Sekarang Kaia sudah berada di antara anggota geng Aodra, saat sampai tadi betapa malunya Kaia karena Lizero yang tiba-tiba berteriak setelah melihat Kaia dan Chiro masuk, untungnya Lizero langsung ditabok Bagas.
"N-nama aku Kaia" Demi Tuhan Kaia sangat gugup, bagaimana tidak seluruh atensi di ruangan itu melihat kearahnya, apalagi Sakara yang sedari tadi menatapnya dengan lekat.
"Bjir chi lo punya temen bening kaga pernah ngenalin" Aaraf si playboy mulai beraksi kembali
"jelas lah gue gak ngenalin ke elo semua, kasian temen lucu gue ini" balas Chiro sambil memeluk Kaia seakan-akan melindungi Kaia dari hewan buas.
"gu-" ucapan Aaraf terpotong oleh Dimas
"Lo bisa minum?" pertanyaan Dimas membuat Kaia kaget, dan langsung menatap Chiro meminta pertolongan.
Chiro menatapnya dengan tatapan bertanya juga, argh 'maafin Kaia ayah bunda' batin Kaia sebelum menjawab pertanyaan itu.
"B-bisa cuma toleransi alkohol aku kecil, kak"
Yang lain menatapnya dengan tatapan menyelidik seakan mencari tau.
Sodoran gelas berisi alkohol mengalihkan atensi Kaia apalagi ditambah melihat siapa yang menyodorkan alkohol, Sakala, ya Sakala yang menyodorkan gelas itu.
Kaia dengan ragu mengambil gelas berisi alkohol yang disodorkan untuknya, Kaia menghela nafas dan menutup matanya segera setelah ia meminum alkohol itu, ah lehernya terasa seperti terbakar.
Kaia pikir setelah satu gelas itu tidak akan ada lagi sodoran lain, nyatanya sodoran gelas ke arah Kaia malah terus bertambah, kali ini bukan hanya dari satu orang melainkan 6 orang, Chiro? entahlah Chiro bahkan sudah sibuk dengan gelasnya.
"ngh udah kak hm.. gue udah gak sanggup" akhirnya dengan sisa-sisa kesadarannya Kaia menolak, terbukti Kaia sudah mabuk karena setelah mengatakan itu Kaia langsung tertidur.
"gila cantik banget cok pas tidur" Aaraf menatap Kaia yang tertidur itu dengan tatapan mata cabul
Bagas yang menyadari itu, langsung menyuruh Sakala untuk membawah Kaia ke kamar dan Ia akan membawa Chiro, Sakala hanya menganggukkan kepala.
Ceklek
Suara pintu dibuka terdengar, Sakala langsung masuk ke kamarnya dengan Kaia yang berada di gendongan ala pengantinnya.
"ehmm.." lenguh Kaia begitu ia dibaringkan di kasur empuk milik ketua Aodra itu.
Sakala menatap lekat Kaia yang sudah berbaring di kasurnya.
Ahh entah mengapa Kaia ini terlihat menggoda padahal dia sedang tidur.
Sakala menaiki kasur lalu mengukung Kaia diantara kedua lengannya. Perlahan Sakala mulai mendekatkan wajahnya ke leher Kaia dan menghirup aroma tubuh Kaia juga sesekali meninggalkan kecupan lembut dan tanda, sepertinya Sakala sudah menemukan candu baru.
Setelah puas dengan Leher, Sakala mengangkat kepalanya dan mulai mendekatkan bibirnya ke arah bibir Kaia.
Sakala sudah tidak tahan. 'sial gue gak tahan'
dan begitulah awal dari semuanya.
"em.. " gumaman terdengar dari balik selimut
Kaia membuka matanya perlahan, ah entah mengapa tubuhnya terasa berat seperti ada beban di per- tunggu BEBAN DIPERUT?
Meski masih sedikit mengantuk Kaia langsung melihat ke arah perutnya dimana, tepat di atas perutnya ada lengan kekar yang memeluk pinggangnya.
Reflek Kaia langsung melihat ke arah sampingnya, betapa terkejutnya dia saat mengetahui pemilik lengan kekar ini adalah Sakala si ketua Aodra.
"ha kenapa Sakala bisa sekasur sama aku?" Batin Kaia panik, yang bayangkan saja begitu membuka mata kalian melihat ketua geng yang sering dirumorkan dengan kekejamannya.
Saat Kaia mencoba untuk bangun, tiba-tiba
bruk
"Aw" Kaia terjatuh, bagaimana tidak kakinya terasa seperti jelly, pinggang dan bokongnya apalagi.
"hm, udah bangun?" Suara bariton khas bangun pagi mengalihkan perhatian Kaia.
"Kak Saka... "
"Mau pergi kemana? sini naik kita tidur lagi"
Kaia melongo, mungkin jika ini kartun maka rahang Kaia sudah jatuh sampai ke lantai.
Sakala yang melihat Kaia hanya membeku langsung mengangkat Kaia di antara kedua ketiaknya, mungkin karena tubuhnya yang terasa sakit Kaia tidak punya tenaga untuk melawan.
Melihat tak ada penolakan, Sakala Langsung membaringkan tubuh Kaia telanjang Kaia di kasur.
"ha s-sebentar, kok aku telanjang kak?"
"we had sex last night"
Sakala mengatakannya dengan santai, berbanding terbalik dengan Kaia yang sangat terkejut.
"S-sex? haha kakak bercanda ya? haha lucu" Kaia tertawa canggung, menunggu Sakala untuk mengakui bahwa itu benar candaan, tapi melihat Sakala yang hanya diam sepertinya Kaia sudah menemukan jawaban.
Tes... tes..
Air mata perlahan turun, tidak Kaia tidak menangis histeris, air matanya jatuh begitu saja.
"Kok nangis? padahal semalem lo keenakan, ya walaupun lagi mabuk" Sakala terus menatap Kaia yang menangis, ia tidak merasa bertanggungjawab atas tangisan Kaia.
"Kak it was my first time" dengan sisa tenaga Kaia berkata lirih
"so? what the problem, cepat atau lambat lo juga bakal di ewe kan? kenapa harus sedih, mending lanjutin yang semalem"
Tanpa menunggu jawaban Kaia, Sakala langsung mencium Kaia dan tidak memberikan kesempatan untuk Kaia menolak
Wahh gimana ini Kaia udah dijebol Sakala.
hehe maaf ya guys baru update, jangan lupa votmennyaaa
wopyuu
KAMU SEDANG MEMBACA
The badboy become to papa (Mpreg)
Teen FictionGimana ya jadinya kalo badboy nya sekolah yang terkenal nakal tiba-tiba punya anak? dan yang lebih mengagetkan lagi anaknya bukan dari seorang wanita melainkan seorang pria.