capter 1. Awal Pertemuan

26 8 3
                                    

Seoul, Korea Selatan

"Akhirnya, kau jawab juga telpon dariku. Kau dari mana saja? Aku sudah berkali-kali mencoba menghubungimu selama tiga jam."

Kata-kata itu menerjang gendang telinga Dokter Yoo Shi Jin, bahkan sebelum ia sempat berkata "Halo". Ia bahkan belum sempat benar-benar menempelkan ponselnya ke telinga. Mengenali suara di ujung sana, Yoo tertawa dan berkata, "Aku tau kau merindukan kakak mu ini, tapi tak bisakah kau mengecilkan suara nyaringmu itu, Dokter Shin?"

Shin tertawa hambar. "Haha, lucu sekali," katanya datar.

"Tunggulah, kakak akan menjemputmu!" Pintah Yoo, lantas mematikan telpon dan mulai berlari kecil menuju parkir.
----
Bandara.

Yoo berjalan santai dengan tangan yang berada dijubah putihnya menuju ruang tunggu, ia menghela nafas panjang ketika mendapati adiknya duduk seraya memainkan phonsel.

"Waahh, kau benar-benar setia menungguku, adik kecilku" Yoo memegang pundak seseorang, tampak senyum mengejek dari sudut bibirnya.

"Ya kakak, kau tau aku hampir mati bosan di sini, dan kau tau? Banyak pria yang menggodaku hingga aku merasa muak, dan sekarang kau malah mengejekku, isshhh" Protes Shin.

Yoo menarik alisnya keatas, lalu memandang menilai Shin dihadapannya.
Matanya menyipit, "Aku meragukan itu, Penampilanmu sungguh tidak berubah" ujarnya lalu menggeleng.

Shin terkekeh mendengar penuturan Yoo, "Apa maksudmu aku lebih keren?" goda Shin, wajah tirus, hidung mancung, bibir ranum berwarna pink, putih mulus dengan tinggi 170. Memakai kaos abu-abu dibaluti jaket coklat dengan celana jeans hitam ditubuhnya. Bisa dikatakan ia keren, malah mendekati cantik.

" Ya, kau keren tapi aneh. Ayo ke mobil." ujar Yoo, Shin hanya memajukan bibir beberapa senti.

"Hyung!" Yoo berhenti lalu menoleh kearah Shin. "Kau bilang apa?" tanyanya kemudian.

"Hyung. " jawab Shin santai lalu mulai melangkah meninggalkan Yoo yang masih berdiri kaget. Yoo menggaruk kepalanya yang tidak gatal "Aku lebih suka kau memanggilku oppa, daripada hyung. Wah,, kau membuatku merasa sedikit gila." gumam Yoo seraya melangkah kakinya.
-
Yoo mendesah ketika melihat Shin duduk memainkan handphone disampingnya, namun mulutnya tersenyum. "Shin Tae Woo, aku ini orang sibuk, baik disini maupun dimana-mana. Jadi katakan padaku, kenapa aku harus meluangkan waktuku yang berharga untuk menjemputmu dibandara? Padahal, biasanya ketika kau datang dari Indonesia mengunjungiku, kau tak pernah memintaku menjemputmu?"

Mengabaikan pertanyaan Yoo, Shin Tae Woo malah balas Tanya, "Sibuk? Maksudmu sibuk pacaran?" lalu ia terkekeh. "Kapan kau akan memperkenalkan gadismu padaku?"

Yoo menyipitkan matanya, "Ya benar-benar.. isshh" ujarnya seraya mengangkat tangan hendak memukul Shin, dengan gerakan lincah Shin mengelak.

"Hei, aku hanya bertanya hyung, aku takkan merebutnya darimu." Goda Shin lalu tergelak.

"Yah, terserah kau saja." jawab Yoo tanpa menatap adiknya, matanya hanya fokus menatap jalanan.
---
Pintu rumah sakit terbuka ketika didorong oleh Yoo memasuki area rumah sakit didampingi oleh Shin. Shin berjalan dengan tangan dijejalkan kesaku celana jeansnya.

"Waw cool" bisik seorang wanita kepada seseorang temannya, pelan namun masih dapat terdengar oleh Shin. Shin tersenyum menunduk.

"Oppa, kau dari mana saja?" Tanya seseorang dari dalam ruangan Yoo. Shin mengangkat wajahnya ketika berada didepan pintu ruangan tersebut. DOKTER YOO SHI JIN, tulisan yang terdapat diatas pintu luar dengan huruf capital.

Shin masuk kedalam ruangan, ia tersenyum ketika berhadapan dengan gadis di depannya, gadis itu menatap Shin dengan takjub. Ehem. Yoo berdehem menyadarkan wanita itu seraya meletakkan koper milik Shin di samping meja kerja miliknya. Shin hanya terkekeh geli.
Gadis itu tersadar, lalu menoleh kearah Yoo yang duduk cemberut. "Oppa, siapa dia?" Tanya gadis itu.

Docter in SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang