Ulang Tahun

8 2 0
                                    

"gimana? enak ga masakan mama?"

"enaak."

"yaudah maem lahh yang banyak"

setelah selesai makan mama menyiapkan tempat untuk aku tidur

"nih nanti Kaka bobo disini ya, udah mama siapin"

"oh oke, makasih"

kukira aku akan tidur sendirian ternyata mama menemani aku di sampingku. Mama memeluk aku dan mengusap rambutku sambil bercerita banyak sekali hal yang mungkin ingin dia katakan kepadaku setelah sekian lama tidak bertemu. aku pun larut dalam tidurku dan bangun di pagi hari disapa hangat oleh mama dan ayah.

Pagi itu Mama mengajakku pergi ke pasar dan aku pun sangat antusias sekali lalu kami pergi ke pasar berdua membeli berbagai macam bahan makanan untuk dimasak. Mama terlihat sangat menikmati perjalanan ini Mama menggandeng tanganku, beberapa pasang mata melihat kami dan bertanya "sopo iku mba?"
mamaku senyum sepanjang perjalanan dan menjawab pertanyaan orang-orang "anak saya Mbak anak nomor pertama baru datang semalam"

di hari itu semua kehidupanku berubah mamaku terlihat sangat bangga memamerkan aku kepada orang-orang. dia sangat senang karena katanya selama ini dia selalu disebut tidak punya anak lalu ketika kedatanganku, Mama membanggakan aku di depan banyak orang "ini lho anakku ini loh anakku" .
aku merasa senang melihat mama senang, aku merasa memiliki teman baru, aku merasa aku akan segera memiliki rumah, rumah tempat aku berkeluh kesah, rumah tempat aku pulang ketika aku lelah dari penghakiman dunia. yaa semoga semuanya baik-baik saja.

satu hari, dua hari, tiga hari sampai pada waktunya "mah aku mau nyuci baju ya" kataku sambil bersiap akan menyuci pakaianku.

"gak usah biar mama aja selagi tangan Mama, kaki mama, badan Mama sehat udah biar mama aja"

"hmmm" aku merasa tidak enak dan bingung harus berbuat apa.

aku merasa, iya memang benar aku sedang berada di kehidupan baruku namun apakah memang sekedar menyuci baju saja harus Mama yang menyucikan tapi mamaku sudah bilang begitu aku jadi tidak enak takutnya kalau aku nyuci Mama berfikir kalau aku mengira Mama tidak sehat jadi ya sudah. setidaknya aku sebisa mungkin mengurangi beban pekerjaan mama. sebisa mungkin aku membantu membereskan rumah, sebisa mungkin aku irit ganti baju, sebisa mungkin menjaga keadaan rumah tetap bersih dan rapi.

* * *

29 Juli
Genap sudah usia ku 18 tahun.
aku mengingatnya, hari itu banyak sekali ucapan-ucapan, dan doa-doa yang dipanjatkan kepadaku. dan aku merenungkan nasib diri, apa yang akan terjadi setelah semua ini terjadi, aku hanya berharap semoga semuanya baik-baik saja.
hari itu aku merasa dekat sekali dengan teman-temanku, juga ada beberapa dari mereka yang memberi kado hadiah ulang tahun sebelum waktunya tiba.

Selamat Ulang tahun Kayla, Selamat beranjak dewasa, 18 tahun yang kamu jalani begitu hebat, Semoga takdir berpihak pada mu, Semoga Tuhan senantiasa memberi belas kasihnya kepadamu, semoga semuanya baik-baik saja.

Pagi itu aku bangun, tidak menemui mama dimana pun seisi rumah. Handphone nya ada, sandalnya tidak ada. aku yakin mama pasti pergi ke pasar.
benar saja, tidak lama kemudian beliau datang dengan barang belanjaan dijinjingnya.

"Ko Mama belanja banyak?" tanyaku.

"Ngga ko, sama aja kayak biasanya, ini kan Mama beli tongkol buat Si Gembul (Kucing peliharaan Mama), tongkol yang kemarin beli sudah habis".

"Ooo.. "
"terus mama masak apa hari ini?" tanyaku.

"lihat aja nanti" jawab mama.

"Ooo.. oke".
"aku bantuin ga?" tanyaku.

"Iya, Udah istirahat aja". jawab mama.

"hm? oh yaudah".

Pukul 11.30
Ayah Istirahat kerja, menyempatkan diri pulang ke rumah (kebiasaan). karena tempat kerja ayah dekat dari rumah.
aku baru selesai mandi, dan mengganti pakaian ku di kamar. tiba-tiba saja pintu kamar dibuka.

"Selamat Ulang Tahun...
Selamat Ulang Tahun...
Selamat Ulang Tahun Sayang"
mereka menyanyikan lagu selamat ulang tahun kepadaku sambil membawa seloyang kue tar.

"aaaa Sweet bangeeet, mmm terharuu mama,"

"Ayo tiup lilinnya dong.."
"tiup lilinnya tiup lilinnya
tiup lilinnya sekarang juga
sekarang juga"

"Bismillahirrahmanirrahim, fuuuh!" api diatas lilin pun padam.

"Alhamdulillah"

"Selamat Ulang Tahun anak mama, sehat selalu, makin pinter banyak rejekinya." mama memanjatkan doa baik untukku.

"amin"

"ayo dong kaka doa"

"Iya, Makasih banyak ya mama dan ayah, ini adalah first time Kayla di kasih surprise Ulang Tahun sama orang tua Kayla. makasih banyak, semoga ayah dan mama sehat selalu, dilimpahkan rejekinya, makin sayang sama Kayla, diberikan kesabaran, dan semoga cepat umroh! amin".

"Umroh?"

"Oiya amin"

"amin".

kami pun mengabadikan beberapa foto.

Ini adalah kali pertama perayaan ulang tahun oleh orang tuaku. tepat di usia yang ke 18 tahun.

"Ayo Makan" Ajak mama sembari menghidangkan makanan.

aku pun beranjak menghampiri.

"Nih, selametan tumpeng nasi kuning buat yang ulang tahun". kata mama sambil melirik meledekku.

"Mana nih traktirannya". ledek ayah.

"waduh, nanti yah.. kalau Allah mengizinkan, hehehhehe".

"Amin".

"Makasih ya Ayah, makasih ya Mama".

"Iya sama-sama"

"Nanti yah kadonya nyusul" jawab ayah.

"Udah yah. ini juga udah lebih dari kado, Icha senang banget".

"Yaa Ayah sih berharap semoga Kayla betah disini, senang disini, ayah juga bakal senang dan bahagia kalau Kayla bahagia tinggal sama ayah."

"Iyaa Insyaallah, Makasih ya ayah".

"nanti mama mau ngundang bocil-bocil tetangga buat bagi-bagi nasi kuning, selametan ulang tahun kaka, gak apa-apa kan?" tanya mama.

"Yaa gapapa dong". jawab ku.
"tapi malu, hihi"

"ngapain malu orang bocil-bocil doang".

"oke deh".

Mereka (bocil-bocil yang mama maksud) pun datang pukul 19.00
mengucapkan selamat dan semoga perihal banyak hal kebaikan kepadaku.

sekali lagi, ini adalah kebahagian yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
terimakasih ya allah.. Nikmat-Mu begitu luar biasa. semoga selanjutnya terus baik-baik saja.

.
.
.

jika cerita ini menginspirasi don't forget to vote, save and share with your friends!

Thank you ~

Semoga semuanya baik-baik sajaWhere stories live. Discover now