3

753 39 0
                                    

Tubuh Kaia terhentak-hentak dengan keras, ah sungguh badannya sudah lelah dan sakit, apalagi tubuhnya sempat 'dipakai' oleh Sakala tadi malam.

"kak ahh.. udahh.. c-capekk"

"Sekali lagi"

Setengah jam yang lalu Sakala juga mengatakan hal itu.

Tok Tok

suara ketukan pintu tetap tidak men distraksi perhatian Sakala hingga ketukan dan panggilan yang lebih kuat barulah Sakala berhenti.

"Apa anjing ganggu aja" ucap Sakala sambil berjalan ke arah pintu, untungnya ia masih waras untuk menutupi tubuh telanjang Kaia. Kaia sendiri bahkan sudah tak mempunyai tenaga untuk menggerakkan tubuhnya.

"Bangke Sa, dari semalem belum selesai juga? Anjir anak orang itu" ternyata itu adalah Dimas, ya kamarnya bersebelahan dengan kamar yang digunakan Sakala, jadi dia lah yang mendengar semua yang Sakala lakukan semalaman.

"belum, lo cuma nanya itu doang? ganggu aja" Sakala menjawab dengan ketus, moodnya langsung berubah ya bagaimana tidak, sedang di puncaknya lalu tiba-tiba dihentikan.

Dimas hanya terkekeh pelan, "yaudah deh maaf, lanjutin sana btw Chiro udah marah-marah soalnya gak tau temannya kemana" ucap Dimas sambil menunjuk ke lantai bawah dengan ibu jari.

"hm"

Setelah itu Sakala langsung masuk kedalam  kamar, Dimas juga sudah akan berjalan ke tangga tapi baru tiga langkah,

"ahh... ngh... ah.. "

Suara-suara penuh dosa terdengar lagi, "bangke bukannya berhenti, malah lebih kuat" Dimas hanya membatin sambil menggelengkan kepalanya lalu berjalan ke lantai bawah.

Di dalam kamar Kaia sudah sangat lelah, entah kapan kakak kelasnya ini akan berhenti.

Sepuluh menit kemudian barulah Sakala benar-benar berhenti, yap setelah ia menembakkan sperma nya ke dalam lubang Kaia.

Saat Sakala beranjak untuk pergi ke kamar mandi, terdengar kembali ketukan pintu kali ini lebih kuat dan tidak sabar.

"WOI SAKANJING BUKA PINTUNYA, GUE TAU YA LO DI DALAM" teriakan menggelegar dari Chiro tidak menganggu Kaia yang sudah tertidur pulas,

Sakala membuka pintu dengan ogah-ogahan, dan

BUK

Chiro menerobos masuk, mungkin karena badan Sakala yang besar jadi Chiro menubruk bahunya.

"Huaaa Kaia gue" tangisan Chiro meledak begitu saja, jujur ia menyesal tidak membantu Kaia semalam "huhu Kaia..." Chiro memeluk tubuh Kaia dengan erat "bangsat lo Sakala lo apain temen gue" masih dengan air mata di pipinya Chiro menatap Sakala dibelakangnya dengan sinis dan tajam.

"ewe" singkat, padat, jelas, dan memancing emosi.

Chiro berlari untuk menerjang Sakala untungnya ada Bagas disitu, jadilah Bagas langsung menarik Chiro dan memeluknya agar Chiro tidak memukul Sakala.

"Lepasin gue ARGHHH GUE MARAH BANGET" Bagas terus memeluk Chiro untuk menahan juga semoga dengan pelukan emosi Chiro boleh berkurang.

"keluar dulu lo semua, gue mandi mandi" ucap Sakala sambil mendorong Lizero yang berada tepat di belakangnya

Lizero hanya menggembungkan pipinya, "huh gak seru, kirain ada baku hantam nya" batin Lizero, setelah itu ia berjalan keluar kamar masih dengan perasaan kecewa.

The badboy become to papa (Mpreg) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang