Sama seperti suaminya, hal ini juga merupakan kabar menggembirakan bagi sang istri. Mereka serasa baru menemukan harta karun.

“Haruskah kita atur perjodohan untuknya mulai dari sekarang?” wanita itu bertanya.

“Kalau aku tidak salah ingat, putra Tuan Jeon seorang alpha, bukan? Kau ingat?”

Sementara pasangan alpha di ruang tengah menikmati saat-saat bermusyawarah, si anak sulung di tangga sejenak diam di tempatnya. Dia memandang ke arah pintu dan kemudian berjalan lagi. Kedua kaki itu terus melangkah menyusuri koridor hingga melewati ruang tengah dan berakhir di sebuah halaman nan luas berhiaskan berbagai macam bonsai mahal. Di pelataran nan asri tersebut terlihat seorang anak lelaki tengah bermain dengan seekor anjing ras samoyed, mengelus-elusnya gemas sementara si anjing sesekali menjilatinya. Dia sama sekali tak terlihat risi sekalipun sweater rajutnya nyaris kotor.

Pertengahan mengaitkan tali ke kalung si anjing, si anak laki-laki melihat sepasang kaki berdiri di dekatnya. Sejenak dia menghentikan kegiatan dan mendongak, lalu tersenyum. “Namjoon Hyung,” anak lelaki itu menyapa.

Pemuda bernama Kim Namjoon itu juga tersenyum. “Kau mau mengajak Tofu jalan-jalan?”

Sang adik mengangguk.

“Boleh aku ikut?”

Pertanyaan itu agak tak biasa sehingga membuat sang adik mengerutkan kening heran. Namjoon, masih dengan senyumnya, segera mengimbuhkan, “Aku juga ingin jalan-jalan denganmu.”

Anak lelaki yang lebih muda itu pun mengangguk. Sesudah memastikan pengait di kalung si anjing terpasang dengan betul, dia lantas berdiri. Satu tangan kecilnya mendadak mengulurkan gulungan tali kepada sang kakak. “Hyung mau memegangi Tofu?” dia berkata dengan raut lugunya. Entah itu sebuah permintaan atau tawaran. Namjoon tak yakin, tapi dia mengangguk saja kemudian. Tatapan polos sang adik membuatnya ingin mengangguki apa pun yang dikatakan padanya.

Sambil menuntun si anjing di sisi kiri dan sang adik di sisi kanan, dia turut berjalan bersama. Langkahnya agak pelan menyesuaikan dengan jangkauan pendek adiknya. “Mulai hari ini dan seterusnya, bolehkah Hyung ikut denganmu jalan-jalan dengan Tofu?”

“Kenapa?”

“Hanya ingin saja.”

Sang adik tersenyum, sebelum kemudian mengangguk. Terlihat begitu manis. “Oke. Besok-besok kita akan jalan-jalan bersama lagi.”

.

.

.

_TBC_

Honey Peach | BTS KookV [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang