SBE: sembilan

20.7K 1.2K 23
                                    

Disinilah mereka berada, lebih tepat nya di kamar Elzeeo yang di dominan warna hitam dan abu-abu.

Regan tak berani menatap wajah tenang Elzeeo, dia hanya menunduk dan memilin jarinya.

"Lo takut?" tanya Elzeeo memecah keheningan.

"...." tidak ada jawaban dari sang empunya.

Elzeeo menghela nafas panjang nya lalu menarik lengan Regan dan membawa tubuh kecil itu kedalam pelukannya.

"Lo liat semuanya?" tanya Elzeeo lagi.

Regan mengangguk.

"Dari awal?"

Kini Regan menggeleng.

"Gue liat cuma pas lo nusuk Gala pake kaca" lirih Regan menjelaskan.

Entah kenapa Elzeeo mendengar itu merasa lega, dia tak tahu. Entahlah, intinya dia merasakan perasaan lega.

"Anu,.. eummm gimana kalo.... Lo dapet masalah?" tanya Regan ragu-ragu.

"Masalah?" tanya Elzeeo menaikkan satu alisnya.

"Iya, soal Gala tadi. Gimana nanti kalo dia mati?"

"Tenang aja, waktu gue tinggal dia masih nafas"

"Tap–"

"Ohh lo khawatir? Jangan khawatir, ini bukan yang pertama kali nya buat gue" jelas Elzeeo sambil menarik pinggang Regan dan membawanya ke pangkuan nya.

"Gue ga khawatir!" elak Regan.

"Hm?" Elzeeo berdehem tengil.

"Serius!!!. Gue cuma takut lo berurusan sama hukum" cicit Regan.

"Gue ga semudah itu untuk ketauan" santai Elzeeo sambil memberi beberapa ciuman di pipi Regan.

"Seyakin itu" gumam Regan.

"Emang lo megang kenalan?" lanjut Regan.

Elzeeo menggeleng, lalu mengecup bibir Regan dengan cepat.

"Kok?"

"Kenapa? Bingung?" tanya Elzeeo.

"Heem"

Regam berdehem mengiyakan lalu menunggu penuturan selanjutnya dari Elzeeo. Tapi, yang di tunggu tidak juga membuka mulutnya untuk mengeluarkan kata-kata.

Ketika ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba bibir nya di bungkam dengan bibir sang dominan.

Tok

Tok

Tok

Shit* Batin Elzeeo mengumpat ketika pintu di ketuk dan bersamaan Regan mendorong nya dan yeah, ciuman mereka terlepas.

"Al?" panggil Zena di balik pintu kamar.

Buru-buru Elzeeo membukakan pintu kamar nya.

Cklek

"Udah makan?" tanya Zena dengan lembut.

Elzeeo menggeleng. Lalu berkata dengan bahasa isyarat.

"Nanti aja ma"

"Yaudah, mama mau ke rumah temen sebentar ya, kalo laper tinggal panasin aja lauk nya" ucap Zena.

"Ya, hati-hati"

Setelah nya Zena berlalu dari sana dan Elzeeo menutup kembali pintu kamar nya.

Begitu baru membalikkan badannya dia langsung di todong pertanyaan oleh Regan.

"Kok lo pakek bahasa isyarat? Kan lo bisa ngomong" ucap Regan penasaran.

"...."

"Lok! Gue nanya di jawab dong!!" kesal Regan.

Si Bisu Elzeeo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang