prolog

121 25 3
                                    

Tidak ada yang tahu bahwa keluarga Phantomhive memiliki dua putra kembar. Salah satu diantara keduanya memiliki riwayat penyakit asma, membuatnya menjadi anak yang lemah dan tidak di izinkan untuk keluar rumah.

Dalam beberapa acara selalu disembunyikan, dan tidak diajak kemana-mana karena keadaannya. Meskipun begitu, kedua orangtuanya sangat menyayanginya serta memberikan penjagaan yang terbaik. Bisa dikatakan bahwa anak bungsu mereka memiliki kasih sayang yang sempurna, sekalipun dia berbeda.

Ciel Phantomhive merupakan putra sulung, dia kebanggaan keluarganya karena akan segera menjadi pewaris tunggal. Terlahir dari keluarga bangsawan membuat Ciel merasa terhormat. Dia sudah diajarkan banyak hal, bersosialisasi dengan baik dan ikut dalam beberapa pertemuan besar para petinggi lainnya.

Hanya saja kehidupan Ciel terlalu singkat. Di malam hari yang mengerikan, keluarganya dibunuh. Rumah mereka dibakar, tidak ada satupun yang tersisa. Siapa sangka jika malam bersalju itu adalah malam di mana, Ciel merayakan ulangtahunnya. Justru mendapatkan sambutan tentang kematian anggota keluarganya, termasuk ayah dan ibunya sendiri.

Sambil memeluk tubuh adiknya yang tak berdaya, Ciel berusaha untuk melindungi sang adik di detik-detik terakhirnya. Dia tidak akan meninggalkan sang adik apapun yang terjadi.

Namun, mereka hanyalah anak kecil. Seorang anak yang tidak memiliki banyak kemampuan untuk bertahan hidup. Ciel mendapatkan pukulan yang sangat kuat, sama halnya dengan sang adik. Di detik itu pula dia masih berusaha mempertahankan kesadarannya, dan meraih tangan adiknya. Tapi, seseorang menusuk perutnya dengan sebuah besi tajam. Ciel berteriak kesakitan dan memuntahkan cairan merah pekat, sang adik menatap ke arahnya sambil menangis sesenggukan.

Di malam mengerikan itu, tanpa sebuah cahaya sedikitpun. Ciel menghembuskan napas terakhirnya, dia gagal karena tidak bisa menjaga adiknya. Ciel tidak bisa menepati janjinya pada sang ayah.

Dengan tangisannya yang mendalam, anak malang itu berteriak kesakitan. Memohon pertolongan saat tubuhnya terus diberikan pukulan.

"Siapapun tolong aku, ini menyakitkan."

Saat matanya mulai terpejam, sebuah bayangan hitam mendekat. Dia membuka matanya, keadaan sudah berubah. Hanya tersisa tempat mengerikan yang kosong tanpa satupun orang yang tersisa, selain dirinya sendiri.

"Kau ingin selamat? Jika memang kau menginginkannya kau harus membuat kontrak denganku," katanya yang mengulurkan tangannya.

"Aku tidak peduli kau itu siapa, tapi aku akan membuat kontrak denganmu. Tolong selamatkan aku, mau sebanyak apapun bayarannya aku pasti akan memberikannya."

"Ini bukan tentang uang, aku hanya ingin jiwamu."

Tanpa pilihan panjang, dia mengiyakan. Benar-benar tidak memiliki keraguan sedikitpun, dia menyetujuinya hanya karena berkeinginan untuk tetap hidup. Setidaknya dia masih bisa bertahan untuk membalaskan dendamnya.

"Perkenalkan aku adalah seorang pelayan iblis, kau memanggilku dengan tangisanmu yang malang itu."

Tatapannya berbinar, dia tidak tahu apa-apa. Tapi setidaknya dia tahu bahwa dia terselamatkan. Meskipun pada akhirnya dia tetap kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidupnya.

"Siapa namamu?"

"Terserah kau mau memanggilku apa," balasnya dengan tersenyum.

"Sebastian, nama yang cocok denganmu."

Kini kehidupan barunya akan dimulai, dalam segala rasa takut dan kegelapan yang ada. Dia akan tetap berusaha untuk hidup guna membalaskan dendamnya. Tidak apa-apa, dia juga hidup untuk mati. Maka dari itu dia pun tidak perlu takut akan kenyataannya yang ada.

━━━━━━ ◦ ❖ ◦ ━━━━━━

𝘛𝘣𝘤
𝘐𝘯𝘪 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘦𝘥𝘢𝘳 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘢𝘯𝘪𝘮𝘦 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘶𝘬𝘢. 𝘐𝘴𝘦𝘯𝘨-𝘪𝘴𝘦𝘯𝘨 𝘣𝘶𝘢𝘵, 𝘣𝘪𝘢𝘳 𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘩𝘢𝘭𝘶𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘭𝘢 doang.

 𝘐𝘴𝘦𝘯𝘨-𝘪𝘴𝘦𝘯𝘨 𝘣𝘶𝘢𝘵, 𝘣𝘪𝘢𝘳 𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘩𝘢𝘭𝘶𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘭𝘢 doang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hati TerhubungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang