Tidak Ada Pilihan

163 22 1
                                    

Jungkook masih benar-benar merasa shock, jika calon istrinya tidak lain adalah lalisa manoban. Dan kali ini, jungkook harus  benar-benar bicara empat mata pada lisa yang saat tengah menatap dirinya dengan tatapan tajam. Kenapa? Bukankah harusnya dirinya yang marah pada lisa, setelah mengajukan surat pengunduran diri dan membuat dirinya benar-benar memikirkan masalah perusahaan dan sekarang secara tiba-tiba lisa muncul di hadapanya sebagai calon istrinya.

"Appa, aku ingin bicara sebentar dengan lisa." Ujar Jungkook menatap Seokjin yang diam terseyum menatap istrinya jisoo yang begitu setuju oleh ucapan Jungkook.

"Tentu saja boleh, kau bisa bicara sepuasnya dengan lisa, dan Appa akan membicarakan persiapan pernikahan kalian." Jungkook terdiam sesaat, lewat tatapan matanya menyuruh Lisa untuk segera pergi.

Lisa yang diam dan sebenarnya juga masih terkejut, mengenai calon suaminya tidak lain adalah jungkook.

*****

"Katakan padaku drama apa yang sedang kau buat lalisa manoban?" Jungkook mengatakan hal itu dengan suara yang begitu sarkas, membuat lisa menatap tidak suka pada mantan kekasihnya itu.

"Harusnya aku yang bertanya, kenapa laki-laki seperti dirimu harus menjadi pasangan hidupku!" Lalisa mengatakan hal itu dengan Suara tak kalah sarkas, membuat jungkook mendengus pelan seakan senyuman yang saat ini dirinya tunjukkan untuk lisa tak lain, hanya untuk menghina lalisa manoban.

"Apa kau masih menyukai diriku? Dan kau tidak menyukai hubunganku dengan Nayeon!" Lalisa menatap jengah jungkook, laki-laki di hadapannya sama sekali tidak pernah berubah, selalu merasa dirinya tinggi. Dan percayalah saat ini, lisa benar-benar ingin sekali menapar bibir laki-laki bergigi kelinci itu. Kenapa dulu, bisa tergila-gila oleh jungkook.

"Jangan asal bicara, aku bisa mendapatkan. Lebih dari kau tuan Jungkook. Aku berharap setelah berhenti dari perusahaanmu aku akan  hidup bahagia dengan suamiku, tetapi ternyata kenapa laki-laki tidak punya otak harus menjadi suamiku!" Jungkook benar-benar memasang raut wajah masam,

"Cih... Kau mengatakan hal itu dengan sangat kesal pada faktanya, kau dan aku pernah menjalin hubungan. Katakan saja, kau tidak menyukai ketika aku mengakhiri hubungan kita bukan!" Jungkook mengatakan hal itu benar-benar dengan rasa percaya diri. Dirinya masih sangat ingat lisa begitu merasa jatuh ketika jungkook mengakhiri hubungan mereka, terlebih setelah beberapa hari dirinya mengirim Lisa ke thailand untuk menyelesaikan masalah perusahaannya.

"Apa kau pikir aku bodoh, dengan tindakan mu. Aku sama sekali tidak pernah keberatan akan hubunganmu dengan nayeon hanya saja, kenapa aku terlalu bodoh kenapa aku mempertahankan laki-laki seperti dirimu jeon jungkook. Dan perlu di garis bawahi, kau benar-benar berhutang budi padaku dengan perusahaanmu yang sudah maju di thailand!" Lalisa mengatakan hal itu dengan begitu percaya diri, menatap jungkook yang benar-benar geram atas ucapan lisa tersebut.

"Shit, jaga mulutmu itu lisa kau akan menjadi istriku!" Jungkook mengatakan itu sembari tangannya menarik pergelangan tangan lisa, hingga posisinya sedikit mendekat pada jungkook.

Lisa menatap tajam jungkook, sungguh dirinya benar-benar merasa sial dalam hidupnya, kenapa dirinya tidak bisa menolak perjodohan ini? Jika sejak awal dirinya tau, jungkook akan di jodohkan dengannya. Lisa benar-benar akan mencari bukti agar perjodohan ini agar di batalkan, tetapi sialnya lisa tidak bisa melakukan apa-apa karena perusahaan milik keluarganya akan dapat lisa jalankan, dengan syarat Lisa harus menikah dengan jeon jungkook bukan dengan orang lain.

****

Bersambung......

Sorry gaes baru upload, karena dari kemarin sibuk buat persiapan acara wisuda....

Happy reading gaes...........

My wife is Aplha WomenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang