Bab5

114 9 2
                                    

Flashback


Hari Minggu.

Saat ini Mark tengah memainkan heandpone nya. Karna tidak ada kegiatan apapun, dia bersiniatif untuk bermain game.

1 jam bermain game, dia lalu membuka galeri. Yang ternyata kumpulan isi foto Haechan.

Memang sih, dalam 2 tahun tertarik dengan Haechan, Mark ini stalking akun Haechan dengan akun fake nya, dan alhasil dia dapat foto foto Haechan dari akun akun yang ia ikuti.

"Lo tuh udah gue sukai 2 tahun ini, Tapi kenapa susah banget di luluhin? Apa yang harus gue perbuat biar lo suka sama gue," Berkata dengan melihat foto yang ada di heandpone nya.

"Hah.. Apa gue harus pakai cara itu buat bisa lo suka sama gue? Haechan Haechan, bahkan selama 2 tahun ini gue tau semua apa yang lo suka, tapi sayang gue baru punya nyali buat deketin lo saat  gue kelas 12...."

Berbicara sendiri, dengan berfikir apa yang harus di lakukan, hingga dia––Mark akhirnya tau apa yang harus di lakukan.

Bersiap diri untuk menemui seseorang, lalu berpamitan dengan Mama nya.

"Ma, Mark mau keluar sebentar ya, ada urusan."

"Ohh, iya. Hati hati di jalan,"

"Iya, bye Ma."

Menaiki motor yang sudah ia siap kan, lalu menuju tempat tujuannya.


15 menit menempuh perjalanan, Mark sampai di tempat tujuannya.

Menaruh motor nya di sebelah gang kecil, yang ia pernah lewati.

Ia melihat, lalu ber batin, 'ternyata ini gang tidak terlalu di lewati oleh orang orang. Kalau begitu, gue bisa lanjutin misi gue.'

"Ini gue manggil dia kaya gimana? Masa iya manggil namanya,"

"Kalau gitu, gue coba manggil dengan sebut namanya,"

"Dezazra Xariona! Dezazra Xariona! Dezazra Xariona!" Panggil Mark 3 kali, namun makhluk yang bernama Dezazra Xariona itu tidak menunjukkan dirinya.

"Hadeh.. Dezazra Xariona! Gue Kersilo Markana ingin minta permintaan padamu!" Setelah mengatakan tersebut, muncul lah wanita dengan rambut berwarna hitam panjang dan pakaian berwarna hijau berlengan panjang, lalu celana panjang berwarna hitam.

"Oh.. Hai Marka, senang bertemu kembali denganmu.. Jadi apa yang kau ingin kan?"

Terdiam diri, saat mendengar perkataan Dezazra, hingga ia sudah memutuskan apa yang ia ingin kan.

"Saya ingin orang yang saya suka, menyukai saya balik, merasakan gejola yang sama saat saya bertemu dengan nya. Saya ingin dia, menyukai saya balik," Ucap nya.

"Baik.."

Dezazra pun melakukan sebuah mantra, hingga muncul lah amplop entah apa isi nya. Dezazra pun mengasihkan kepada Mark.

"Kasih lah, benda itu kepada nya. Setelah kau mengetahui isinya, lalu ia memakai nya, percaya lah, dia akan menyukai mu dan tertarik padamu," Lalu tiba tiba Dezazra menghilang dan meninggalkan Mark sendirian.

Menatap amplop tersebut dan tak lupa mengucapkan terima kasih, sebelum Dezazra menghilang.

Dia bergegas pergi, menuju tempat ia memakirkan motornya, dan pergi dari tempat tersebut.

Namun sayang nya dari kejauhan, ada seorang melihat interaksi mereka.

Flashback end

Sore hari nya, Mark sudah keluar dari kelasnya, pelajaran sudah usai. terdengar bel berdering menandakan semua siswa maupun siswi sudah waktunya pulang.

Berjalan menuju parkiran dengan Jeno di sampingnya.

Terlihat Haechan dengan temannya yang juga menuju ke parkiran, hingga Mark bersiniatif untuk menemuinya.

Terdengar percakapan mereka berdua, "Chan, motor gue kan bensinnya tinggal sedikit, nanti mampir dulu ya ke pom bensin,"

"Iya,"

'Emang Haechan nggak di jemput ayah nya?' batin Mark setelah mendengar percakapan tersebut.

"Hai,"

Haechan dan Jaemin menoleh, saat ada yang menyapa mereka.

"Ya? Siapa? Dan Kenapa?" Tanya Jaemin.

"Ohh... Nggak, saya boleh bicara dengan mu Haechan?"

Terlihat seperti nya, Haechan tengah merasa kebingungan.

'Tunggu, Mark? Ngapain mau bicara sama gue? Duh Kenapa tiba tiba gue ngerasa gugup gini?' batin Haechan.

"Ya? Kenapa ingin bicara dengan aku?"

"Sebentar saja," Mark menarik Haechan, meninggalkan Jaemin dan Jeno yang tengah kebingungan.

"Lah, Mark gue gimana?!" Teriak Jeno.

"Bareng teman Haechan aja dulu! Balik bareng sama dia, gue ada urusan sama Haechan!"

"Woy, teman gue cok! Balikin!" Teriak Jaemin.

"Tenang gue bakal pulangin dia dengan selamat!"

"Hadeh..."

"Buset, kasar banget bahasa lo,"

"Bacot, emang kenapa? gak suka? Lo balik bareng gue gak? Bisa bisa nya teman lo tuh ambil teman gue tiba tiba Ck," sarkas Jaemin.

"Yaudah, iya. Lagian teman gue gak bakal macam macam sama teman lo itu,"

Kita kembali dengan Mark dan Haechan.

"Apaan sih?! Tiba tiba banget lo narik tangan gue! Sakit blog."

Tak peduli dengan omongan Haechan, Mark pun langsung mengatakan tujuannya.

"Chan.. Lo tau kan gue suka sama lo.."

"Ya... Te-terus Kenapa?" gugup Haechan, melihat tatapan Mark yang membuat dia tiba tiba merasakan detakan jantung yang begitu keras.

"Gue mau lo jadi pacar gue Chan, gue tau ini tiba tiba buat lo setelah gue nyatain perasaan sebelumnya. Chan, gue mau lo terima gue jadi pacar lo.."

"Gue.. Gue.." Entah karna rasa gugup yang begitu mendalam, Haechan pun berlari meninggalkan Mark.

"Chan! Woy! Sial!" Mark mengejar nya.

'Sial! Kenapa sama gue? Kenapa gue gugup kalau ketemu dia lagi? Gak biasanya kaya gini.. Gue harus lari dari Mark, rasa gugup gue terlalu tiba tiba.' Batin Haechan.

Terlihat sebuah taxi menuju kepadanya. Haechan menyuruh berhenti dan lalu ia masuk kedalamnya.

"Pak jalan!" Perintah nya kepada supir tersebut.

Mobil itu pun melaju, meninggalkan tempat sebelum nya. Haechan pun lega.

"Gue kenapa ngerasa gugup gini, tiba tiba banget. Mana tatapan dia tadi bikin gue dag dig dug. Apa iya gue ada rasa sama dia?"

"Mas, ini mau ke jalan mana?"

"Ikuti dulu pak alurnya, nanti saya akan kasih tau jika sudah ingin sampai."

Di sisi lain..

"Sial, gue salah bicara, lagian tiba tiba banget gue nyatain perasaan lagi sama dia,  mana kelihatannya dia gugup gitu.. Apa berarti kalung nya udah di pakai? Kalau gitu besok gue temuin dia lagi."

Mark menuju ke parkiran, menyalakan motornya, dan melaju pulang.

Mantra

Gimana nih part ini?

Makin aneh gak sih alurnya? ☹️

Tapi Gapapa,

Jangan lupa vote dan komen yaa.

Byee.

Mantra [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang