1. menahan diri terlebih dulu

100 18 4
                                    

Suasana di pagi yang sama seperti biasanya, seorang anak laki-laki terbangun saat cahaya matahari masuk ke dalam kamarnya. Wangi teh yang harum membuatnya merasakan ketenangan, bocah itu menatap ke arah pria tampan yang menatapnya balik dengan senyuman.

"Tuan muda, sudah saatnya bangun. Mau minum teh dulu atau mandi dulu?" tanyanya dengan sangat lembut.

"Aku mau minum teh dulu, kau sudah buatkan kue manis Sebastian? Aku ingin sekali makan yang manis-manis."

Ciel Phantomhive nama seorang anak laki-laki yang kini kehilangan senyumannya. Bagaimana tidak, nama yang digunakannya bukanlah nama aslinya. Nama itu adalah milik kakaknya, karena kondisi tubuhnya yang lemah. Dia selalu diragukan, jika orang-orang tahu bahwa dia anak bungsu keluarga Phantomhive. Sudah pasti dia ditolak untuk menjadi seorang penerus, karena sedari awal dia memang sudah diragukan.

Mau bagaimana lagi, dia memang tidak terlalu dipedulikan oleh orang-orang sekitar. Kecuali keluarganya sendiri.

"Sudah saya siapkan tuan, tapi ada baiknya jika tuan ganti baju dulu," ucap Sebastian yang sudah membawakan pakaian milik Ciel. "Tuan muda sampai belum bisa mengganti pakaian sendiri."

"Berisik lah, lagian karena kau terlalu sering mengenakan pakaian kepadaku. Aku sampai tidak tahu caranya mengenakan pakaian sendiri."

Sebastian tersenyum manis, jika seandainya dia bisa mengatakan dengan jujur. Maka dia ingin mengatakan bahwa tuan mudanya itu menggemaskan. Tubuh yang kecil, wajah yang imut. Dan jangan lupakan betapa lucunya dia saat berbicara. Tidak ada salahnya jika Sebastian terlalu memanjakan tuan mudanya itu

"Tolong panggilkan Finnian. Aku ingin sekali menghabiskan waktu dengannya."

Membahas mengenai Finnian, dia seorang pelayan muda yang sengaja dikerjakan oleh Ciel di rumah besarnya itu. Dulu rumah ini hanyalah tempat yang penuh kesunyian, hanya ada Ciel, Sebastian dan juga Tanaka—si pelayan yang sudah bekerja sedari dulu di rumah itu.

Namun, Sebastian menemukan Finnian dengan kekuatan supernya. Dia memiliki kemampuan khusus, tubuhnya memang kecil tapi jangan pernah meragukan kekuatannya. Maka dari itu, Sebastian meminta Ciel untuk menerimanya di rumah nya sebagai seorang pelayan.

Selain sebagai seorang pelayan Finnian juga teman bagi Ciel. Karena dia selalu memanjakan Ciel dengan baik, bahkan dia selalu memberitahukan banyak hal akan kecintaannya pada dunia luar.

Padahal keduanya sama saja, sama-sama tidak tahu seindah apa berada di luaran sana. Akan tetapi mereka bisa merasakannya bersama-sama, saat dibebaskan.

"Tuan muda tidak perlu repot-repot memanggilku, aku di sini. Tuan muda mau aku ceritakan beberapa hal tentang kehidupan?" kata Finnian yang tersenyum lebar karena merasa senang, saat Ciel terus berkeinginan untuk bersamanya.

"Aku ingin kau mengajakku ke taman, bunga mawarku pasti sudah bermekaran."

Dengan senang hati, Finnian mengajak Ciel ke tempat yang indah itu. Dan Sebastian menatapinya dengan mata yang berbinar, dia pun senang karena Ciel sudah tersembuhkan. Meskipun tidak sepenuhnya.

─── ・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ──

"Tuan Sebastian, apa aku boleh meminta bantuan? Aku sungguh minta maaf. Karena aku memecahkan banyak piring, dan aku tidak bisa membersihkannya sendirian. Banyak pecahan piring di mana-mana, aku takut akan melukai tuan muda," ucap Meyrin penuh dengan harapannya agar Sebastian mau membantunya saat ini.

Dan tanpa sebuah penolakan, dan dengan senyuman tipisnya. Sebastian mengiyakannya, dia tidak pernah menolak permintaan tolong dari siapapun. Sebastian memang benar-benar baik, meskipun wajahnya tidak menandakan kebaikannya itu.

Hati TerhubungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang