3. FAITHFULNESS

358 23 0
                                    

Warn: Typo bertebaran, OOC, Menggunakan bahasa Baku/Non-Baku

Happy Reading~

.


.


.

Cahaya matahari pagi mulai menyusup masuk melalui celah-celah jendela yang masih tertutupi oleh tirai. Isagi Yoichi yang awalnya tertidur pulas kini menjadi ikut terbangun.

Di saat baru membuka mata, ia mendapati sang kekasih sedang mengemasi semua barang-barangnya ke dalam koper. Hal itu menimbulkan tanda tanya dibenak Isagi.

“Rin?” Panggil Isagi dengan suara serak.

“Apa?” Sahut pria bernama Itoshi Rin tanpa menoleh sedikitpun ke arah Isagi.

“Kau mau pergi ke mana pagi-pagi begini? Kenapa kau mengemasi barang-barangmu ke dalam koper?” Tanya Isagi merasa penasaran.

“Ke manapun aku pergi itu bukan urusanmu.”

Sontak perkataan Rin membuat Isagi tersentak, “Apa kau akan pergi meninggalkanku, Rin?”

Rin hanya diam tak menjawab.

Isagi tidak menyerah, ia pun kembali bertanya, “Aku bertanya padamu, Rin. Apa kau akan pergi meninggalkanku?” Lagi-lagi Rin tak menjawab.

“Jawab aku, Rin!” Isagi semakin mendesak.

“BERISIK! BISA DIAM TIDAK!!” Bentak Rin dengan sorot mata yang penuh amarah.

Rin yang tiba-tiba membentaknya membuat Isagi sangat terkejut. Pasalnya, ini adalah kali pertama dalam hidupnya Isagi dibentak oleh kekasihnya yang sangat ia cintai.

“Rin... kenapa kau tiba-tiba membentakku?” Tanya Isagi berusaha menahan air mata yang mulai berlinang.

“Cengeng, begitu saja sudah menangis.”

Rin memakai jaket dan mulai bersiap untuk pergi, namun dengan cepat Isagi langsung beranjak dari kasur dan berlari untuk mencegatnya agar tidak pergi.

Rin menepis tangan Isagi dengan kasar, “Jangan menyentuhku, dasar wanita penyakitan!”

“Rin, jangan pergi..” Pintanya dengan lirih.

“Diam! aku sudah muak denganmu. Mulai hari dan detik ini, kita sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi. Aku akan pergi dari sini dan jangan coba-coba untuk menghubungiku lagi.”

Isagi tidak dapat menahan air matanya lagi. Hatinya benar-benar terluka mendengar pernyataan sang kekasih yang telah membersamai waktunya selama 3 tahun.

“Kenapa kau jadi seperti ini, Rin..? Bukankah kau bilang padaku bahwa kau mencintaiku dan berjanji akan terus berada di sisiku? Tapi sekarang apa..” Isagi menangis kencang.

“Itu hanya masa lalu, sekarang tidak lagi.”

“Tapi kau sudah berjanji padaku jika kita berdua akan menjalin hubungan sampai ke jenjang pernikahan! Lalu sekarang kemana janji yang telah kau janjikan padaku itu?!”

“Kau pikir aku bodoh? Jika aku menikahi wanita penyakitan sepertimu, iaku harus mengeluarkan biaya yang besar hanya untuk pengobatanmu yang belum tentu menjamin kesembuhanmu. Kau hanya akan menyusahkan hidupku kelak.”

Perkataan Rin sangat menusuk hati. Isagi sama sekali tidak menyangka jika semua ucapan menyakitkan itu akan keluar dari mulut pria yang santai ia cintai.

𝗬𝗢𝗨 & 𝗠𝗘 || 𝗡𝗮𝗴𝗶𝗦𝗮𝗴𝗶 ✓  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang