Part 46

344 45 23
                                    

Yorobun.. Jangan lupa follow Instagram aku yaahh.. setiap hari akan aku update spoiler part-part berikutnya..

Selamat misuh-misuh..
🤸🤸🤸

.

.

.

"Jim.." Areum berujar di sela tangisannya.

Ia membenamkan wajahnya di dada Jimin, mencari ketenangan di sana. Matanya terpejam, berharap semua yang di laluinya hari ini hanya mimpi belaka. Namun sayang sekali, semua nyata adanya. Rasa sakit di dadanya pun bukan halusinasi semata.

Jimin balas memeluk Areum, ia bisa mendengar isakan pilu di sana. Jimin hanya diam, tak tahu harus berbuat apa. Ia hanya membiarkan sang gadis menumpahkan seluruh tangisannya di pelukannnya.

"D-dia. Dia. D-dia jahat sekali.." Areum semakin terisak, hanya kata-kata itu yang bisa ia ucapkan.

"Hei, tenanglah! Ada aku di sini, tenanglah!" Jimin berusaha menenangkan sebisanya. Pasalnya, ia pun tak mengerti kenapa temannya ini tiba-tiba menangis dan memeluknya.

Mendengar ucapan Jimin, air mata Areum semakin deras mengalir. Ia menangis tersedu-sedu. Rasanya sesak sekali, seperti ada bongkahan batu besar yang menghantam dadanya.

Jimin yang semula ingin berkunjung ke rumah temannya, harus menunda keinginannya demi gadis pujaannya. Hatinya sakit mendengar suara tangisan gadis di pelukannya ini. Isakan demi isakan yang Areum keluarkan seakan menyayat hati seorang Park Jimin

Jimin mengusap pelan punggung Areum, mencoba membuatnya tenang. Saat di rasanya Areum sudah mulai tenang, dengan perlahan Jimin melepas pelukannya. Ia menangkup wajah Areum, membersihkan air mata yang terus mengalir disana. Masa bodoh jika orang lain bilang dia lancang, Jimin tidak peduli, yang terpenting saat ini ia bisa menenangkan gadis di hadapannya ini.

"Jim, t-tolong.. t-tolong bawa a-ku pergi.." Areum berujar, dengan masih berurai air mata. Rasanya air mata ini tidak bisa berhenti dari pelupuk matanya.

"Hei, tenanglah Areum-ah! kau tenang dulu, oke" Jimin masih berusaha menenangkan, tangannya masih setia bertengger di kedua pipi Areum, menangkupnya di sana.

Areum terdiam, ia berusaha mengendalikan diri dan menghentikan tangisannya. Menahan isakan dengan mengatur nafasnya.

"Sudah tenang?" Jimin berujar ketika dirasanya Areum mulai tenang, hanya anggukan dari Areum yang ia dapatkan.

Tangan Jimin terulur merapikan anak-anak rambut Areum yang menutupi wajah cantik gadisnya.

"Kajja, kita ke mobil ku!" Jimin menarik tangan Areum pelan, membawa menuju mobil yang terparkir asal di dekatnya.

Jimin melajukan mobilnya pelan, membelah jalanan kota dengan sesekali melirik gadis yang duduk di sebelahnya. Jimin belum berani bertanya, ia hanya akan menunggu sampai gadis pujaannya benar-benar siap untuk menceritakan masalahnya.

Areum diam menatap jalanan di sampingnya, meratapi kenyataan yang baru di ketahuinya. Seketika, ingatannya berjalan mundur, ia mengingat saat di mana kedekatannya dengan Yoongi. Dada Areum semakin sesak tatkala ia menyadari bahwa perhatian-perhatian yang selama ini di berikan oleh Yoongi padanya hanyalah perhatian semu belaka. Areum menyeka air matanya yang kembali menetes, rasanya ia teramat bodoh sudah salah mengartikan sikap Yoongi padanya.

Ingatan Areum kembali membawanya ke masa di mana ia melihat bingkai foto yang tertempel di dinding rumah Nara. Bodohnya dirinya tak langsung menyadari jika laki-laki yang ada di foto tersebut adalah Yoongi. Agaknya, ia terlalu terlena dengan sikap Yoongi kepadanya, Sampai-sampai ia di butakan dengan petunjuk-petunjuk yang selama ini ia lihat.

UNTIL I FOUND YOU || MYG ✔️ (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang